Selama pandemi Covid-19, semua aktivitas jadi terbatas, termasuk tidak nongkrong sementara bareng teman- teman. Kamu pasti merindukan kebiasaan ini ya? Setelah nanti new normal diterapkan, mau tidak mau, kita masih harus menahan diri untuk tidak nongkrong di kafe atau restoran. Jadi, memang harus benar- benar bersabar sampai kondisi pandemi sudah dinyatakan aman.

Hidup new normal hingga pandemi berakhir nantinya akan mengubah kebiasaan orang ketika nongkrong, tapi hal ini tentu tergantung pada masing- masing individu. Kira- kira, kebiasaan nongkrong apa saja yang akan berubah? Berikut ini beberapa persepsi mengenai kebiasaan tersebut.

 

Credit: remaudiology.com

Kebiasaan Saat Nongkrong

Setelah masa karantina dan PSBB, diprediksi sebagian besar orang masih enggan langsung nongkrong di kafe, restoran, maupun pusat perbelanjaan. Perubahan ini mungkin terjadi, setidaknya sampai situasi dan kondisi sudah benar- benar aman, terjamin, serta sudah tersedianya vaksin maupun antivirus Covid-19.

Mungkin masih ada orang yang akan nongkrong, tapi dengan melakukan tindakan perlindungan. Seperti, selalu membawa hand sanitizer, memakai masker, duduk sambil menjaga jarak, dan menghindari memakai peralatan makan atau minum milik orang lain.

Pedagang Kaki Lima Diminta Lebih Bersih

Jajanan kaki lima merupakan salah satu ‘harta karun’ yang ada di Indonesia. Berbagai makanan enak seringkali ditemukan di pinggir jalan. Namun sayangnya, terkadang pedagang kaki lima kurang memperhatikan soal kebersihan. Misalnya, tidak rutin mencuci tangan, bahkan setelah memegang benda- benda yang mungkin kotor.

Pandemi ini memang membuat banyak orang lebih aware dengan kesehatan. Jadi, bukan tak mungkin jika nantinya pedagang kaki lima diminta untuk lebih memperhatikan kebersihan dagangan mereka. Misalnya, menggunakan sarung tangan plastik ketika berjualan, menggunakan capitan untuk mengambil makanan, dan rutin mencuci peralatan makan hingga bersih.

Teknologi

Saat new normal nanti, diprediksi banyak orang yang cenderung memanfaatkan teknologi di kehidupan sehari- hari, termasuk saat memesan makanan. Misalnya, orang jadi lebih memilih untuk menggunakan metode pesan antar online, metode pembayaran cashless, hingga layanan drive thru yang juga bisa jadi pertimbangan saat membeli makanan.

Credit: linkedin.com

Lebih Memilih Sehat

Sebelum pandemi, pertimbangan seseorang untuk memilih tempat nongkrong adalah seberapa hype tempat tersebut, instagramable atau tidak, apakah banyak direkomendasikan influencer, hingga bentuk makanan yang disajikan di café atau restoran tujuan.

Tapi saat new normal nanti, sebagian besar orang cenderung memilih tempat makan yang menyediakan makanan sehat dan memperhatikan standar kebersihan. Dua poin ini akan lebih dipilih ketimbang yang sekedar menarik untuk dilihat.

Sehat bukan berarti hanya dari segi makanan saja, tapi dari lokasi. Bagaimana tempat tersebut mengelola bisnisnya, kebersihan dan kesehatan karyawan, tingkat keramaian, dan lain sebagainya.

Lebih Sabar

Kehidupan selama pandemi ini mengajarkan orang untuk lebih bersabar. Seperti, ketika akan masuk ke suatu tempat, harus antre terlebih dahulu untuk dicek suhu tubuhnya. Setelah itu, kembali antre ketika akan masuk ke supermarket agar tidak terlalu pada di dalam dan terjadi keramaian. Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak antar individu.

Latihan kesabaran ini akan membuat orang lebih paham dan mau antre. Karena saat ini, kebiasaan antre tak hanya untuk ketertiban saja, tapi juga demi kesehatan.

 

 

Featured Image - aplaceofhope.com

Source - cnnindonesia.com