Pernahkah kamu mendengar pertanyaan “saya masih tetap sehat usai kontak dengan pasien Covid-19, kok masih harus dikarantina?” Di kalangan masyarakat – protokol isolasi mandiri usai kontak erat dengan pasien Covid-19 memang terbilang masih membingungkan.

Bahkan, sebagian besar orang merasa isolasi mandiri kurang penting usai kontak dengan pasien virus corona – apalagi, jika tidak mengalami gejala dan tubuh pun tetap dalam keadaan sehat. Selain itu, masih banyak anggapan kalau tidak ada keluhan – berarti tidak sakit.

Padahal tidak demikian, lho. Ada berbagai alasan mengapa mesti harus isolasi mandiri usai melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19.

 

 

Penularan Virus: Dimulai Sejak Belum Muncul Gejala

Credit Image - halodoc.com

Perlu diketahui, penularan virus corona sudah dapat dimulai, bahkan sejak pasien belum merasakan gejala apapun. Misalnya, jika di hari Senin pasien telah terinfeksi – tapi, masih belum mengeluhkan gejala, di rentang waktu tersebut virus dapat ditularkan ke orang sekitar.

Yang juga perlu diingat, bahwa sekitar 30%-50% orang yang terinfeksi virus corona tidak bergejala sama sekali.

 

OTG Sangat Berpotensi Menularan Covid-19

Sampai saat ini, kasus positif Covid-19 yang disebabkan oleh Orang Tanpa Gejala alias OTG – juga masih cukup tinggi. Setidaknya, OTG memiliki kemampuan hingga 75% untuk menularkan virus corona ke orang lain.

Angka tersebut memang terbilang cukup tinggi, dibanding dengan pasien yang memiliki gejala – potensi menularnya lebih rendah daripada OTG. Untuk itu, masyarakat sangat dianjurkan melakukan isolasi mandiri, meski tidak merasakan gejala usai kontak dengan pasien Covid-19.

 

Isolasi Mandiri Sebagai Langkah Proteksi

Credit Image - klikdokter.com

Karantina mandiri sangat dianjurkan bagi masyarakat yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. Langkah ini dianggap sebagai proteksi diri – sekaligus, orang di sekitar, agar tidak ikut tertular virus.

Isolasi mandiri dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 dari orang yang kontak erat dengan pasien virus corona. Sebaiknya, lakukan karantina selama 7-14 hari.

 

Protokol Kesehatan dan Jaga Imun: Tetap Jadi Kunci Utama

Selama pandemi, masyarakat diimbau untuk terus patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – untuk meminimalisir risiko penularan virus.

Selain itu, memastikan imun tubuh tetap kuat – juga sangat dianjurkan. Seperti diketahui, kekebalan tubuh berperan penting sebagai perlindungan utama dari ancaman penularan virus. Jika imun tubuh kuat, maka tubuh tak mudah jatuh sakit.

Kamu disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan bergizi dan bernutrisi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, serta lengkapi dengan mengonsumsi multivitamin secara teratur.

Namun, multivitamin apa yang sebaiknya dikonsumsi? Kamu direkomendasikan minum Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat.

Deretan kandungan vitamin tersebut dapat membantu jaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit. Sekaligus, membantu proses metabolisme – agar tubuh memperoleh energi yang lebih tahan lama.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – dapat berikan perlindungan ekstra bagimu yang punya aktivitas padat.

Jadi, selama pandemi pastikan kamu terus menerapkan protokol kesehatan – serta jaga imunitas tubuh untuk meminimalisir penularan virus!

 

 

Featured Image - pikiran-rakyat.com

Source - instagram.com/@adamprabata