Melakukan berbagai kegiatan di rumah – merupakan opsi yang dapat dipilih selama masa pandemi. Hal ini termasuk aktivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang akhirnya diperpanjang karena kondisi masih belum kondusif.

Meski demikian, belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim – mengungkapkan bahwa PJJ bisa memberi dampak negatif terhadap kehidupan sosial siswa, serta bisa saja membuat siswa putus sekolah – karena harus membantu perekonomian keluarga.

Untuk itu, diputuskan Sekolah Tatap Muka akan segera kembali dilaksanakan, rencananya di bulan Juli mendatang. Dengan catatan, sekolah serta pihak pemerintah – harus menyiapkan berbagai hal penting terkait langkah perlindungan terhadap penularan virus.

Berikut informasi yang sudah dirangkum, terkait persiapan pemerintah dan pihak sekolah – dalam melaksanakan Sekolah Tatap Muka di tengah pandemi.

 

 

Sekolah Tatap Muka: Dilakukan Secara Rotasi

Credit Image - prfmnews.pikiran-rakyat.com

Meskipun sekolah sudah mendapat izin untuk melakukan aktivitas belajar tatap muka – namun, kegiatan ini akan dilaksanakan secara rotasi alias bergantian. Seperti, 50% siswa pergi ke sekolah, kemudian 50% lainnya belajar di rumah.

Sistem rotasi dimaksudkan agar sekolah tetap dapat membatasi jumlah siswa, serta tenaga kerja untuk menghindari terjadinya kerumunan. Selain itu, protokol kesehatan juga mesti dilakukan secara ketat selama kegiatan ini berlangsung.

 

Pemerintah Akan Siapkan Protokol Kesehatan

Perlengkapan protokol kesehatan juga akan disediakan oleh pihak pemerintah – seperti masker pengganti, hand sanitizer, serta fasilitas cuci tangan. Hal ini juga merupakan standarisasi yang wajib dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Pihak sekolah wajib menyediakan sarana sanitasi yang layak – seperti toilet bersih, tempat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menyediakan cairan disinfektan.

 

Vaksinasi Guru dan Jajarannya

Credit Image - p2p.kemkes.go.id

Saat ini, program vaksinasi Covid-19 juga sudah diprioritaskan untuk guru beserta jajarannya. Langkah tersebut merupakan salah satu persiapan untuk kegiatan Sekolah Tatap Muka. Sekitar 5,7 juta guru di Indonesia – ditargetkan untuk mendapat vaksin yang diperkirakan akan rampung di bulan Juni 2021.

 

Pihak Sekolah Perlu Memberikan Opsi

Pihak sekolah diminta untuk memberikan opsi bagi para orangtua yang tidak ingin anaknya melaksanakan kegiatan belajar tatap muka. Jadi, aktivitas satu ini tidak diwajibkan bagi seluruh siswa – dan tetap menjalani sekolah daring.

Pelaksanaan sistem pembelajaran ini harus disepakati oleh berbagai pihak, antara Pemerintah Daerah, penyelenggara kegiatan belajar mengajar, orangtua murid, dan siswa terkait.

 

Sekolah Tatap Muka: Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua

Credit Image - googleberita.com

Bagi orangtua yang membolehkan anak belajar tatap muka di sekolah – pastikan tetap mengingatkan anak untuk menjalani protokol kesehatan yang berlaku. Seperti, memakai masker, hindari berkumpul dengan teman, maupun rutin mencuci tangan.

Jaga juga kesehatan si kecil – seperti diketahui, kesehatan dapat bantu menjaga imunitas tubuh, yang berperan penting dalam menghindari paparan virus. Ketika kesehatan sudah terjaga – maka imunitas tubuh pun bisa bekerja secara maksimal.

Selain itu, orangtua juga dianjurkan memberi anak multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup. Mengapa demikian?

Enervon-C Plus Sirup mengandung mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang dapat bantu menjaga imun tubuh anak, sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi, dan pelihara kesehatannya selama masa pertumbuhan.

Jadi, jika rencana Sekolah Tatap Muka akan segera diterapkan – jaga selalu kesehatan anak, dan pastikan si kecil menerapkan langkah pencegahan tepat.

 

 

Featured Image - pikiran-rakyat.com

Source - popmama.com