Beragam masalah kesehatan mulai dari alergi, obesitasi, penyakit autoimun (sindrom iritasi usus besar, jerawar, kelelahan kronis), autism, kanker, demensia, hingga depresi sebenarnya bisa dikatikan dengan melemahnya kekebalan tubuh yang berakar dari kegagalan kerja bakteri dalam usus.

Organ pencernaan manusia tidak hanya berfungsi untuk mencerna serta menyerap zat- zat gizi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. namun, di dalam usus juga terdapat berbagai bakteri baik yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Semakin banyak jenis bakteri baik, maka semakin baik dampaknya bagi kesehatan.

Bagaimana bakteri dalam usus mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia?

Credit: Klik Dokter

Diperkirakan bahwa usus mengandung 100 triliun bakteri. Jumlah ini 10 kali lebih banyak dibanding tempat- tempat lainnya dalam tubuh manusia. Lewat keberagaman koloni bakteri ini, usus dapat merasakan dan memberikan respon langsung terhadap apa yang sedang terjadi pada tubuh. Misalnya, ketika kamu sedang panik atau tertekan, tiba- tiba perut terasa sakit melilit sampai ingin muntah.

Selain itu, bakteri- bakteri ini juga berinteraksi dengan sistem imun manusia. Pada tubuh orang sehat, mikroba usus merangsang sistem kekebalan tubuh sesuai kebutuhan sehingga cukup baik untuk menjinakkan kuman pembawa penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Setiap jenis sel dari sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh bakteri dalam banyak cara. Beberapa bakteri memiliki pengaruh yang kuat, sementara yang lainnya memiliki efek yang lebih lemah.

Beberapa bakteri mendorong aktivitas sel tertentu, sementara yang lain menghambat aktivitas sel yang sama. Efek berlawanan ini mengindikasikan adanya mekanisme penyeimbang untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri yang dapat mendominasi sistem kekebalan tubuh. demikian pula, beberapa bakteri meningkatkan gen tertentu, sementara yang lain bersifat menurunkan. Hal ini menunjukkan bahwa mikroba dapat menyeimbangkan efek pada usus.

Adanya gangguan pada jalur bakteri dan sel tubuh maupun terhadap ragam bakteri dalam usus manusia, dapat mengacaukan fungsi sistem kekebalan tubuh dan proses metabolismenya.

Terlalu banyak bakteri jahat dalam usus membuat kekebalan tubuh melemah

Credit: Merdeka

Banyaknya bakteri usus dalam tubuh tergantung terhadap apa yang kamu makan dan hormon yang dilepaskan tubuh. Jumlah dan jenisnya bisa bertambah seiring dengan menerapkan pola makan yang baik dan gaya hidup sehat. Berikan bakteri makanan utuh dan segar, maka bakteri usus yang baik akan berkembang biak, dan dapat menguntungkan sistem kekebalan tubuhmu.

Dan jika kamu memiliki pola makan yang tidak sehat, maka bakteri jahat akan menguasai ususmu, mengakibatkan usus bocor, penumpukan radikal bebas, dan mengakibatkan peradangan yang menjadi sumber dari berbagai masalah kesehatan.

Pentingnya menjaga kesehatan pencernaan untuk kekebalan tubuh yang lebih baik

Credit: Tribunnews

Jika kamu ingin memperbaiki kesehatanmu, mulailah dengan menjaga usus, karena kesehatan pencernaan benar- benar bisa mempengaruhi seluruh tubuhmu. Dan koloni bakteri dalam usus bisa berubah mengikuti apa yang kamu konsumsi.

Perkaya menu makananmu dengan sayur- sayuran serta buah, makanan rendah gula, biji- bijian non- gluten, dan kacang polong. Selain itu, perbanyak juga makan yogurt, kefir, acar, keju, dan tempe.

Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C secara rutin yang mampu membantu menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhmu.

 

Featured Image - Health Line