Belum lama ini sejumlah negara yang terkena infeksi virus corona berencana untuk menggunakan tes antibodi sebagai salah satu syarat untuk melonggarkan sejumlah pembatasan. Uji antibodi ini diharapkan menjadi ‘paspor sehat’ sehingga seseorang tersebut bisa beraktivitas dengan normal.

Namun rencana ini masih ditahap diskusi karena sebagian pendapat menyatakan tes antibodi ini tidak tepat. Hal ini terkait dengan tidak ada yang tahu sejauh mana seseorang tersebut mempunyai antibodi yang kuat untuk bertahan dari infeksi Covid-19.

 

 

Dilansir dari Kompas, yang juga mengacu ke The Guardian – sejauh ini, hanya Tiongkok lah yang sedang menguji atau meneliti soal antibodi ini. Dalam penelitian tersebut, mereka yang sudah sakit parah memang menghasilkan antibodi yang besar, tapi buat mereka yang hanya gejala ringan, mereka hanya punya antibodi yang rendah.

 

Banyak Alat Tes yang Mesti Diverifikasi

Jika memang tes antibodi ini jadi diselenggarakan sebagai acuan kalau seseorang tersebut aman dari infeksi Covid-19, masalah lain yang timbul adalah alat tes yang perlu diverifikasi terlebih dahulu. Hal ini mengacu kepada munculnya banyak produk yang dinilai para peneliti tidak akurat.

Sampai saat ini, ternyata sudah banyak peralatan di pasaran yang menawarkan kemampuan pengujian antibodi untuk mengidentifikasi kekebalan seseorang terhadap Covid-19. Namun, hal tersebut belum mendapat lampu hijau lantaran proses verfikasi yang panjang.

 

Kualitas Alat yang Dipertanyakan

Menurut para peneliti, peralatan untuk memeriksa antibodi seseorang memang sudah banyak berada di pasaran. Namun, tetap belum direkomendasikan sebagai salah satu parameter untuk deteksi Covid-19 karena kualitasnya masih dipertanyakan.

Bahkan kualitas tersebut sampai pada pertanyaan apakah peralatan tersebut mampu mendeteksi atau membedakan mana orang yang terinfeksi oleh Covid-19 sungguhan, mana yang hanya pilek atau flu biasa. Hal ini karena punya perbedaan yang cukup tipis, jika dilihat dari gejala.

 

Proses Verifikasi Alat Butuh Waktu

Tidak dan bukan waktu yang sebentar untuk menguji atau memverifikasi peralatan tes antibodi itu. Para peneliti membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengetahui seberapa akurat peralatan tersebut untuk mengetahui antibodi yang ada di tubuh seseorang.

Hal ini juga mengacu kepada parameter peneliti yang mesti mengetahui alat tersebut secara ideal bisa mendapatkan spesifikasi hasil tes yang harus mendekati 100% benar atau valid. Nah, untuk mendapatkan hasil seperti itu, jelas memerlukan waktu yang tidak sebentar.

 

Bagaimana Soal Manfaat Tes Antibodi?

Tes antibodi ini bukan tanpa tujuan yang baik, sebenarnya. Terlepas dari berbagai hal di atas yang sudah dijelaskan sebelumnya, tes antibodi ini bisa mendapatkan indikasi seberapa banyak infeksi Covid-19 yang ada di seseorang tersebut, baik mereka yang punya gejala atau tidak.

Tes antibodi ini juga diharapkan dapat membantu para pembuat kebijakan untuk mendapatkan hasil akurat mengenai sejauh mana pandemi ini sudah menyebar dan jumlah yang pasti seberapa banyak infeksinya.

Data tes antibodi ini juga disinyalir akan bermanfaat untuk mereka yang akan membuat vaksin terkait infeksi virus corona ini.

 

 

Feature Image – kompas.com