Belum lama ini, pemerintah mengumumkan bahwa tes GeNose C19 – digunakan sebagai syarat perjalanan mode transportasi udara alias pesawat. Ketentuan yang diterapkan sejak bulan April ini, dituangkan dalam Surat Edaran Satgas Nomor 12 tahun 2021.

Tes GeNose C19 merupakan alat inovasi yang diciptakan oleh Universitas Gadjah Mada – bertujuan untuk membantu screening Covid-19. Alat ini diklaim memiliki cara kerja yang ringas dan cepat dalam mendeteksi virus.

Lebih lanjut mengenai tes GeNose C19 yang dijadikan sebagai syarat untuk perjalanan mode pesawat, berikut ini 5 faktanya yang perlu diketahui.

 

 

GeNose C19: Menggunakan Teknologi AI

Credit Image - tirto.id

Alat screening GeNose – menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) yang dikembangkan di Universitas Gadjah Mada. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi partikel – dikeluarkan oleh seseorang yang telah terinfeksi virus corona.

Dalam pengembangannya, para ahli mengatakan jenis tes ini memiliki tingkat sensitivitas hingga 92 persen.

 

Hanya Dijadikan Alat Skrining

Alat deteksi yang telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan ini – hanya digunakan sebagai alat screening, bukan mendiagnosis seseorang yang terinfeksi Covid-19. Jadi, yang dideteksi adalah partikel atau senyawa saja, bukan virusnya.

Sebab, GeNose C19 dikembangkan untuk mendeteksi senyawa secara spesifik, yang tentu akan berbeda ketika dikeluarkan oleh seseorang yang telah terinfeksi Covid-19.

 

Cara Membaca Hasil Tes GeNose C19

Credit Image - money.kompas.com

Berbeda dari tes lainnya, GeNose dilakukan dengan mengambil sampel napas yang dikeluarkan seseorang – melalui mulut ke dalam sebuah kantong. Nantinya, hasil tes tersebut akan ditunjukkan melalui layar monitor dalam bentuk kurva.

Di bawah kurva tersebut akan ditampilkan keterangan dari hasil tes – apakah positif atau negatif. Selain itu, ada pula dua angka desimal yang menunjukkan seberapa kuat prediksi pemeriksaan. Jika angka berada di 0,6 atau 60  persen – berarti prediksinya kuat. Tapi, kalau di bawah itu, artinya hasil lemah.

 

Digunakan Sebagai Syarat Perjalanan

Sebelumnya, tes GeNose sudah digunakan untuk syarat perjalanan kereta api dan luas kawasan. Hal tersebut ditetapkan dalam Surat Edaran No. 5 Tahun 2021 – yang mengatur protokol kesehatan dari Pulau Jawa, serta antar provinsi – kabupaten atau kota.

Metode tes yang satu ini sudah tersedia di beberapa stasiun dan terminal sejak 5 Februari 2021 silam.

 

Digunakan Di Tempat Tertentu

Credit Image - suara.com

Alat skrining GeNose C19 tidak bisa digunakan di sembarang tempat – hal ini terkait udara yang ada di sekitar. Sebab, lingkungan yang kurang baik akan memengaruhi mesin, serta hasil dari tes tersebut.

Meski demikian, hal ini sudah dapat diatasi dengan sistem ‘pendeteksi udara’ yang sudah dipasang di mesin GeNose. Jadi, sebelum digunakan – alat akan mendeteksi kondisi udara di lingkungan sekitar, apakah kualitas udara cocok atau tidak.

 

 

Featured Image - medcom.id

Source - detik.com