Sejak Covid-19 merebak di awal tahun 2020 ini, banyak informasi yang beredar mengenai virus baru tersebut. mulai dari dikaitkan dengan cara penularannya, atau hal- hal apa saja yang dianggap ampuh menangkal Covid-19. Namun sayangnya, tidak semua informasi tersebut benar adanya.

Seiring menyebarnya Covid-19 di berbagai negara, maka semakin banyak pula informasi palsu alias hoaks yang bermunculkan. Masalahnya, tak sedikit orang yang langsung percaya akan informasi tersebut. Belum lagi, rasa panik yang ditimbulkan. Padahal, kebenaran berita yang dibaca masih belum bisa dipastikan.

Dari sekian banyaknya hoaks yang beredar, berikut ini 5 berita palsu yang paling sering beredar di masyarakat. Bahkan, hingga saat ini masih terus diperbincangkan.

Apa saja hoaks tersebut?

 

 

 

5 Hoaks Tentang Covid-19 yang Masih Kerap Beredar

Sudah Basi Tapi Tetap Dipercaya! Ini 5 Hoaks Covid-19 yang Masih Beredar / Credit: techradar.com

Termometer Dapat Deteksi Covid-19

Poin yang satu ini tentu informasi yang salah. Termometer tidak dapat mendeteksi Covid-19, melainkan digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh. Meski seseorang memiliki suhu tubuh tinggi, tapi belum tentu ia terinfeksi Covid-19.

Pasalnya, ada sejumlah faktor penyebab meningkatnya suhu tubuh lain, seperti sehabis terpapar udara panas, kelelahan setelah beraktivitas, atau sehabis mendapatkan vaksin tertentu.

Demam bisa dikatakan sebagai gejala Covid-19, jika pasien juga sudah mengalami gejala lainnya dan kondisi tidak membaik dalam kurun waktu tertentu.

 

Menyemprot Klorin Bisa Membunuh Virus

Menyemprotkan klorin atau alkohol pada tubuh tidak bisa membunuh virus. Justru sebaliknya, klorin dapat berbahaya, terutama jika cairan masuk ke mata, mulut, dan kulit. Ini bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit.

 

Sudah Basi Tapi Tetap Dipercaya! Ini 5 Hoaks Covid-19 yang Masih Beredar / Credit: halodoc.com

Berkumur Air Hangat dan Garam Dapat Mengobati Covid-19

Meski cara ini membantu menyembuhkan sakit tenggorokan, tetapi tidak terbukti bisa mengatasi infeksi Covid-19. Informasi palsu ini muncul setelah ada yang mengklaim, bahwa sebelum mencapai paru- paru, Covid-19 akan bertahan di tenggorokan selama empat hari.

Ketika sudah mulai batuk, dianjurkan untuk berkumur dengan air hangat dan garam. Tetapi, WHO menegaskan bahwa infomasi ini tidak tepat, dan tidak dapat mencegah terjadinya infeksi.

 

Minum Banyak Air Bisa Mencegah Infeksi Covid-19

Meski air baik untuk kesehatan tubuh, tetapi ini tidak bisa mencegah infeksi Covid-19. Informasi ini beredar setelah ada klaim yang menyebutkan bahwa minum air 15 menit sekali, mampu membasuh virus dari kerongkongan. Jadi, virus tidak mampu masuk ke dalam paru- paru.

 

Dapat Menular Melalui Makanan

Banyak masyarakat yang mengkhawatirkan bahwa Covid-19 dapat menular lewat makanan. Tapi, hal ini tidak benar adanya. Sampai saat ini, belum ada bukti kuat mengenai hal tersebut.

Seperti yang sudah diketahui – Covid-19 lebih besar menyebar melalui droplets orang yang terinfeksi dan dikeluarkan saat mereka batuk, bersin, dan berbicara jarak dekat. Selain itu, Covid-19 juga dapat ditularkan melalui udara, terutama dalam ruangan tertutup.

 

 

 

Untuk mencegah penularan Covid-19, masyarakat disarankan terus menerapkan protokol kesehatan. Seperti, jaga jarak sejauh minimal satu meter, menggunakan masker, cuci tangan secara rutin, terapkan etika batuk dan bersin, serta hindari pergi ke luar rumah kecuali untuk urusan mendesak.

 

Featured Image - cnbc.com

Source - detik.com