Ibadah puasa di bulan Ramadhan memang merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim, terutama jika dalam keadaan sehat. Lalu, di tengah kondisi pandemi – bagaimana jika terinfeksi virus corona? Apakah masih boleh berpuasa? Sebenarnya pasien Covid-19 diperbolehkan berpuasa, tapi hanya dalam kondisi tertentu saja.

Untuk pasien Covid-19 yang diperbolehkan berpuasa, yaitu bagi yang memiliki gejala ringan, atau melakukan isolasi mandiri di rumah maupun Wisma Atlet. Intinya, bukan pasien yang dirawat di rumah sakit ya.

Lantas, apa saja hal penting yang perlu diperhatikan pasien Covid-19 selama menjalani ibadah puasa? Adakah tips yang perlu diterapkan agar ibadah puasa tetap terasa nyaman? Untuk menjawab pertanyaan tersebut – berikut ulasan lengkapnya.

 

 

Cukupi Kebutuhan Protein

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Dikutip dari CNN Indonesia – saat berpuasa, baik sahur maupun berbuka pasien perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi, terutama protein. Dalam masa pemulihan, protein dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti jaringan tubuh yang rusak

Adapun sejumlah sumber protein yang dapat dikonsumsi pasien Covid-19 saat berpuasa, yaitu boga bahari – alias makanan laut, seperti ikan salmon, sarden, kerang-kerangan. Kemudian produk susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.

 

Berbuka Dengan Makanan Berminyak dan Minuman Dingin: Mesti Dihindari

Berikutnya, setiap pasien yang berpuasa wajib memperhatikan asupan saat sahur dan berbuka puasa. Memang, makan gorengan dan minuman dingin terdengar nikmat dan menyegarkan – apalagi jika dikonsumsi saat berbuka. Tapi, sebaiknya dihindari dahulu ya! Sebab, kedua menu tersebut dapat merangsang iritasi tenggorokan.

Setelah seharian tenggorokan kering, kalau berbuka dengan minuman dingin – tentu berisiko mengiritasi mukosa. Sementara, makanan berminyak bisa menimbulkan luka di tenggorokan dan buruk untuk pasien virus corona.

Jadi, pasien dianjurkan berbuka dengan menu yang hangat – agar tenggorokan tetap terasa nyaman.

 

Pilh Menu Berbuka yang Tidak Terlalu Manis

Credit Image - cnnindonesia.com

Rasa manis memang dapat mengembalikan tenaga yang hilang ketika berpuasa, sekaligus meningkatkan kadar gula darah tubuh yang turun. Pasien Covid-19 tetap boleh berbuka dengan menu yang manis – tapi jangan berlebihan. Sebab, kadar gula yang tinggi juga tidak baik untuk mukosa tenggorokan, lho.

Kandungan gula akan menyerap cairan di sel dan mengganggu metabolisme sel di tenggorokan. Manis yang berlebihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di area tenggorokan, lho. Bahkan, hal ini bisa menyebabkan batuk keesokan harinya.

 

Tetap Perhatikan Komorbid!

Bagi pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid – dan ingin tetap berpuasa, sebaiknya perhatikan kebutuhan masalah kesehatan yang dialami. Misalnya, pasien dengan hipertensi perlu memperhatikan asupan garam harian.

Sementara, bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, berarti perlu mengontrol kadar gula darah, serta lebih memperhatikan berbagai jenis makanan – terutama yang mengandung tinggi gula.

 

Penuhi Kebutuhan Cairan

Credit Image - republika.co.id

Menjaga tubuh tetap terhidrasi memang penting – terlebih bagi pasien virus corona yang ikut berpuasa. Ingat, menjalani ibadah puasa, bukan berarti konsumsi cairan berkurang lho. Pasien dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan minum 8 gelas air putih saat sahur, berbuka, saat makan malam, dan menjelang tidur.

Rumusnya bisa disesuaikan dengan kemampuan ya, misalnya minum satu gelas air putih saat sahur dan dua gelas usai makan. Kemudian, sisa lima gelasnya – dapat dipenuhi ketika berbuka puasa hingga jelang waktu tidur.

 

Sesuaikan Jam Minum Obat

Untuk pasien yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya sesuaikan jam konsumsi obat di waktu sahur dan berbuka puasa. Untuk obat yang dikonsumsi tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam – jatah di siang hari dapat digeser menjelang waktu tidur.

Namun, jika tidak memungkinkan, pasien dianjurkan untuk tidak berpuasa ya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa terkait panduan penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadhan, salah satunya mengenai orang yang terkena Covid-19 boleh tidak berpuasa.

 

Konsumsi Suplemen Untuk Penuhi Kebutuhan Vitamin

Credit Image - thehealthy.com

Perlu diketahui, bahwa suplemen juga tetap diperlukan untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Kedua nutrisi tersebut terkadang tidak bisa dipenuhi hanya dengan mengonsumsi makanan saja. Pasien disarankan untuk mengonsumsi suplemen zinc, vitamin C, vitamin B kompleks, dan vitamin D.

Adapun suplemen yang direkomendasikan, yaitu Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh, sekaligus membantu proses pemulihan pada pasien.

Selain itu, kandungan Vitamin B Kompleks dapat bantu optimalkan proses metabolisme. Sehingga, makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi untuk tubuh — yang tentunya dapat bertahan lebih lama.

Minum Enervon-C dalam bentuk Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Untuk sekaligus memenuhi kebutuhan zinc, kamu direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas!

 

Bagi pasien Covid-19 yang tengah menjalani ibadah puasa, yuk perhatikan kembali sejumlah tips di atas – agar ibadah tetap lancar dan proses pemulihan bisa berjalan dengan lancar!

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - cnnindonesia.com