Sejak pertengahan bulan April, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan uji coba sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Meskipun masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat – mengingat masih tingginya kasus penularan virus, tetapi pembelajaran tatap muka dianggap sangat diperlukan.

Saat ini, pembelajaran tatap muka pun dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan – yang tentu saja bertujuan mengurangi risiko penularan virus ketika di sekolah. Tapi sayangnya, masih ada tantangan lain yang mesti dihadapi.

Dikutip dari Detik, tantangan terbesar dari aktivitas sekolah tatap muka, yaitu sulitnya mengatur anak-anak. Tak bisa dipungkiri, mustahil rasanya para siswa dapat tidak saling berbicara dan melakukan kontak.

Selain itu, ada pula titik lengah penularan yang wajib diwaspadai. Apakah itu? Lalu, apa saja langkah yang perlu dilakukan pihak sekolah dan orangtua – sebagai upaya penyebaran virus?

Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Sekolah Tatap Muka: Ini Titik Lengah Penularan Virus

Credit Image - pojoksuramadu.com

Ada satu titik yang paling dikhawatirkan – menjadi media penyebaran virus selama sekolah tatap muka berlangsung, yaitu waktu istirahat dan jam makan siang. Di saat seperti ini, bagian mulut dan hidung tidak tertutup masker. Seperti diketahui, kedua bagian tubuh tersebut – menjadi tempat masuknya virus corona.

Selain itu, di ruang kelas juga termasuk tempat penularan virus yang cukup rentan. Apalagi, jika siswa mengobrol di dalamnya – belum lagi, kalau ruangan tertutup dan tidak memiliki ventilasi udara yang baik. Bisa saja, hal ini menyebabkan klaster sekolah!

Masyarakat juga wajib mewaspadai titik lengah yang kerap tak disadari rawan penularan, misalnya di lokasi penjemputan anak – di mana orangtua bisa berkerumun dan mengobrol. Aktivitas ini tentu tinggi akan risiko penyebaran virus.

Untuk itu, persiapan teknis sangatlah penting demi menekan risiko penularan virus di sekolah. Misalnya, dengan membuka jendela kelas dan mematikan AC – agar sirkulasi udara tetap berjalan baik. Selain itu, batasi pula isi kelas hingga 50 persen siswa.

 

Apa Langkah yang Perlu Dilakukan Pihak Sekolah?

Credit Image - analisadaily.com

Pihak sekolah mesti melakukan berbagai upaya agar penularan virus selama pembelajaran tatap muka bisa diminimalisir. Adapun hal yang perlu dilakukan, yaitu pastikan tiap ruangan memiliki ventilasi udara yang baik. Jika memungkinkan, buka pintu dan jendela – atau belajar outdoor.

Kemudian, fasilitas cuci tangan juga harus disediakan lebih baik, serta menyiapkan hand sanitizer – keduanya penting untuk menghindari kontaminasi virus.

Selain itu, pihak sekolah dapat membatasi jumlah siswa yang masuk, misalnya hanya 50 persen saja. Siapkan kelompok siswa dalam skala yang lebih kecil, batasi pergerakan dan interaksi. Lalu, jika ada yang terinfeksi virus – maka satu kelompok kecil tersebut mesti dikarantina.

Untuk mendukung pencegahan Covid-19 secara maksimal, buatlah aturan mengenai masker di area sekolah. Bisa juga mengatur jarak dan waktu siswa masuk – dalam bentuk shift, atau jumlah siswa satu kelas, serta sediakan opsi belajar jarak jauh.

 

Apa Upaya yang Perlu Diambil Orangtua?

Credit Image - health.detik.com

Untuk orangtua, pastikan terus ajari dan ingatkan anak – agar ia tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Hal tersebut dapat membantunya agar lebih siap ketika sekolah tatap muka kembali dimulai.

Jaga juga kesehatan Si Kecil– seperti diketahui, kesehatan dapat bantu menjaga imunitas tubuh, yang berperan penting dalam menghindari paparan virus. Ketika kesehatan sudah terjaga – maka imunitas tubuh pun bisa bekerja secara maksimal.

Kemudian, berikan pula asupan makanan bernutrisi tinggi untuk Si Kecil, pastikan waktu istirahatnya sudah cukup, dan ajak anak untuk tetap aktif bergerak. Untuk optimalkannya, orangtua juga disarankan memberi multivitamin dengan kandungan lengkap.

Kamu direkomendasikan memberi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah vitamin tersebut dapat membantu menjaga imun tubuh anak, bantu memenuhi kebutuhan nutrisinya, memelihara kesehatan anak selama masa pertumbuhan, meningkatkan nafsu makan, serta bantu menjaga kesehatan tulang dan gigi.

 

Itulah titik lengah penularan virus yang wajib diwaspadai ketika sekolah tatap muka. Langkah pencegahan penularan memang harus diupayakan semaksimal mungkin – agar proses belajar Si Kecil bisa berjalan dengan aman dan nyaman.

 

 

Featured Image - humas.surabaya.go.id

Source - detik.com