Tak bisa dipungkiri, maraknya positif virus corona.

Tetapi, melakukan tes berulang kali sering menimbulkan berbagai pertanyaan, memangnya tes Covid-19 harus dilakukan berkali-kali ya? Dan, kondisi apa yang membuat seseorang harus melakukan tes? Dilansir dari CNN Indonesia, disebutkan bahwa ada sejumlah kondisi yang membuat orang harus tes ulang.

Lantas, apa saja kondisi tersebut? Dan kapan waktu tepat untuk melakukan tes Covid-19? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

3 Kondisi yang Mengharuskan Tes Covid-19 Ulang

Credit Image - farmaku.com

Menurut Ketua Persaturan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto mengungkapkan bahwa ada sejumlah kondisi yang membuat seseorang perlu melakukan tes Covid-19 – dengan melakukan metode PCR maupun Antigen. Setidaknya, tes ulang perlu dilakukan dalam 3 kondisi, yaitu:

  • Tes Covid-19 ulang harus dilakukan pada orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi. Tetapi mendapatkan hasil tes negatif di pemeriksaan pertama. Untuk itu, swab PCR atau Antigen perlu dilakukan kembali selama 3-5 hari setelah kontak erat.
  • Tes ulang juga perlu dilakukan pada orang dengan gejala dan kondisi klinis Covid-19, tetapi mendapati hasil tes negatif pada pemeriksaan pertama.
  • Perlu dilakukan pada pasien Covid-19 dengan gejala berat-kritis yang dirawat di rumah sakit. Pasien dianjurkan menjalani tes PCR – 10 hari setelah pengambilan swab positif pertama.

Sesuai Pedoman Protokol Tatalaksana Covid-19 Edisi 2, tes tambahan dapat dilakukan dengan melihat kondisi klinis pasien – serta pertimbangan dari tenaga medis yang merawat. Pada pasien tanpa gejala – atau gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri, tes ulang Covid-19 tidak diperlukan.

Jika tidak terjadi perburukan selama masa isolasi, maka pasien sudah bisa melakukan aktivitas biasa setelah menyelesaikan masa isolasi mandiri. Sementara itu, orang yang sudah terkonfirmasi positif – baik melalui pemeriksaan PCR atau Antigen juga tidak perlu melakukan tes ulang.

Orang yang dinyatakan positif harus segera menjalani isolasi mandiri – jika tidak bergejala, atau mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan, jika kondisi keparahan gejala sudah berada di tingkat sedang sampai kritis.

 

Kapan Waktu Ideal Melakukan Tes?

Credit Image - independent.co.uk

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, tes Covid-19 perlu dilakukan di waktu yang ideal – tapi, waktu tersebut berbeda-beda, tergantung pada jenis tesnya. Jika menggunakan Antigen, maka pemeriksaan sebaiknya dilakukan di hari ke 1-5 munculnya gejala, atau 3-5 hari setelah melakukan kontak erat.

Viral load puncak terjadi di hari kelima setelah muncul gejala. Di waktu tersebut, tes Antigen akan sangat sensitif terhadap kadar viral load dalam spesimen, sehingga kemungkinan hasil false negative – alias negatif palsu lebih rendah.

Sementara itu, jika menggunakan tes PCR, lakukan pemeriksaan di hari ke 2-5 ketika mengalami gejala, atau 7-10 hari setelah melakukan kontak erat dengan orang positif Covid-19. Jika hasil pertama tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien, maka bisa dilakukan tes ulang.

Perlu diketahui bahwa terlalu cepat melakukan tes Covid-19 bisa menunjukkan hasil negatif palsu. Untuk itu, disarankan melakukan tes di waktu yang tepat, sehingga hasil yang diperoleh pun lebih akurat.

 

Jika Dinyatakan Sebagai Kontak Erat, Apa yang Perlu Dilakukan?

Credit Image - halodoc.com

Jika dipastikan sebagai kontak erat dengan pasien Covid-19 – selain melakukan tes baik PCR maupun Antigen, kamu juga perlu segera melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kalau dalam kurun waktu tersebut tidak ada gejala dirasakan – maka karantina bisa selesai.

Sementara, jika dalam masa isolasi 14 hari ada gejala yang timbul. Maka kamu termasuk dalam kasus suspek – dan dianjurkan untuk segera berobat, serta melakukan tes PCR maupun Antigen.

Kamu dianjurkan melakukan tes PCR paling cepat setelah hari ke-5 setelah kontak erat. Karantina mandiri pun dapat selesai minimal 7 hari – dengan catatan, hasil tes negatif atau tidak ada gejala sama sekali.

Tetapi, jika hasil tes negatif, sebaiknya tetap jalani masa isolasi mandiri terlebih dahulu – setidaknya minimal 14 hari. Meski demikian, ada opsi yang bisa dilakukan, yaitu menyelesaikan karantina mandiri paling cepat 7 hari. Tapi, ini hanya berlaku bagi yang memiliki hasil tes PCR maupun Antigen negatif – atau tidak mengalami gejala apapun.

Untuk menghindari terinfeksi Covid-19, pastikan sudah menerapkan protokol kesehatan 5M – yaitu, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kemudian, jalani hidup sehat – dimulai dari menerapkan pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Dan, lengkapi hidup sehatmu dengan minum suplemen vitamin C setiap harinya.

Kamu dapat meminum Enervon-C yang memiliki kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk perlindungan ekstra.

Atau, dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah ulasan mengenai kondisi yang mengharuskan seseorang melakukan tes ulang Covid-19. Jika kamu mengalami kontak erat – yuk, perhatikan kembali waktu tes yang ideal agar hasil yang diperoleh lebih akurat!

 

 

Featured Image - jovee.id

Source - cnnindonesia.com