Percaya atau tidak kalau berdasarkan data yang ada dari Asosiasi E-Commerce Indonesia, sebagian besar marketplace di Indonesia mengalami kenaikan, terutama untuk pembelian barang-barang kebutuhan pokok dan berbagai produk kesehatan.

Singkatnya, jual-beli secara online meningkat. Dilansir dari Kompas – peningkatan ini bukan terjadi karena masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah sehingga mereka mesti belanja online untuk mencukup kebutuhan hariannya – tapi karena banyak dari mereka merasa bosan dan cemas.

Kok bisa ya merasa bosan dan cemas akhirnya malah belanja online banyak? Menurut Koordinator program SMART recovery, Josette Freeman – belanja adalah salah satu cara yang umum dilakukan oleh seseorang ketika ia merasa cemas.

 

 

Sayangnya, hal tersebut bisa keterusan dan akhirnya menjadi candu tersendiri. Menurut Freeman, mayoritas orang butuh keteraturan dalam hidupnya. Namun karena pandemi yang berkepanjangan seperti ini, keteraturan tersebut menjadi abu-abu, bahkan sampai ke masa depan yang tidak pasti.

Hal ini jelas sangat mengguncang banyak orang. Belanja sendiri adalah sebuah kegiatan yang memberikan efek kesenangan jangka pendek. Namun, jelas ada dampak jangka panjangnya karena daya beli masing-masing orang berbeda-beda.

Masih dilansir dari situs yang sama yaitu Kompas, di bahasan kali ini – setidaknya ada lima langkah mudah untuk mengatur belanja online kamu. Apa saja langkah-langkahnya? Sila simak bahasan kali ini sampai habis ya!

 

5 Langkah Untuk Cermat Saat Belanja Online

credit image: itworks.id

 

Merencanakan Anggaran

Mengendalikan sebuah kecanduan memang sulit tapi pasti bisa dilakukan. Untuk kasus ketagihan belanja online, cara atau langkah pertama yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hal tersebut adalah membuat anggaran khusus.

Anggaran tersebut kamu alokasikan ke belanja barang tersier, sehingga dalam anggaran tersebut – kamu tidak bisa mencampurkan dana untuk membeli kebutuhan primer dan sekunder. Dalam pemisahan ini, kamu akan terbiasa untuk menggunakan dana yang ada saja untuk menyenangkan diri kamu dengan belanja online.

Dari sini, kamu akan belajar mengendalikan diri. Jika memang anggaran yang kamu siapkan untuk belanja online sudah mendekati batasnya – jangan coba-coba untuk mengambil dana lainnya ya!

 

Tidak Mudah Terbujuk oleh ‘Bayar Nanti’

Bayar nanti atau bayar sekarang tidak ada bedanya, jadi kamu memang mesti bayar jika sudah membeli. Oleh karena itu, tidak perlu tergoda dengan mudah ketika ada label ‘bayar nanti’ karena hal tersebut akan membuat kamu terus-terusan belanja tanpa kendali.

Label tersebut memang menjadi strategi marketing tersendiri, kalau kamu memang punya perencanaan keuangan yang oke sih, tidak apa-apa. Tapi kalau kamu tidak punya rencana keuangan yang matang, hal-hal seperti ini akan menjebak kamu ke hutang.

 

Apa Sih yang Membuat Kamu Belanja?

Diomeli oleh Bos? Punya hari buruk? Atau tidak makan siang dengan pacar? Kamu mesti mengetahui kenapa kamu bisa tiba-tiba impulsif untuk belanja. Terkait dengan rasa cemas karena pandemi, kamu bisa mengetahui asal-usul kenapa kamu memutuskan untuk membeli barang yang kemungkinannya kamu tidak terlalu butuh barang tersebut.

 

Sabar, Tunda Dulu

Jika memang tidak mempunyai dana atau anggaran untuk berbelanja online – ada baiknya kamu tarik napas secara perlahan dan sadarkan diri kamu untuk menunda keinginan tersebut. Daripada menambah hutang, lebih baik kamu bersabar terlebih dahulu.

 

Bijak Mengeluarkan Uang

Jika kamu sudah sadar untuk bisa menahan hasrat ingin berbelanja barang secara online – tentu kamu juga bisa untuk bijak saat ingin mengeluarkan uang. Pertanyakan terlebih dahulu ke diri kamu sendiri apakah belanjaan kamu ini penting atau tidak, mendesak atau tidak – kalau memang jawabannya tidak, lebih baik tidak mengeluarkan uang dengan Cuma-Cuma.

 

 

Nah bagaimana nih? Dari penjelasan lima langkah di atas – apakah kamu sudah mengerti semua? Jika sudah mengerti, jangan sampai lupa untuk menerapkannya ya!

 

Feature Image – suara.com