Sejak dikabarkan bahwa vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia, tak sedikit isu yang bermunculan. Hal tersebut tentunya membuat banyak masyarakat khawatir, bahkan ragu akan keamanannya. Sampai saat ini pun, meski vaksin sudah diedarkan – dan diberikan ke pada warga yang menjadi prioritas, masih banyak yang enggan mendapatkan dosis vaksinasi.

Seperti diketahui, selain menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari keramaian – mendapatkan vaksinasi juga termasuk cara tepat untuk memutus mata rantai penularan virus corona.

Meskipun nantinya usai mendapat vaksin, protokol kesehatan masih harus diterapkan – tapi, dengan memperoleh dosis lengkap, ketika terinfeksi Covid-19 gejala yang dialami tidak terlalu berat, hingga bisa mengurangi risiko kematian.

Dengan kedatangan vaksin Covid-19 dari berbagai merek, hal ini menimbulkan berbagai isu yang bisa saja membuat masyarakat resah. Masih beredarnya informasi mengenai ketidakamanan vaksin – menjadi salah satu penyebabnya.

Tak hanya itu, masih ada informasi keliru lainnya yang beredar di dunia maya – dan hal ini harus diluruskan. Lalu, apa saja info tersebut?

Berikut ulasan lengkapnya.

 

 

Vaksin Covid-19 Aman dan Halal Digunakan

Credit Image - nasional.kompas.com

Tidak sedikit masyarakat yang meragukan keamanan dan kehalalan vaksin Covid-19 Namun, perlu diketahui bahwa vaksin yang akan disebarkan di Indonesia harus dipastikan lulus uji klinis dan evaluasi dari BPOM terlebih dahulu.

Mengenai kandungannya, vaksin buatan Sinovac mengandung virus yang sudah dimatikan inactivated virus, bukanlah virus yang hidup maupun dilemahkan. Vaksin tersebut pun tidak mengandung bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, merkuri, dan pengawet.

Selain itu, isu mengenai bahan yang terkandung dalam vaksin tidak halal – ini merupakan informasi yang telah dipastikan salah. Keamanan vaksin juga tentunya akan terus dipantau, baik saat diberikan maupun setelahnya. Jadi, masyarakat tak lagi perlu khawatir, maupun ragu.

 

Yang Diedarkan Bukan Untuk Uji Klinis!

Beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan bahwa vaksin yang akan digunakan merupakan vaksin untuk uji klinis. Faktanya, hal tersebut salah – vaksin yang telah beredar sudah memperoleh izin penggunaan dari BPOM.

Kemasan vaksin Sinovac yang bernama Corovac untuk uji klinis menggunakan kemasan pre-filled syringe atau suntikan, di mana vaksin dan jarum suntik ada dalam satu kemasan.

Sedangkan vaksin yang akan didistribusikan oleh pemerintah dikemas dalam bentuk vial single dose  - atau dikemas dalam botol kaca, tidak memiliki penandaan “only for clinical trial”.

 

Vaksin Tak Mengandung Sel Vero

Credit Image - mediaindonesia.com

Pemerintah telah mengklarifikasi mengenai vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak mengandung sel vero – yang dikabarkan tidak halal. Sel vero hanyalah media kultur untuk tumbuh kembang virus yang dijadikan sebagai bahan baku vaksin.

Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka virus akan dipisahkah dari media pertumbuhan dan dimatikan – kemudian dijadikan vaksin. Jadi, sel vero tidak akan ikut terbata dalam proses akhir pembuatan vaksin.

 

Tahapan Kelompok Penerima Vaksin Covid-19

Tentunya, pasokan vaksin tidak akan cukup untuk diberikan ke seluruh masyarakat dalam satu waktu. Jadi, dalam pemberian vaksin – pemerintah akan melakukannya secara bertahap. Sebelumnya, periode pertama telah dimulai dari Januari sampai April 2021, dan periode kedua pada April 2021 hingga Maret 2022.

Ada beberapa kelompok yang diprioritaskan untuk menerima vaksin terlebih dahulu. Menurut WHO, petugas kesehatan, petugas publik, dan orang yang berisiko tinggi untuk tertular – atau mengalami gejala parah ketika terinfeksi Covid-19, misalnya karena memiliki penyakit penyerta.

Berikut adalah daftar kelompok penerima vaksin di Indonesia berserta tahapan pemberiannya:

Periode I (Januari–April 2021)

  • Tahap I, sebanyak 1,3 juta untuk tenaga kesehatan
  • Tahap II, sebanyak 17,4 juta untuk petugas publik yang tidak dapat menerapkan jaga jarak secara efektif dan sebanyak 21,5 juta untuk lansia (di atas umur 60 tahun)

Periode II (April 2021–Maret 2022)

  • Tahap III, sebanyak 63,9 juta untuk masyarakat dengan risiko penularan tinggi, baik dari segi tempat tinggal atau kelas ekonomi dan sosial
  • Tahap IV, sebanyak 77,4 juta kepada masyarakat umum dengan pendekatan kluster sesuai ketersediaan vaksin

 

Meski Sudah Vaksin, Protokol Kesehatan Masih Harus Dijalani

Credit Image - ketuktilu.wordpress.com

Bagi masyarakat yang telah menerima dosis vaksinasi secara lengkap, namun penerapan protokol kesehatan masih harus diterapkan. Mengapa demikian? Sebab, vaksin belum tentu bisa membuat kebal dari virus, hanya saja dapat menghindari risiko mengalami gejala berat, hingga kematian.

Untuk itu, protokol kesehatan 5M yang meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan masih harus diterapkan. Hal ini perlu dijalani – sampai nantinya pandemi terbukti bisa dikendalikan.

Selain menerapkan protokol kesehatan, usai menerima vaksin – langkah menjaga imun tubuh juga harus diterapkan. Seperti, memiliki pola makan sehat bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, hingga mengelola stres dengan baik.

Lalu, yang masih juga disarankan, yaitu rutin mengonsumsi suplemen juga masih sangat direkomendasikan.  Hal ini juga diperlukan karena adanya faktor usia yang bisa menurunkan sistem imun tubuh. Jadi, organ tubuh tetap membutuhkan suplemen sebagai penunjang kekebalan tubuh.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, termasuk setelah mendapat vaksin Covid-19, yaitu suplemen jenis imunomodulator – yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah sejumlah fakta mengenai vaksin Covid-19 yang telah beredar di Indonesia. Jadi, tak perlu lagi ragu untuk mendapatkan dosis vaksinasi secara lengkap ya!

 

 

Featured Image - poynter.org

Source - alodokter.com