Dalam beberapa waktu terakhir, diketahui varian Alpha, varian Beta, dan varian Delta.

Yang semakin mengkhawatirkan, varian virus Delta – atau disebut juga dengan B1617.2 yang pertama kali diidentifikasi di India, disebut memiliki kemampuan menular yang lebih cepat, serta dapat memicu pasien yang terinfeksi mengalami gejala Covid-19 yang lebih berat.

Lalu, bagaimana sih cara membedakan pasien yang terinfeksi virus corona strain asli dengan varian Delta? Berikut ini sejumlah perbedaannya yang patut diwaspadai.

 

 

Covid-19: Gejala Umum yang Sering Dialami

Credit Image - health.detik.com

Dikutip dari Kompas, gejala infeksi virus corona strain asli, umumnya akan muncul pada periode masa inkubasi, yaitu sekitar 2-14 hari setelah terpapar. Adapun sejumlah gejala yang sering dialami, yaitu:

  • Batuk yang cukup mengganggu, seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada. Umumnya, pasien mengalami batuk kering.
  • Napas pendek, dialami oleh pasien yang sudah mengalami gejala berat. Gejala sesak napas bisa muncul tanpa adanya batuk.
  • Demam, namun suhu tubuh sering naik di sore menjelang malam hari. Ini merupakan cara umum virus menghasilkan demam.
  • Menggigil, terasa sakit, dan demam di malam hari.
  • Merasa lelah ekstrem, bahkan bisa berlanjut lama sampai virus hilang. Dalam sejumlah laporan, pasien menyebutkan masih merasa kelelahan dan kurang energi setelah dinyatakan negatif.
  • Kehilangan bau dan rasa – atau disebut juga anosmia. Kondisi ini biasanya dapat mengakibatkan pasien tidak napsu makan.

 

Bagaimana Dengan Gejala Varian Delta?

Credit Image - barryanddistrictnews.co.uk

Sebenarnya, gejala infeksi varian Delta tidak jauh berbeda dengan indikasi virus aslinya. Tetapi, varian yang satu ini disebut membuat gejala menjadi lebih parah, bahkan lebih sulit ditangani oleh petugas kesehatan.

Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University Dr Bhakti Hansoti menyampaikan, ada beberapa gejala infeksi virus corona varian Delta, yakni:

  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan
  • Muntah dan mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran

Selain itu, seorang Profesor Epidemiologi Genetika di King’ College London, Tim Spector mengatakan bahwa gejala yang timbul akibat infeksi varian Delta terasa seperti flu yang parah. Adapun beberapa gejala yang paling sering dilaporkan, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Gejala Covid-19 yang sebelumnya sering terjadi, seperti batuk dan kehilangan penciuman justru lebih jarang terjadu pada orang yang terinfeksi varian Delta. Sedangkan, pada pasien dengan usia lebih muda, gejala Covid-19 yang lebih dominan adalah pilek, tidak enak badan, dan kelelahan.

 

Perketat Lagi Upaya Pencegahan Untuk Maksimalkan Perlindungan!

Credit Image - health.detik.com

Di masa pandemi Covid-19, kesehatan merupakan hal paling berharga. Untuk itu, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati – sangat benar adanya. Masyarakat diminta agar terus menerapkan upaya pencegahan, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pastikan sudah memakai masker ketika bepergian, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta tidak bepergian – kecuali ada urusan yang mendesak. Tak hanya itu, jika sudah memungkinkan untuk dapat vaksin, yuk segera lakukan vaksinasi agar risiko tertular semakin bisa diminimalisir!

Selain itu, Optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.

Dan, yang tak boleh dilupakan – lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C yang memiliki kandungan vitamin lengkap. Multivitamin yang satu ini dianjurkan dikonsumsi dua kali sehari.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra.

Atau, bisa juga minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

 

Dengan adanya varian Delta yang semakin mudah menular, terus lakukan langkah pencegahan yang dianjurkan. Jangan sampai lengah!

 

 

Featured Image - pulsetoday.co.uk

Source - kompas.com