Hingga kini, masih banyak yang bertanya-tanya “apa reaksi tubuh ketika terinfeksi virus corona?”. Umumnya, usai terpapar virus – risiko gejala berat pun dapat meningkat.

Seperti diketahui, Covid-19 merupakan jenis virus yang sangat mudah menular, baik melalui droplets  - yang dikeluarkan ketika seseorang bersin maupun batuk. Atau, bisa juga menular melalui udara – dan akhirnya masuk ke dalam tubuh.

Tapi, sebenarnya apa sih yang terjadi ketika virus corona berhasil masuk ke dalam tubuh? Dan, apa saja komplikasi yang mungkin ditimbulkan akibat serangan virus tersebut?

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Covid-19: Reaksi Tubuh Ketika Virus Berhasil Menginfeksi

Credit Image - indianexpress.com

Ketika masuk ke dalam tubuh, virus corona akan menempel di dinding sel-sel saluran pernapasan dan paru-paru, lalu masuk ke dalamnya untuk berkembang di bagian tubuh tersebut.

Kemudian, proses infeksi ini akan terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh. Nantinya, sistem kekebalan tubuh – alias sistem imun akan bereaksi dengan cara mengirim sel darah putih dan membentuk antibodi untuk melawan dan membunuh virus corona.

Ketika terjadi reaksi perlawanan tubuh terhadap virus corona, akan muncul beberapa gejala, misalnya demam. Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu 2–14 hari setelah terpapar virus Corona.

Pada sebagian orang yang terinfeksi Covid-19, reaksi sistem imun tubuh akan berhasil melawan virus tersebut, sehingga gejalanya mereda dan orang tersebut sembuh dengan sendirinya.

Namun, apabila sistem kekebalan tubuh seseorang tidak cukup kuat untuk melawan virus Corona atau justru bereaksi berlebihan, maka orang tersebut akan mengalami gejala yang lebih berat, yaitu demam tinggi dan sesak napas, atau bisa juga mengalami kerusakan organ.

 

Berbagai Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Credit Image - alodokter.com

Bagi sebagian pasien Covid-19, mungkin tidak merasakan gejala, atau mengalami gejala ringan saja. Dalam kondisi ini, nantinya tubuh akan melawan virus – kemudian, pasien pun sembuh dengan sendirinya.

Meski demikian, ada pula pasien yang justru yang mengalami gejala berat, hingga terkena gangguan komplikasi. Setidaknya, ada 3 jenis komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:

Gangguan pernapasan

Komplikasi yang paling sering terjadi akibat infeksi virus Corona adalah masalah pada saluran pernapasan, seperti gagal napas atau ARDS dan pneumonia. Kondisi ini terjadi ketika jaringan paru-paru mengalami peradangan dan dipenuhi cairan, sehingga mengganggu proses pernapasan.

Saat mengalami komplikasi tersebut, pasien bisa mengalami kekurangan oksigen. Hal inilah yang membuat banyak orang membutuhkan bantuan pernapasan, seperti pemasangan ventilator dan pemberian oksigen.

 

Gangguan jantung

Infeksi virus Corona juga dapat memperberat kerja jantung, sehingga berbahaya bagi orang yang memiliki riwayat gangguan jantung, seperti penyakit jantung dan gagal jantung. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa risiko kematian akibat Covid-19 jauh lebih tinggi pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, dibandingkan yang tidak

 

Gangguan ginjal dan hati

Beberapa laporan kasus terkait infeksi Covid-19 menyebutkan bahwa sebagian penderita dengan gejala yang parah dapat mengalami gagal hati dan gangguan fungsi ginjal. Hingga saat ini, penyebab terjadinya komplikasi tersebut belum diketahui. Namun, reaksi kekebalan tubuh terhadap virus corona diduga sebagai salah satu penyebabnya.

 

Cara Tepat Jaga Imun Tubuh Selama Pandemi

Credit Image - kompas.com

Memiliki imun yang kuat merupakan alat perlindungan utama dari serangan virus. Untuk itu, pastikan kamu sudah menerapkan upaya peningkatan kekebalan tubuh, sehingga risiko infeksi dapat diminimalisir.

Apa saja yang perlu dilakukan? Berikut ini di antaranya.

Kamu pasti sudah tahu bahwa untuk menjaga imun tetap optimal – tentu, diperlukan dukungan dari sejumlah vitamin, terutama Vitamin C. Dengan memenuhi kebutuhan vitamin tersebut, sistem kekebalan akan semakin kuat dan tubuh pun tak mudah terserang berbagai macam penyakit.

Tapi, tahukah bahwa kebutuhan Vitamin C – mungkin tidak tercukupi hanya dengan konsumsi makanan saja? Untuk itu, kamu sangat disarankan mengonsumsi multivitamin secara rutin.

Lantas, multivitamin seperti apa yang direkomendasikan? Nah, produk multivitamin dari Enervon bisa menjadi pilihan yang tepat!

Konsumsi multivitamin Enervon-C tablet yang mengandung Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Untuk perlindungan ekstra, dapat konsumsi Enervon-C Effervescent – yang memiliki kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi yang sudah melakukan berbagai aktivitas di luar rumah!

Dan, bagi yang punya aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan imunitas.

 

Selama pandemi Covid-19, pastikan kamu selalu menerapkan protokol kesehatan, serta menjaga kesehatan tubuh agar risiko penularan virus dapat diminimalisir!

 

 

Featured Image - pikiran-rakyat.com

Source - alodokter.com