Seiring berjalannya waktu, virus corona terus berkembang – salah satunya dengan menimbulkan berbagai gejala baru. Sebuah studi terbaru menemukan, bahwa delirium kini menjadi salah satu gejala infeksi awal virus corona, khususnya pada pasien lanjut usia (lansia).

Penyakit delirium – merupakan gejala mental serius yang dapat membuat pasien merasa kebingungan parah, disertai dengan tingkat kesadaran yang cukup rendah. Gejala ini umumnya dirasakan bersamaan dengan atuk dan sesak napas.

Sebelumnya, gejala Covid-19 yang berkaitan dengan sistem saraf otak memang kerap kali dibahas. Ini berdasarkan berbagai penemuan yang menyebutkan bahwa Covid-19 dapat memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk sebabkan delirium.

Lebih lanjut mengenai hal tersebut – sebenarnya, apa itu delirium? Dan apa saja gejala yang mungkin ditimbulkan? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Apa Itu Gejala Delirium?

Delirium: Jadi Gejala Covid-19 dan Berbagai Tandanya / Credit: halodoc.com

Delirium merupakan kondisi perubahan di otak – hal ini bisa memicu terjadinya kebingungan dan kurangnya kesadaran. Pasien yang mengalami gejala ini, umumnya sulit untuk berpikir, mengingat, sulit tidur, dan memperhatikan banyak hal.

Dikutip dari CNN Indonesia, setidaknya ada empat jenis delirium yang mesti diperhatikan, yaitu:

  1. Delirium Tremens. Kondisi yang cukup parah dan kerap dialami oleh orang yang sedang berusaha berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
  2. Delirium Hiperaktif. Ditandai dengan sikap sangat waspada dan tidak kooperatif.
  3. Delirium Hipoaktif. Kondisi yang membuat pasien lebih sering tertidur dan tidak mengabaikan tugas sehari-hari.
  4. Delirium campuran. Kombinasi antara delirium hiperaktif dan hipoaktif – kondisi ini terjadi secara bergantian.

Pada beberapa kasus, orang yang memiliki kondisi asma dapat mengalami delirium. Serangan sesak napas dapat membuat otak tidak mendapat asupan oksigen yang cukup. Kondisi ini dapat memicu gangguan pada otak.

 

 

 

Yang Rentan Alami Delirium

Delirium: Jadi Gejala Covid-19 dan Berbagai Tandanya / Credit: himedik.com

Ada pun pasien yang rentan mengalami gejala delirium, di antaranya:

  • Kelompok lansia
  • Pernah menjalani operasi
  • Memiliki kondisi yang merusak otak, seperti stroke dan demensia
  • Berada di bawah tekanan emosional yang ekstrem
  • Orang yang sedang berusaha berhenti konsumsi minuman beralkohol

Kondisi delirium umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurang tidur, konsumsi obat-obatan tertentu, dehidrasi, asupan nutrisi yang buruk, dan adanya infeksi.

 

 

 

Gejala Delirium

Delirium: Jadi Gejala Covid-19 dan Berbagai Tandanya / Credit: health.kompas.com

Seperti yang sudah disebutkan, delirium dapat memengaruhi pikiran, emosi, kontrol otot, dan juga pola tidur. Orang yang mengalami delirium – juga sering kesulitan untuk berkonsentrasi dan merasa bingung. Bahkan, ada pula yang bergerak lebih lambat atau lebih cepat dari biasanya.

Selain itu, delirium bisa dideteksi ketika pasien mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Tidak berpikir atau berbicara dengan jelas
  • Kurang tidur atau merasa mengantuk
  • Berkurangnya daya ingat, bahkan untuk jangka pendek
  • Kehilangan kendali otot tubuh

 

Dari penjelasan di atas, gejala delirium wajib diperhatikan – terlebih jika gejala tersebut sudah disertai dengan gejala Covid-19 lainnya. Segera kunjungi rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan tepat.

 

Featured Image - honestdocs.id

Source  - cnnindonesia.com