Virus corona masih terus mewabah di hampir seluruh negara. Sudah satu tahun lamanya – namun, angka kasus positif kian terjadi, bahkan tak jarang yang terus meningkat. Selama waktu ini pula, berbagai penelitian mengenai respons imunitas tubuh dilakukan.

Dari berbagai sumber – dikatakan bahwa selama dua belas bulan, tubuh manusia mengembangkan respons kekebalan tubuh yang semakin kuat dalam melawan Covid-19. Tapi, ini tak berlaku pada setiap orang. Jika pasien pernah terinfeksi dengan kasus parah, imun tubuh justru bisa rusak dan menyakitkan.

Untuk itu, pemahaman mendasar mengenai respons imun terhadap Covid-19 perlu dipahami. Mengingat, adanya varian baru corona yang kemungkinan dapat menembus pertahanan kekebalan tubuh.

 

 

Lawan Covid-19: Sisi Baik Respons Imunitas

Credit Image - tribunnews.com

Respons kekebalan tubuh berada di suatu spektrum. Artinya, tubuh manusia akan mengembangkan suatu kekebalan – yang dapat bertahan seumur hidup terhadap virus, seperti pada hepatitis A atau penyakit campak.

Begitu pula dengan virus corona – yang meski tidak mudah, tapi respons kekebalan tubuh bisa bertahan lama. Dalam sebuah penelitian ilmiah, para peneliti menunjukkan pasien terinfeksi Covid-19 – yang berhasil membentuk antibodi spesifik untuk virus tersebut, serta memunculkan tingkat sel T pembunuh dan sel T pembantu yang kuat.

Sel T dikenal sebagai ‘pembunuh’ – dapat mengenali dan menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi. Proses tersebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus semakin luas. Sementara, sel T pembatu – akan mendorong proses dan mempercepat pembentukan antibodi.

 

Berapa Lama Antibodi Dapat Bertahan?

Sampai saat ini, masih banyak pertanyaan mengenai ‘sampai kapan antibodi dapat bertahan?’ – mengingat, adanya risiko reinfeksi virus corona. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90 persen pasien memiliki respons imunitas yang bertahan selama 6 bulan, setelah terinfeksi.

Oleh karenanya, vaksin memang dibutuhkan – sekalipun bagi penyintas Covid-19. Sebab, vaksin dapat menciptakan respons kekebalan yang lebih sempit daripada infeksi alami virus corona. Hal ini dapat membatasi tingkat terjadinya infeksi ulang.

 

Bagaimana Cara Pertahankan Imunitas Tubuh?

Credit Image - bola.net

Setelah mendapatkan vaksin – masyarakat pun masih harus terus menerapkan protokol kesehatan, sekaligus menjaga imunitas tubuh. Cara yang bisa diterapkan, yaitu dengan menjalani hidup sehat – seperti, memerhatikan asupan makanan, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, hingga menghindari stres.

Agar hidup sehat semakin optimal, kamu juga dianjurkan mengonsumsi suplemen vitamin C secara rutin – yang dapat bantu meningkatkan imunitas tubuh. Untuk suplemen vitamin C yang direkomendasikan – Enervon-C merupakan pilihan tepat.

Enervon-C merupakan multivitamin dengan kandungan 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Bagi kamu yang membutuhkan perlindungan ekstra, disarankan minum Enervon-C Effervescent – yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Jadi, selama pandemi pastikan kamu selalu patuh menerapkan prokes – sekaligus menjaga kesehatan agar imunitas tubuh tetap terjaga.

 

 

Featured Image - halodoc.com

Source - detik.com