Kabar baik mengenai vaksin Covid-19 terus berdatangan. Belum lama ini, BPOM telah resmi menerbitkan izin darurat vaksin Sinopharm – sebenarnya, hal tersebut sudah diberikan sejak tanggal 30 April 2021 silam. Namun, munculnya perizinan ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, termasuk terkait efektivitas dan keamanan vaksin Sinophram.

Rencananya, vaksin Sinopharm akan digunakan dalam skema vaksinasi Gotong Royong – alias program vaksin mandiri. Namun, apa sih vaksin Sinopharm? Ini merupakan vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm, dan berlokasi di Tiongkok.

Lantas, apa isi dari vaksin tersebut? Lalu, bagaimana dengan efikasi dan tingkat keamanan yang diberikan? Dan, apakah protokol kesehatan masih harus diterapkan usai mendapatkan vaksin Sinopharm?

Untuk menjawab sejumlah pertanyaan tersebut – berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Vaksin Sinopharm: Serba-Serbinya yang Mesti Diketahui

Credit Image - snips.stockbit.com

Sebelum memasuki ulasan mengenai efektivitas dan keamanan vaksin Sinopharm – ada sejumlah hal yang mesti diketahui terlebih dahulu, seperti apa sih isi dari vaksin tersebut? Vaksin Sinopharm berisi virus inaktif, yang tidak bisa menginfeksi sel dan memperbanyak diri.

Virus inaktif tersebut nantinya akan disuntikkan sebagai vaksin. Dengan demikian, tubuh mampu mengenai jenis virus corona – sehingga, jika terinfeksi pun, gejala yang dialami dapat lebih ringan. Dan, risiko harus di rawat di rumah sakit juga rendah.

Untuk jadwal penyuntikannya, vaksin Sinopharm diberikan dalam dua dosis – sama seperti merek vaksin lainnya. Vaksin ini diberikan dengan jarak 21-28 hari. Tapi, terkait hal ini, sebaiknya konsultasikan kembali dengan petugas vaksin.

Vaksin Sinopharm boleh diberikan pada orang dewasa – di atas 18 tahun dan kepada lansia. Detail kondisi dan komorbid yang tidak bisa mendapatkan vaksin Sinopharm masih belum ada hingga saat ini.

 

Bagaimana Dengan Efikasi dan Keamanannya?

Berlanjut ke soal efikasi dan keamanan dari vaksin Sinopharm – menurut press release dari Sinopharm sendiri, vaksin ini dapat mencegah infeksi virus corona yang bergejala, sebesar 79,34 persen. Angka tersebut diperoleh berdasarkan hasil analisis interim uji klinis fase ketiga.

Untuk tingkat keamanannya, sampai saat ini belum ada efek samping serius yang dialami usai mendapatkan vaksin Sinopharm. Hanya saja, ada reaksi ringan – seperti nyeri, gatal, bengkak, dan kemerahan, serta demam, mual, dan sakit kepala yang dialami beberapa penerima vaksin.

Tidak ada orang yang meninggal dunia karena mendapatkan vaksin Sinopharm di masa uji klinis. Jadi, dalam kata lain – vaksin ini sudah terbukti aman.

 

Lalu, Bagaimana Terkait Antibodi yang Akan Terbentuk?

Credit Image - halodoc.com

Yang sering menjadi pertanyaan banyak orang, yaitu soal antibodi yang akan terbentuk usai mendapatkan vaksin corona. Orang yang diberikan vaksin Sinopharm terdeteksi memiliki antibodi terhadap Covid-19 – sebesar 95,8-100 persen.

Kadar antibodi yang muncul setelah divaksin Sinopharm, hampir sama dengan vaksin lainnya – seperti Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Jadi, imunogenitasnya mampu memunculkan antibodi pada penerima vaksin.

 

Apakah Protokol Kesehatan Masih Harus Diterapkan?

Meskipun sudah mendapatkan vaksin, tetapi masyarakat masih harus menerapkan protokol kesehatan. Mengapa demikian? Sebab, gejala yang mungkin dialami akan lebih ringan – dibanding yang tidak divaksinasi.

Jadi, protokol kesehatan masih wajib dilakukan meskipun sudah mendapat vaksin. Adapun protokol kesehatan yang mesti diterapkan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga wajib menjaga kesehatan tubuh – sehingga sistem kekebalan dapat lebih terjaga. Jika imun sudah kuat, maka risiko infeksi pun akan semakin berkurang.

Apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh? Menerapkan pola makan bergizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, istirahat selama 7-8 jam dalam semalam, rutin berolahraga, dan kelola stres dengan baik.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan vitamin harian, terutama Vitamin C yang berperan penting dalam menjaga sistem imun tubuh. Untuk peroleh vitamin tersebut – bisa dengan rutin mengonsumsi multivitamin setiap harinya.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan 1000 mg Vitamin C yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap tubuh!

Untuk yang punya aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

 

Itulah ulasan mengenai vaksin Sinopharm yang sudah diberi izin resmi oleh BPOM. Jadi, usai mendapatkan vaksin – masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, sekaligus menjaga imun tetap optimal.

 

 

Featured Image - jawapos.com

Source - instagram.com/@adamprabata