dine-in di restoran favorit saat era new normal atau kenormalan baru ini, ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, nih. Salah satunya adalah penerapan protokol kesehatan yang wajib kamu patuhi.

Penerapan protokol kesehatan ini diprediksi menjadi adaptasi untuk kondisi baru seperti ini. Maklum, pandemi virus corona yang berkepanjangan ini membuat banyak kalangan menjadi terbatas pergerakannya. new normal – bisnis restoran kembali bisa berputar dengan catatan penerapan protokol kesehatan.

Tidak hanya untuk pengunjung saja, lho – kamu yang misalnya bekerja di sebuah restoran, juga mesti ikut menerapkan berbagai poin dari protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Dilansir dari CNN Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengeluarkan panduan.

 

 

Panduan berbentuk buku ini mengacu kepada para pemilik dan pengelola restoran untuk menerapkan segala aturan yang ada di dalam panduan tersebut. Panduan yang dibuat oleh Kemenparekraf ini juga sudah berdasarkan persetujuan dari WHO dan WTTC.

Kamu sudah penasaran ya sebenarnya panduannya apa saja sih? Daripada menebak-nebak sendiri, sila simak bahasan kali ini untuk mengetahui lebih lengkapnya ya!

 

Protokol Kesehatan untuk Restoran dari Kemenparekraf

 

Makan di Restoran Selama Pandemi, Ini Protokol Kesehatan Versi Kemenparekraf. credit image: kompas.com

 

Pemeriksaan Suhu Tubuh

Baik menggunakan thermal scanner atau thermal gun – para pemilik restoran mesti menyediakan alat pengukur suhu ini sebelum para pegawai atau para pengunjung memasuki area restoran. Hal ini mengacu kepada pengetahuan suhu tubuh yang menjadi salah satu tanda yang mudah dilihat ketika seseorang terinfeksi virus corona.

Jika suhu tubuh lebih dari 37 derajat – maka sebaiknya seseorang tersebut tidak diperkenankan untuk masuk ke area restoran, dan bisa diarahkan ke klinik atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

 

Fasilitas Bersih-Bersih di Sekitar Pintu Masuk

Para pemilik restoran baiknya menyediakan fasilitas cuci tangan untuk para pegawainya dan para pengunjungnya. Seperti yang diketahui, virus corona sangat mudah hinggap ke tubuh manusia melalui tangan yang kotor.

Oleh karena itu, pastikan tangan setiap orang yang berada di area restoran selalu bersih. Selain menyediakan fasilitas cuci tangan, kamu juga bisa menyediakan hand sanitizer.

 

Perlengkapan Karyawan Didisinfeksi Berkala

Segala peralatan dapur dan peralatan para karyawan yang memungkinkan untuk dibersihkan menggunakan disinfektan, mesti dibersihkan dengan berkala agar restoran terjamin dalam keadaan bersih dan bebas dari virus. Untuk penyemprotan disinfektan, sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah jam operasional.

 

Menyediakan Menu Ala Carte

Direkomendasikan untuk para pemilik restoran menyediakan menu ala carte. Namun jika memang mesti prasmanan, pastikan ada petugas restoran yang mengenakan masker dan sarung tangan, dan bersedia mengingatkan pengunjung untuk tetap berjaga jarak saat mengambil makanan.

 

Physical Distancing Untuk Semuanya

Penerapan penjagaan jarak di restoran bisa dengan seperti ini:

 

  • Mengatur jarak minimal 1 meter pada saat antre masuk ke restoran, memesan atau membayar di kasir dengang menggunakan penanda di lantai. Para pengunjung mesti mematuhi tanda tersebut.
  • Memasang partisi antar meja makan agar para pengunjung bisa terjaga dengan baik jaraknya.

 

Perhatikan Kualitas Udara yang Baik

Seperti yang memasuki tahap airborne. Namun yang perlu kamu ketahui, airborne ini bisa terjadi pada ruangan yang tertutup dan tidak memiliki kualitas udara yang baik.

Oleh karena itu, restoran kamu sebaiknya memiliki ventilasi udara yang berfungsi secara optimal agar pergantian udara bisa berkala sehingga para pengunjung, pegawai dan kamu sebagai pemilik restoran, bisa terhindar dari kemungkinan terinfeksi virus corona dari udara.

 

Reservasi dan Pembayaran Non-Tunai

Untuk memaksimalkan aturan penjagaan jarak atau physical distancing – kamu bisa menggunakan fitur reservasi atau pemesanan lewat telepon untuk mendapatkan meja makan. Dengan sistem ini, kamu bisa mengatur meja makan berjarak antar satu dengan yang lainnya lebih leluasa.

Walau artinya bisa jadi pengunjung yang datang tidak sepenuh biasanya. Kemudian, kamu bisa juga memanfaatkan fitur pembayaran non tunai karena sempat disinyalir pembayaran menggunakan uang tunai juga berpotensi menularkan virus corona.

 

 

Wah bagaimana nih? Dari berbagai aturan yang ada di dalam panduan dari Kemenparekraf, jika kamu sudah paham semua, pastikan kamu menerapkannya dengan baik ya!

 

Feature Image – detik.com