Kini, program vaksinasi yang tengah berjalan, sudah boleh didapatkan oleh masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Meski demikian, dengan risiko terinfeksi pun masih tetap ada.

Mungkin, masih banyak yang bertanya-tanya “memangnya setelah vaksin dua kali, masih bisa tertular Covid-19?” Jawabannya, tetap bisa. Bahkan, ada pula yang sudah mendapat vaksin – lalu, kemudian terinfeksi Covid-19 dan sampai harus dirawat di rumah sakit.

Mengapa sih hal tersebut dapat terjadi? Berikut ini rangkuman informasi yang wajib diketahui.

 

 

Ingat, Tidak Ada Vaksin yang Bisa Mencegah Penyakit 100% Alias Jadi Kebal!

Credit Image - nasional.kompas.com

Dilansir dari Instagram @PandemicTalks – perlu diketahui bahwa tidak ada satupun vaksin yang dapat mencegah penyakit seutuhnya, alias menjadi kebal terhadap penyakit tersebut. studi klinis menemukan bahwa vaksinasi dapat mencegah kebanyakan orang terkena virus corona.

Namun, walaupun vaksin efektif, bukan berarti masyarakat yang sudah dapat vaksin – tidak bisa tertular, bahkan mengalami gejala berat. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena, derajat gejala penyakit infeksi, termasuk Covid-19 – tergantung pada interaksi antara sistem imun manusia dan virus.

Sistem imun yang kuat dibanding virus, akan membentuk antibodi sebelum terinfeksi.

Jika vaksin efektif, maka sistem imunitas pun akan menjadi lebih kuat daripada virus, sehingga ketika terpapar Covid-19 – pasien hanya akan mengalami gejala ringan saja.

 

Tapi, Efektivitas Vaksin Bisa Dipengaruhi Oleh….

Credit Image - tirto.id

Perlu juga diketahui bahwa efektivitas vaksin bisa dipengaruhi oleh masing-masing kondisi tubuh, yang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sistem imun. Kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksin dapat terpengaruh oleh genetik – imun bisa menurun bisa juga karena bawaan gen, atau pola hidup.

Kemudian, pembentukan antibodi usai vaksin juga bisa dipengaruhi oleh faktor usia – yang umumnya melemah seiring bertambah umur. Serta, penyakit komorbid yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh kurang mampu melawan infeksi, seperti HIV/AIDS, pengobatan kanker, diabetes, dan lain sebagainya.

Selain itu, efektivitas vaksin juga dapat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis virus yang menginfeksi. Semakin banyak jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh – maka, dibutuhkan pula perlawanan sistem imun yang lebih kuat, dibanding jika hanya sedikit jumlah virus yang menginfeksi.

Bahkan, berbagai varian mutasi Covid-19 pun memiliki daya virulensi yang berbeda. Jadi, ada beberapa varian yang mampu menghindari respons imun dari vaksinasi, sehingga menyebabkan seseorang bisa terpapar virus.

Dan, perilaku hidup bersih serta sehat dalam melawan virus – juga menjadi faktor yang memengaruhi sistem imunitas, meskipun sudah divaksinasi. Dengan disiplin protokol kesehatan, ini akan mengurangi jumlah virus, sekaligus meminimalisir varian virus yang dapat masuk ke dalam tubuh.

 

Untuk Itu, Menjalani Protokol Kesehatan Setelah Vaksin Sangat Dianjurkan!

Credit Image - tribunnews.com

Sudah mendapatkan vaksin dua dosis? Protokol kesehatan masih harus dijalani. Perlu diingat bahwa kondisi tiap manusia berbeda dan tidak selalu sama! Sehingga, respons imun terhadap vaksin – tidak bisa disamakan kemampuannya.

Untuk itu, upaya pencegahan, termasuk protokol kesehatan 5M masih sangat dianjurkan. Mendapatkan vaksin belum menjamin 100% kebal dari ancaman virus corona. Hanya saja, dengan dapat vaksin, gejala yang mungkin dialami akan lebih ringan – dibanding yang tidak divaksinasi.

Adapun protokol kesehatan yang mesti diterapkan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Selain itu, masyarakat juga wajib menjaga kesehatan tubuh – sehingga sistem kekebalan dapat lebih terjaga. Jika imun sudah kuat, maka risiko infeksi pun akan semakin berkurang. Apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh?

Adapun yang bisa dilakukan, yaitu menerapkan pola makan bergizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, istirahat selama 7-8 jam dalam semalam, rutin berolahraga, dan kelola stres dengan baik.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan vitamin harian, terutama Vitamin C yang berperan penting dalam menjaga sistem imun tubuh. Untuk peroleh vitamin tersebut – bisa dengan rutin mengonsumsi multivitamin setiap harinya.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan 1000 mg Vitamin C yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap tubuh!

Untuk yang punya aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

 

Jadi, jangan sampai lengah! Vaksinasi bukanlah jaminan seseorang dapat terbebas dari risiko infeksi Covid-19. Tetap lakukan protokol kesehatan, serta jaga imunitas tubuh tetap kuat!

 

 

Featured Image - katadata.co.id

Source - instagram.com/@pandemictalks