Hingga saat ini, kasus penularan Covid-19, yang diikuti dengan angka pasien terkonfirmasi positif masih terus meningkat – tak terkecuali di Indonesia yang juga mengalami kondisi demikian. Angka positif sampai kasus kematian akibat virus corona, juga meliputi para dokter sebagai garda terdepan. Mereka ikut gugur dalam melawan pandemi Covid-19 yang melanda.

Meski anjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan sudah diserukan, mulai dari rutin cuci tangan dengan air dan sabun, dan tetap berada di rumah saja, tetapi angka kasus masih terus terjadi.

Biasanya, penularan virus corona terjadi pada ruang publik. Apalagi, sekarang Covid-19 dapat menular melalui udara, terlebih pada ruangan tertutup seperti ruang kantor. Namun, di rumah pun juga dapat terjadi penularan tersebut.

Mengapa demikian?

 

 

 

Kata Ahli Soal Penularan Covid-19 Di Rumah

Penularan Virus Corona Saat Di Rumah, Ini Penjelasannya / Credit: coronavirus.utah.gov

Penurut penelitian terhadap pasien positif virus corona di Guangzhou, Tiongkok, peneliti ingin mengevaluasi risiko penularan ke orang terdekat dalam situasi apa pun.

Tim peneliti mengamati 3.410 kontak dekat pasien yang terkait dengan 391 kasus utama Covid-19. Dari sejumlah pasien tersebut, sebanyak 127 pasien tertulat dan diberi label kasus sekunder.

Untuk menentukan di mana kasus sekunder tertular, tim peneliti membagi tempat penularan menjadi berbagai kategori, yaitu rumah, transportasi umum, tempat layanan kesehatan, tempat kerja, dan akibat exposure dari beberapa lokasi.

Dari 127 kasus sekunder tersebut, sebanyak 82,7 persen atau setara 105 pasien terinfeksi di lingkungan rumah.

 

Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi?

Penularan Virus Corona Saat Di Rumah, Ini Penjelasannya / Credit: muhealth.org

Dalam penelitian tersebut, risiko kasus sekunder di lingkungan rumah lebih tinggi, karena banyak anggota keluarga yang menghabiskan waktu di rumah. Di mana, kontak dengan orang teinfeksi jadi lebih lama dan sering. Dan, kondisi ini cenderung terjadi tanpa adanya alat perlindungan, seperti masker.

Oleh karena itu, penelitian menyarankan tindakan karantina mandiri di rumah untuk mengurangi risiko transmisi ke orang lain.

 

Mencegah Risiko Penularan Covid-19 Di Rumah

Penularan Virus Corona Saat Di Rumah, Ini Penjelasannya / Credit: spectrumpolicy.org

Dilansir dari IDN Times, kamu dapat mengurangi penyebaran Covid-19 di rumah dengan membersihkan dan disinfeksi secara rutin, khususnya untuk permukaan yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, toilet, keran, dan lain sebagainya.

Khususnya, jika ada pasien OTG dan dengan gejala ringan yang dirawat di rumah, prosedur pembersihan rumah wajib dilakukan setiap hari.

Saat membersihkan rumah, gunakan sarung tangan sekali pakai, sehingga dapat segera dibuang. Lalu, pastikan kamu segera cuci tangan setelah selesai bersih- bersih.

Untuk membersihkan rumah, gunakan sabun dan air untuk mengurangi jumlah kuman yang ada di permukaan. Dan, semprot dengan cairan disinfektan agar bersih secara maksimal.

 

Langkah Pencegahan dan Perlindungan Lainnya

Penularan Virus Corona Saat Di Rumah, Ini Penjelasannya / Credit: wellandgood.com

Selain rutin menjaga kebersihan rumah, ada deretan langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan melindungi diri dari virus corona. Berikut ini sejumlah langkahnya:

  • Rutin cuci tangan secara rutin dengan air dan sabun. Atau, gunakan hand sanitizer.
  • Jaga jarak sejauh 1,5 meter. Semakin jauh, makin baik lagi.
  • Hindari pergi ke tempat yang ramai.
  • Jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut. Apalagi, jika belum mencuci tangan.
  • Terapkan etika bersin dan batuk. Yaitu, tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu. Kemudian, segera buang tisu dan cuci tangan.
  • Gunakan masker ketika berpergian.
  • Jika mengalami gejala ringan, segera lakukan isolasi mandiri. Namun, kalau gejala memarah, segera kunjungi fasilitas kesehatan.

Dan, yang tak kalah penting – jaga selalu daya tahan tubuh. Caranya, dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.

Konsumsi pula multivitamin, terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks. Karena, kombinasi keduanya dapat membantu jaga daya tahan tubuh secara optimal.

 

 

 

Featured Image - bitdefender.com

Source - idntimes.com