Hingga kini, pandemi Covid-19 masih terus membayangi seluruh masyarakat di berbagai negara di dunia. Sayangnya, belum ada yang tahu – kapan kondisi tersebut akan segera berakhir. Meskipun program vaksinasi masih terus berjalan, namun ketakutan akan penularan virus masih terus menghantui.

Dengan menerapkan upaya pencegahan secara lengkap.

Salah satu cara pencegahan yang paling dianjurkan, yaitu menjauhi kerumunan. Sudahkah kamu menerapkan langkah ini? Jika sudah, ini merupakan tindakan tepat. Sayangnya, beberapa waktu silam – India tidak menghiraukan ketentukan jaga jarak tersebut.

Justru sebaliknya, sejumlah warga di India menggelar acara tradisi yang dihadiri ribuan warga – tanpa adanya penerapan protokol kesehatan. Apa akibatnya? Tsunami Covid-19 pun dialami, mimpi buruk sudah dimulai!

Sejak akhir April silam, tercatat sudah 17.636.307 kasus positif di India – dan masih terus bertambah hingga saat ini. Dari data WHO pun sudah ada 197.894 angka kematian. Tak heran, kalau India dinobatkan sebagai negara dengan kasus Covid-19 terparah di dunia.

 

 

Diawali Ritual Keagamaan

Credit Image - bbc.com

Kasus virus corona yang membludak drastis di India – dipercaya disebabkan oleh kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat. Di tengah pandemi, warga India masih nekat melakukan ritual di Sungai Gangga, kemudian menyebabkan kerumunan parah.

Ratusan ribu warga India menghadiri Festival Pitcher di Kota Utara Haridwar – salah satu ziarah paling sakral bagi agama Hindu. Sayangnya, acara tersebut membuahkan rekor harian tertinggi virus corona, hingga 168.912 kasus positif.

Sebenarnya, pihak berwajib telah meminta orang-orang untuk menjaga jarak, namun imbauan tersebut diabaikan. Masyarakat justru tetap berkerumun, hingga pasokan udara terasa menipis. Lalu, mimpi buruk tsunami corona pun terjadi.

 

India Kekurangan Tim Medis

Credit Image - usatoday.com

Selain tengah dihadapi oleh kasus positif Covid-19 yang masih terus meningkat, India pun sedang menghadapi tantangan kekurangan tenaga medis. Bahkan, kondisi rumah sakit pun turut mengkhawatirkan.

Permintaan oksigen serta tempat tidur terus meningkat, namun sayangnya – India belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Akibatnya, ribuan bahkan ratusan pasien terlantar. Kabar baiknya, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris sudah menawarkan bantuan.

 

Gelombang Baru Covid-19 di India Baru Saja Dimulai

Credit Image - redcross.org.uk

Babak baru Covid-19 baru saja dihadapi oleh India – tak heran kalau kondisi tersebut membuat para pemerintah setempat menjadi kewalahan. Ya, apalagi kalau bukan karena keganasan virus corona yang terus memakan korban.

Rumah sakit kehabisan oksigen, tempat tidur yang semakin menipis, hingga tidak tersedianya obat-obatan – menjadi mimpi buruk bagi masyarakat India. Bahkan, sirene ambulans terdengar sepanjang hari di jalan-jalan sepi di ibukota.

Yang lebih mirisnya lagi, banyak korban meninggal terpaksa harus dikremasi secara massal. Saat ini, pemerintah India tengah melakukan lockdown – sebagai upaya untuk membendung transmisi virus yang kian mengganas.

 

Tingkat Vaksinasi yang Masih Rendah

Credit Image - indiatvnews.com

Usai berita tsunami Covid-19 terdengar, WHO langsung memberi tanggapan terkait kasus tersebut. WHO menemukan kondisi di India terjadi akibat kerumunan, yang dibarengi dengan rendahnya tingkat vaksinasi, hingga munculnya varian baru.

Varian baru Covid-19 di India, disebut juga B.1.617 – diklaim lebih parah, mudah menular, serta membawa transmisibilitas yang lebih tinggi mirip dengan varian Inggris. Varian India tersebut disebut juga sebagai ‘mutan ganda’

 

Proses Kremasi Dilakukan Secara Massal

Credit Image - aljazeera.com

Pasien Covid-19 di India berjuang seorang diri tanpa ditemani sanak saudara, sungguh menyedihkan ya? Ketika menutup usia – keluarga pun tidak ada yang boleh melayat. Akhirnya, jenazah banyak yang menumpuk di rumah sakit.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dilansir dari The New York Times – awalnya jenazah dipindahkan ke krematorium. Sayangnya, tempat tersebut kewalahan, dan beberapa mayat terpaksa dikremasi secara massal. Bahkan, beberapa mayat dikremasi tanpa dilakukan sesuai ritual keagamaan, atau identitas dirinya.

 

Kasus tsunami Covid-19 di India terdengar menyeramkan, ya? Diharapkan Indonesia dapat terhindar dari kondisi serupa – dan semoga situasi seperti ini dapat segera diatasi, dan pandemi dapat berakhir.

 

 

Featured Image - aljazeera.com

Source - popmama.com