Saat ini, kondisi genting tengah dialami oleh Indonesia, mengingat peningkatan kasus positif Covid-19 yang terus terjadi. Ditambah lagi dengan varian virus baru yang sudah terdeteksi – hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri.

Sejumlah varian baru tersebut pun termasuk dalam varian Delta – B1617.2 yang pertama kali ditemukan di Indonesia.

Varian yang menjadi perhatian tersebut ditetapkan berdasarkan peningkatan transmisi, perubahan presentasi penyakit, dan efektivitas tindakan terkait varian tersebut. Yang cukup menjadi pertanyaan – apakah vaksin yang tersedia tetap efektif terhadap keempat varian tersebut?

Lebih lanjut mengenai hal tersebut, berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Vaksin AstraZeneca: Apakah Efektif Lindungi Dari Varian Baru?

Credit Image - abc.net.au

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kesehatan Masyarakat England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca terbukti efektif terhadap varian yang menjadi perhatian WHO tersebut. Merangkum laman resmi AstraZeneca – pemberian dua dosis memiliki efektivitas, seperti:

  • 75 persen efektif melawan varian Alpha dan 86 persen efektif terhadap pasien rawat inap dan tidak ada kematian yang dilaporkan terhadap varian Alpha.
  • 10,4 persen efektif terhadap varian Beta. 9
  • 2 persen efektif terhadap rawat pasien inap karena varian Delta dan tidak menunjukkan kematian di antara mereka yang divaksinasi.

Data dari tim vaksin Oxford-AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin mampu melindungi terhadap varian Alpha. Meski kurang efektif erhadap varian Beta, tetapi masih bisa melindungi dari penyakit parah akibat Covid-19.

 

Bagaimana Dengan Pfizer?

Lantas, bagaimana dengan vaksin Pfizer yang juga tengah digunakan dalam program vaksinasi di berbagai negara? Vaksin yang diproduksi oleh BioNTech ini juga terbukti efektif melawan varian baru virus corona.

Melansir dari The Guardian, dua dosis vaksin Pfizer dapat memberikan efektivitas sebagai berikut:

  • 92 persen efektif melawan virus varian Alpha.
  • 79 persen terhadap varian Delta, dan 96 persen efektif terhadap rawat pasien inap karena varian tersebut.

Saat ini, vaksin Pfizer masih sangat efektif melindungi dari penyakit parah yang disebabkan oleh Covid-19.

 

Vaksin Sinovac dan Efektivitas Terhadap Mutasi Virus

Credit Image - straitstimes.com/

Sementara itu, vaksin yang juga digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia, yaitu Sinovac – juga terbukti mampu melawan varian, meliputi 75 persen efektif melawan varian Gamma, dan sekitar 50 persen mampu melawan infeksi simtomatik varian yang sama.

Kemudian, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muena di tahun 2021, vaksin Sinovac baik yang diberikan dalam satu dosis maupun dua – dalam kata lain secara lengkap, terbukti dapat meningkatkan antibodi terhadap virus penyebab Covid-19.

Bahkan, antibodi pun bisa meningkat bagi seseorang yang belum memilikinya, atau belum pernah terinfeksi virus corona. Dengan demikian, risiko tertular pun bisa diminimalisir – tapi, jika pun terinfeksi, kemungkinan hanya akan mengalami gejala ringan saja.

Tak hanya bisa meningkatkan antibodi bagi seseorang yang belum memiliki antibodi – atau, belum pernah terinfeksi virus, namun vaksin Sinovac juga terbukti dapat meningkatkan antibodi terhadap orang yang sebelumnya sudah pernah positif Covid-19 dan sudah memiliki antibodi.

Hal tersebut juga disebutkan dari penelitian Muena di tahun 2021. Dengan semakin terbentuknya antibodi terhadap virus corona, maka risiko reinfeksi pun dapat diminimalisir.

 

Bagaimana Dengan Vaksin Johnson & Johnson?

Melansir dari Nature.com, vaksin satu dosis Johnson & Johnson juga terbukti efektif dalam melawan varian virus corona, termasuk yang tengah menjadi perhatian dari WHO. Vaksin yang satu ini pun sudah digunakan oleh berbagai negara.

Dari beberapa varian yang termasuk dalam variant of concern, vaksin Johnson & Johnson mampu melawan varian, meliputi 64 persen efektif dalam melawan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

 

Vaksin Novavax Juga Terbukti Efektif Lawan Varian Baru

Credit Image - medcitynews.com

Dan, ada pula vaksin Novavax yang juga digunakan oleh beberapa negara di dunia dalam program vaksinasinya. Untuk merek vaksin yang satu ini juga terbukti efektif terhadap varian baru, yaitu sebagai berikut:

  • 50 persen efektif melawan varian Beta
  • 86 persen efektif melawan varian Alpha

 

Usai Dapat Vaksin, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Ingat! Sudah mendapat vaksin bukan berarti 100 persen kebal terhadap infeksi virus corona. Jadi, menerapkan protokol kesehatan masih sangat dianjurkan – untuk mengoptimalkan perlindungan diri terhadap risiko penularan virus.

Namun, dengan mendapatkan vaksinasi, risiko mengalami gejala berat, hingga harus dirawat di ICU – atau bahkan risiko kematian sangat dapat diminimalisir. Untuk itu, tetap memakai masker, rutin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – meskipun sudah mendapat vaksinasi.

Selain menerapkan protokol kesehatan, sekaligus mendapat vaksin — tak boleh dilupakan, menjaga imunitas tubuh juga mesti dijalani. Bagaimana caranya?

Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan vitamin harian — terutama vitamin C yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Vitamin yang satu ini juga bisa didapat dengan rutin mengonsumsi suplemen multivitamin.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Dan, untuk yang memiliki aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan daya tahan tubuh.

Selain untuk mendukung imun tubuh, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active, dapat bantu optimalkan proses metabolisme. Sehingga, makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi untuk tubuh — yang tentunya dapat bertahan lebih lama.

 

Itulah ulasan mengenai efektivitas vaksin terhadap varian virus corona. Apakah kamu sudah mendapat vaksin? Jika belum, yuk jangan lagi ditunda ya!

 

 

Featured Image - indianexpress.com

Source - kompas.com