Stress karena pandemi yang berkepanjangan adalah resiko hampir semua orang yang menghadapinya. new normal adalah harapan untuk menggerakan kembali roda perekonomian. Namun, terlepas dari itu, hindari konsumsi berita dan kabar negatif agar stress kamu tidak makin parah.

Pandemi yang berkepanjangan membuat beberapa orang panik dan dengan mudah menyebarkan berita hoaks yang juga akhirnya bisa membahayakan orang lain. Hal ini tentu jadi kekhawatiran yang beresiko tinggi akan adanya stress dan depresi.

 

 

Oleh karena itu, menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menyatakan kalau kamu penting untuk mengonsumsi berita yang sehat demi bisa mengelola tekanan pikiran yang kamu punya. Percaya atau tidak, mengonsumsi informasi yang tidak benar malah akan menstimulasi hormon stress, lalu akan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh yang menurun.

Hal tersebut juga didukung oleh fakta menarik dari Rudi Putranto sebagai dokter konsulen psikosomatik di konferensi pers BNPB beberapa waktu lalu. Fakta menariknya adalah otak semakin cepat menangkap hal-hal yang negatif dari pada hal baik – ketika sudah terbiasa mengonsumsi berita atau informasi hoaks.

 

 

Berdasarkan hal tersebut, WHO setidaknya punya lima cara untuk buat kamu terhindar dari stress atau depresi karena konsumsi berita hoaks atau informasi yang invalid. Dilansir dari CNN Indonesia, berikut 5 cara kelola stress kamu semasa pandemi ini.

 

5 Cara dari WHO Untuk Terhindar

Dari Stress Karena Berita Tidak Kredibel

credit image: europeansting.com

 

Punya Batasan Waktu Konsumsi Berita

Membuat diri kamu selalu mengetahui berita terbaru memang lah bagus. Namun, berita yang seperti apa dulu. Jika kebanyakan berita yang kamu konsumsi bernuansa dan bernadakan negatif, lebih baik kamu punya batasan waktu dalam mengonsumsi berita.

WHO menyarankan kalau sehari hanya dua kali saja dan maksimal waktu yang diberikan oleh WHO hanya 30 menit. Hal ini bisa membuat jiwa kamu terhindar dari rasa stress atau bahkan rasa depresi karena melihat berita-berita yang negatif.

 

Tidak Pada Malam Hari

Terkait dengan saran dari WHO yang mengonsumsi berita hanya dua kali sehari saja, ada waktu yang juga mesti kamu hindari yaitu malam. Sebaiknya kamu konsumi berita pada pagi hari dan sore hari saja. Lalu mengapa tidak di malam hari?

Terkait dengan waktu istirahat yang harusnya kamu miliki, WHO tidak menganjurkan kamu mencari berita pada malam hari karena bisa mengganggu waktu istirahat dan waktu tidur. Insomnia bisa diakibatkan dari pencarian berita yang tidak berkesudahan, lho.

Oleh karena itu, malam hari sebaiknya kamu gunakan untuk beristirahat. Karena istirahat yang cukup bisa membuat kamu mempunyai daya tahan tubuh yang baik dan optimal.

 

Mengetahui Sumber Berita Tersebut

Informasi sangat mudah didapatkan untuk sekarang ini. Kemajuan teknologi, internet – membuat siapapun bisa mendapatkan sebuah informasi dengan mudah. Dengan keadaan seperti itu, banyak orang di luar sana yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi ini untuk menyebarkan berita tidak benar.

Oleh karena itu, untuk menghindari konsumsi berita hoaks atau berita yang bernuansa negatif, satu hal yang bisa kamu ketahui adalah mengetahui dengan persis dari mana sumber berita itu datang dan ada. Jangan mudah percaya dengan berita seperti itu.

Jadi pastikan kamu mengetahui di mana saja kamu bisa mendapatkan berita yang kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan. Pastikan kamu mengetahui media mana yang bisa kamu percaya dan seimbang dalam memberitakan sesuatu.

 

Paham Konteks Secara Komprehensif

Ini yang terkadang juga menjadi salah satu alasan kenapa berita yang tidak kredibel cepat sekali menyebar, karena banyak yang sampai sekarang susah untuk memahami konteks berita tersebut secara komprehensif.

Hal ini membuat penyebaran berita tersebut akan mudah sekali dan cepat sekali. Mereka biasanya setelah membaca langsung panik, atau setidaknya mereka tidak menyelesaikan bacaan beritanya sehingga tidak mengetahui keseluruhan konteks yang disajikan.

 

Perbanyak Informasi Positif

WHO juga menyarankan untuk memperbanyak informasi positif agar kamu bisa memastikan kesehatan mentalnya terjaga. Percaya atau tidak, sadar dan tidak sadar, berita yang bernuansa negatif akan berdampak buruk bagi kesehatan mental.

WHO juga menyarankan untuk kamu mempunyai kegiatan positif agar tidak terpaku dengan kegiatan mencari berita saja. Lakukan hobi kamu, berolahraga dengan rutin, atau sesederhana mendengarkan musik kesukaan, bisa membuat kesehatan mental kamu lebih baik.

 

 

Wah bagaimana nih? Dari lima cara di atas yang sudah dijelaskan – apakah kamu sudah paham bagaimana memelihara kesehatan mental yang baik di tengah pandemi dan di tengah maraknya berita tidak kredibel berkeliaran?

 

Feature Image – businessreport.com