Sejak pandemi Covid-19 berlangsung, sejumlah gejala virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut pun terus dilaporkan. Salah satunya, adalah kelelahan. Gejala ini juga sudah dicantumkan dalam informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Meski demikian, tidak semua rasa lelah merupakan indikasi dari infeksi Covid-19.

 

 

 

Apa Perbedaan Rasa Lelah Akibat Covid-19 Dengan Lelah Pada Umumnya?

Lelah Berkepanjangan, Apakah Ini Termasuk Gejala Covid-19? / Credit: health.kompas.com

Dilansir dari Detik.com – mengenai kelelahan akibat Covid-19 secara spesifik sudah dilaporkan pada Februari lalu. Dari laporan yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) – sebuah analisis dilakukan terhadap 55.924 kasus Covid-19, ditemukan bahwa kelelahan termasuk gejala umum dan dikeluhkan oleh 38,1 persen pasien.

Tetapi, dalam laporan tersebut dikatakan bahwa demam dan batuk kering merupakan dua gejala yang paling umum.

Lalu, mengapa rasa lelah kerap dirasakan oleh sebagian pasien Covid-19?

Sebab, dalam kasus ini kadar hormon sitokin mulai memberi sinyal pada tubuh kamu – seakan memberi tahu bahwa inilah waktunya untuk bekerja dan melawan infeksi. Akibatnya, tubuh pun merasa mudah lelah. Dalam hal ini, tubuh menghabiskan energi untuk melawan virus.

Tetapi, jika seseorang sudah terinfeksi virus corona – dan merasa kelelahan, biasanya gejala tersebut akan diberangi dengan indikasi Covid-19 lain, seperti nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk, bahkan hingga sesak napas.

Jadi, meskipun kamu mengalami kelelahan – tidak bisa langsung disimpulkan bahwa kamu terinfeksi Covid-19. Untuk itu, kamu disarankan melihat rasa lelah yang dirasakan sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar.

Misalnya, apakah belum lama ini kamu melakukan olahraga berat? Atau tidur terlalu larut malam? Hal-hal seperti ini juga dapat menyebabkan kelelahan.

Selain itu, rasa lelah akibat Covid-19 umumnya bertahan lebih lama. Berbeda dengan lelah pada umumnya, jika kamu sudah beristirahat dengan tepat – maka lelah pun akan lekas menghilang.

 

 

 

Disiplin Akan Pencegahan Merupakan Jalan Terbaik

Lelah Berkepanjangan, Apakah Ini Termasuk Gejala Covid-19? / Credit: inet.detik.com

Saat ini, hal terbaik yang bisa dilakukan, yaitu menerapkan sejumlah langkah pencegahan. Yang paling umum adalah protokol kesehatan 3M – memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak.

Terlepas dari protokol kesehatan, masyarakat disarankan menjalani pola hidup sehat – dengan menjalani hidup sehat maka sistem kekebalan tubuh pun dapat terjaga.

Pola hidup sehat yang disarankan adalah memperhatikan asupan nutrisi dan gizi – ini bisa dilakukan melalui makanan yang dikonsumsi, rutin melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, kelola stres dengan baik, dan paling penting – penuhi kebutuhan vitamin.

Perihal memenuhi kebutuhan vitamin, yang paling utama adalah vitamin C dan vitamin B kompleks. Sebab, kombinasi keduanya dapat bantu menjaga sistem imunitas tubuh.

Kedua vitamin tersebut dapat dipenuhi dengan minum multivitamin lengkap, seperti Enervon-C. Mengapa mesti Enervon-C?

Karena, kandungan Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang berperan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Selain itu, Enervon-C juga dapat bantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuhmu dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama.

 

 

 

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kamu tetap diminta waspada akan berbagai gejala yang mungkin mengindikasikan infeksi Covid-19. Terus lakukan langkah pencegahan agar kamu dan keluarga tetap terlindungi dari paparan virus.

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - health.detik.com