Seperti diketahui, virus corona merupakan jenis penyakit yang menyerang saluran pernapasan, terutama bagian paru-paru. Sebenarnya, Covid-10 hampir mirip dengan SARS-CoV, mengingat keduanya berada dalam satu paying virus yang sama, yakni coronavirus.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 80 persen pasien Covid-19 umumnya mengalami gejala ringan. Meski demikian, jangan pernah meremehkan virus yang satu ini, sebab masih ada kemungkinan pasien mengalami gejala berat, hingga mengalami kematian.

Virus corona seakan tidak memberi “ampun” bagi paru-paru penderitanya. Tak jarang, kondisi tersebut menyebabkan napas yang terasa berat, kemudian sesak napas. Ketika pasien mengalami hal demikian – segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Berbicara mengenai Covid-19 yang menyerang paru-paru, lantas bagaimana sebenarnya virus tersebut mempengaruhi kinerja paru? Dan, pengobatan apa yang umumnya dijalani oleh pasien?

Untuk ulasan lengkapnya, silahkan simak di bawah ini.

 

 

Perjalanan Covid-19 Menuju Paru-Paru

Credit Image - alodokter.com

Penginap Covid-19 yang mengalami demam dan batuk, umumnya sudah masuk ke dalam moderate infection atau infeksi sedang. Bagi yang infeksi ringan – biasanya, pasien hanya mengalami sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sedikit demam. Dalam infeksi sedang, virus sudah bereplikasi untuk menyebar ke area dada, dan kemudian masuk ke tabung bronkial.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan peradangan – yang akhirnya menimbulkan gejala batuk kering. Kemudian, tabung bronkial langsung mengarah ke paru-paru ke trakea (tenggorokan), sehingga tabung tersebut punya peran utama dalam sirkulasi oksigen secara efektif. Ketika bronkial bengkak, karena peradangan – maka sirkulasi oksigen dalam tubuh juga akan bermasalah.

Lalu, bagaimana dengan infeksi parah atau kondisi kritis? Apa yang telah dilakukan virus corona pada paru-paru pengidapnya?

Di tahap tersebut, virus sudah meninggalkan tabung bronkial, dan masuk jauh ke paru-paru. Dampaknya, jaringan yang terlibat dalam pertukaran gas – akan mendapatkan udara yang baik dan buruk. Dalam kondisi inilah sesak napas bisa terjadi.

Pasien yang mengalami sesak napas parah akan mengembangkan pneumonia dari virus tersebut. Yang perlu diketahui, kondisi ini berbeda dengan flu – di mana pasien dapat mengembangkan pneumonia sebagai infeksi sekunder.

Tidak seperti pneumonia lainnya, pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19 cenderung memengaruhi sebagian besar – bahkan seluruh paru-paru. Jadi, bukan hanya area tertentu saja. Selain itu, ada kemungkinan kalau virus bisa menyebabkan kerusakan secara permanen.

Ketika seseorang mengidap pneumonia parah, apapun penyebabnya – organ paru akan mengalami penurunan fungsi.

 

Dapat Membekas Meski Sudah Pulih

Credit Image - klikdokter.com

Setiap infeksi virus corona akan dimulai dari sistem pernapasan, yang menular melalui droplets, airborne, maupun benda yang terkontaminasi. Dilansir dari Halodoc – menurut pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D.,  di Johns Hopkins Center for Health Security,  AS, walaupun sebagian besar kasus Covid-19 tergolong ringan, namun virus ini tetap dapat menginfeksi saluran pernapasan atas yang menyumbat paru-paru.

Dampak yang disebabkan virus corona pada paru-paru sangat bergantung pada tingkat keparah infeksinya. Bila seseorang berada dalam kelompok berisiko tinggi – seperti, pengidap penyakit kronis, lansia, dan perokok, maka infeksi Covid-19 pada paru-paru bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Pada kasus yang lebih parah, dampak virus corona ini bisa langsung merusak paru-paru. Hal yang bikin resah, dampaknya bisa bertahan, bahkan setelah pengidapnya pulih dari Covid-19.

 

Pengobatan yang Umumnya Dijalani Pasien Covid-19

Credit Image - cnbcindonesia.com

Sebenarnya, hingga kini belum ada obat-obatan yang dibuat khusus untuk mengobati pasien virus corona, termasuk dalam hal merawat infeksi paru yang dialami. Untuk itu, masyarakat sangat dianjurkan untuk melakukan upaya pencegahan penularan.

Sementara, pasien yang telah dikonfirmasi terinfeksi Covid-19, kemungkinan besar akan dirawat dengan berbagai metode pendukung. Misalnya, pasien yang juga menderita pneumonia mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Mulai dari oksigen, ventilator untuk membantu bernapas, hingga cairan intravena (IV) agar pasien tidak dehidrasi.

 

Normalnya, paru merupakan organ tubuh yang pertama kali diserang oleh virus corona, terutama jika pasien memiliki masalah pada sistem pernapasan – ini juga meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Untuk itu, jangan pernah sepelekan efek Covid-19 – lakukan terus langkah pencegahan, seperti usai mendapat vaksinasi sekalipun.

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - hellosehat.com