Pada Maret 2021, Pusat Pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) memprediksi bahwa varian baru virus Corona dari Inggris akan mendominasi AS. Ada sekitar 76 kasus positif Covid-19 dengan varian baru Inggris dikenal sebagai B117 terdeteksi di 10 negara tersebut. 

Menurut pemodelan komputer terkait penyebaran virus B117 yang dibuat CDC yang terbit di jurnal CDC Morbidity and Mortality Weekly Report, penularan yang lebih cepat berarti virus dapat menyebar lebih luas dan cepat.

 

 

Pasalnya, virus Corona terus mengalami mutasi dan beradaptasi, sehingga memunculkan beberapa varian baru. Beberapa varian ini dikatakan telah tersebar secara masif dan lebih cepat menular, di antaranya. 

 

Varian dengan mutasi D614G

4 Varian Baru Corona, Begini Penjelasan Dari WHO / Credit: beritasatu.com

Virus D614G ini bermutasi dan menggantikan jenis Covid-19 yang pertama kali muncul di akhir 2019 lalu yang ditemukan di Wuhan, China. Pada akhir Januari atau awal Februari 2020, WHO mengatakan ada varian virus ini mengkode spike protein. 

Belum diketahui bahwa varian virus ini bisa memperparah penyakit atau mengganggu efektivitas vaksin. Strain D614G ini bisa meningkatkan infeksi dan penularan, tetapi tidak ditemukan bahwa varian ini lebih berbahaya daripada jenis sebelumnya. 

 

'Cluster 5'

Cluster 5 adalah varian baru Corona kedua ini ditemukan pada Agustus dan September 2020 di Jutlandia Utara, Denmark. Otoritas Denmark mengidentifikasi beberapa kasus yang mengidentifikasikan varian ini tidak menyebar seluas mutasi lainnya. 

Selain itu, WHO mengatakan, Cluster 5 bisa mengakibatkan "pengurangan netralisasi virus pada manusia, yang berpotensi menurunkan tingkat dan durasi perlindungan kekebalan setelah infeksi atau vaksinasi alami."

 

VOC 202012/01

4 Varian Baru Corona, Begini Penjelasan Dari WHO / Credit: republika.co.id

Varian selanjutnya adalah VOC 202012/01 atau variant of concern yang ditemukan tahun Desember 2020 varian 01. Varian dengan mutasi N501Y ini pertama kali diidentifikasi di bagian tenggara Inggris dan lebih cepat menyebar atau menular.

Meski belum ada laporan bahwa jenis ini tidak mengubah tingkat keparahan penyakitnya. Namun, hingga saat ini varian VOC 202012/01 sudah ditemukan di sekitar 31 negara. 

 

501Y.V2

Varian baru Corona 501Y.V2 pertama kali ditemukan pada 18 Desember 2020 di Afrika Selatan. Dinamakan demikian karena memiliki mutasi N510Y. Pada penelitian awal, varian 501Y.V2 ini diketahui memiliki beban virus yang lebih tinggi, sehingga penularannya bisa meningkat. 

 

 

Itulah beberapa varian baru virus Corona. Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang jelas bahwa varian baru Corona tersebut bisa membuat penyakit yang lebih parah. 

 

Featured Image - kumparan.com

Source - detik.com