Polusi atau pencemaran udaha merupakan masalah utama kesehatan lingkungan sedunia. Sebuah studi milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa polusi udara merupakan penyebab kanker bagi manusia, terutama kanker paru- paru. Lalu, apa dampak kesehatan lainnya yang bisa ditimbulkan dari pencemaran udara? Berikut ulasannya.

Dampak pencemaran udara berdasarkan polutannya

Credit: Environment Indonesia Center

Ada berbagai jenis polutan di udara yang kamu hirup setiap harinya. Mulai dari karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, senyawa organic volatil, ozon, hingga logam berat. Semua polutan tersebut memiliki komposisi kimia, sifat reaksi, emisi, waktu pemecahan, dan kecepatan yang berbeda untuk menyebar dalam jarak tertentu.

Berikut berbagai efek buruk pencemaran udara terhadap kesehatan:

1. Particulate matter (PM)

Credit; Hello Sehat

Particulate matter atau PM adalah kumpulan partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Komponen utama dari PM adalah sulfat, nitrat, ammonia, natrium klorida, karbon hitam, mineral debu, dan air. Kebedaraan PM di udara terkait kuat dengan peningkatan angka kematian dan kasus penyakit dari waktu ke waktu. Semakin kecil ukurannya, partikel bahaya ini semakin mudah terhidup dan terserap ke dalam paru- paru, hingga kemudian mengalir dalam darah.

2. Ozone (O3)

Credit: BBC.com

Ozone yang dimaksud bukanlah yang menjadi bagian penyusun atmosfer bumi, tetapi polutan berbahaya yang ada di permukaan tanah. Ozone yang ada di tanah adalah kandungan utama penyusun kabut asap yang terbentuk dari reaksi sinar matahari dengan polutan udara, seperti nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOC) dari asap kendaraan, bahan kimia, dan limbah industri. Itu kenapa risiko dampak pencemaran udara akibat kandungan ozone dalam tanah akan semakin meningkat selama musim panas.

Ozone yang berlebihan dapat melemahkan fungsi paru- paru. Akibarnya dapat menyebabkan masalah pernapasan, memicu gejala asma, dan menyebabkan penyakit paru- paru.

3. Nitrogen dioksida (NO2)

Credit: CNN Indonesia

Nitrogen dioksida adalah sumber utama dari aerosol nitrat yang membentuk pecahan partikel berukuran kecil. Kadar nitrogen dioksida di udara yang melebihi 200 mikrogram per meter kubik dianggap sebagai gas beracun yang membahayakan tubuh.

Sebuah studi menunjukkan bahwa gejala bronkitis pada anak yang memiliki asma meningkat setelah mengalami paparan partikel nitrogen dioksida dalam jangka panjang. Lebih dari itu, fungsi paru-paru juga akan semakin melemah ketika terlalu banyak menghirup partikel nitrogen dioksida di udara.

4. Sulfur Dioksida (SO2)

Credit: Hello Sehat

Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau khas yang tajam. Partikel ini dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak yang digunakan untuk pemanasan domestic, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor. Partikel ini dapat merusak dan memengaruhi berbagai fungsi sistem di dalam tubuh. mulai dari kerusakan sistem pernapasan, penurunan fungsi paru- paru, hingga menyebabkan iritasi mata.

5. Karbon Monoksida (CO)

Credit: Tribunnews

Karbon monoksida adalah salah satu gas beracun penyebab pencemaran udara. Gas ini memang tidak berwarna, tidak berbau, bahkan tidak mengiritasi kulit dan mata. Tetapi, jika terhirup dalam jumlah yang banyak sangatlah berbahaya.

Pembakaran gas, minyak, petrol, serta bahan bakar padat kayu, merupakan beberapa sumber penghasil gas karbon monoksida. Gas ini disebut sangat berbahaga karena dapat mencegah oksigen di dalam sel darah akan menurun, sehingga pasokan oksigen ke jantung juga ikut menurun, dan akhirnya tubuh jadi kekurangan oksigen.

Menjaga kesehatan di lingkungan dengan udara yang tercemar

Credit: ID News

Berikut beberapa tips sederhana dan efektif untuk melindungimu dan keluarga dari bahaya pencemaran udara:

  • Polusi udara akan terasa paling parah saat siang terik. Jadi, sebisa mungkin batasilah waktu aktivitas luar ruangan hanya di pagi atau sore hari.
  • Hindari berjalan, olahraga, atau bersepeda di jalan-jalan yang padat kendaraan bermotor. Jika tidak mungkin dihindari, pakailah masker atau tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan untuk membantu menyaring gas dan asap.
  • Hemat listrik di rumah. Energi listrik dan sumber energi lainnya menciptakan polusi udara. Dengan mengurangi penggunaan energi, kamu dapat membantu meningkatkan kualitas udara dengan membatasi emisi gas rumah kaca. Matikan lampu saat pagi sampai siang, dan matikan AC jika tidak perlu.
  • Gunakan bus, kereta komuter, MRT/LRT, atau alternatif lain ketimbang mengendarai mobil sendiri. Jika cukup jauh tapi tujuannya searah, usahakan menebeng mobil orang lain.
  • Jangan membakar sampah. Membakar sampah adalah salah satu sumber utama polusi di negara ini.
  • Makan makanan sehat yang terutama kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran segar. Antioksidan dapat membantu melindungi tubuh  dari efek bahaya radikal bebas yang diciptakan oleh pencemaran udara.
  • Pertimbangkan untuk membeli membeli mesin pembersih udara ruangan (air purifier).
  • Rutin bersihkan filter AC.
  • Cuci seprai dan boneka mainan untuk menyingkirkan tungau debu.
  • Buka jendela untuk mengalirkan udara lama dengan yang baru saat hari sedang adem.
  • Jangan izinkan siapa pun merokok di dalam ruangan.

Featured Image - Tribunnews