Pekerjaan memang bisa jadi melelahkan dan menguras seluruh waktu serta tenaga. Akibatnya, kamu pun mengalami stress. Bukan hanya stress biasa, tekanan akibat pekerjaan ternyata bisa membawa masalah kesehatan yang disebut burnout syndrome.

Mengenal burnout syndrome

Credit: NBC

Burnout syndrome adalah salah satu kondisi stress yang berhubungan dengan pekerjaan. Itu sebabnya, kondisi kesehatan ini juga dikenal sebagai occupational burnout atau job burnout. Kondisi ini sendiri ditandai dengan kelelahan secara fisik dan emosional akibat ekspektasi dan kenyataan karyawan di posisinya tidak berjalan sesuai yang dibayangkan.

Stress berkepanjangan akibat masalah pekerjaan juga terjadi ketika kamu merasa kewalahan dengan perintah atasan yang terus menerus datang, namun kamu tidak dapat memenuhi perintah tersebut.

Ketika kondisi ini terus terjadi dan dibiarkan, biasanya kamu mulai kehilangan minat pada pekerjaan dan tidak lagi menemukan motivasi untuk terus melakukannya. Dan akibatnya produktivitas kerja pun jadi menurun.

Sindrom stress ini akan membuatmu merasa kehabisan energi, tidak ada yang dapat membantu pekerjaanmu, merasa putus asa, sinis, dan mudah marah. Kamu merasa bahwa kamu tidak bisa berbuat apa- apa lagi di pekerjaan. Lama kelamaan, kehidupan pribadimu pun bisa terganggu. Terlebih lagi, stress yang berlangsung lama bisa membuatmu rentan terkena penyakit fisik, seperti demam dan flu.

Penyebab job burnout

Credit: Themuse.com

Sindrom ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan penyebab, seperti berikut ini:

  • Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang memengaruhi pekerjaanmu.
  • Bayangan tentang pekerjaan yang tidak jelas.
  • Dinamika tempat kerja yang buruk, seperti menghadapi bully di kantor.
  • Jenis pekerjaan yang monoton atau bahkan terlalu dinamis, bisa membuat kamu mengalami job burnout.
  • Tidak ada dukungan sosial, karena pekerjaanmu mungkin terlalu mengisolasi dirimu dari orang lain atau kehidupan pribadi.
  • Kehidupan pekerjaan yang tidak seimbang, sehingga membuat kamu tidak memiliki waktu untuk hal lain selain pekerjaan.

Tanda dan gejala burnout syndrome

Credit: Dunia Karyawan

Perasaan bekerja sendirian tanpa ada yang membantu, pekerjaan yang terlalu banyak, dan tidak dihargai bisa membuatmu menjadi malas untuk bekerja.  Gejala burnout syndrome biasanya selalu dihubungkan dengan pekerjaan atau stress secara umum.

Dan umumnya terdapat 3 ciri burnout syndrome yang bisa dialami seseorang, yaitu:

  • Kelelahan. Seseorang seringkali merasa lemas dan lelah secara emosional, kehabisan energi, stuck dalam mengatasi masalah kerja. Gejala fisik yang juga menyertai biasanya berupa sakit perut atau masalah pencernaan.
  • Mengasingkan diri dari aktivitas di tempat kerja. Orang yang mengalami burnout syndrome  biasanya merasa bahwa pekerjaannya sangat banyak sehingga membuat dirinya stress dan frustasi. Akibatnya penderita menjadi tidak peduli pada lingkungan dan rekan kerjanya. Dan biasanya, penderita sindrom ini juga merasa bahwa dirinya sudah muak dengan pekerjaannya.
  • Kinerja menurun. Stress akibat kerja bisa mempengaruhi pekerjaan itu sendiri dan membuat tidak produktif. Biasanya orang yang mengalami burnout syndrome akan sangat sensitive ketika ditanya soal pekerjaannya, sulit berkonsentrasi, dan menjadi tidak terarah dalam bekerja.

Cara mengatasi burnout syndrome

Credit: Lifestyle Okezone

Kamu mungkin merasa bahwa tidak ada satupun orang yang menolongmu ketika sedang mengalami burnout syndrome. Namun, sebenarnya terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk lepas dari rasa stress akibat kerja.

Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Lihat kembali pilihan kamu. Komunikasikan apa yang kamu rasakan dengan atasan. Kamu mungkin bisa bekerja sama dengannya untuk menyamakan persepsi mengenai pekerjaan yang kamu lakukan.
  • Bicarakan dengan orang lain. Tidak hanya rekan kerja, orang terdekatmu juga bisa membantu kamu melepaskan rasa stress yang kamu rasakan. Kamu bisa menceritakan masalahmu dengan mereka, dengan begitu hubunganmu dengan mereka pun akan semakin kuat.
  • Batasi dirimu dari orang yang negative. Orang yang selalu berpikiran negative tanpa memberikan solusi dapat membuatmu semakin terpuruk. Untuk itu, sebisa mungkin batasi kontak dengan mereka.
  • Melakukan relaksasi. Beberapa kegiatan relaksasi bisa membantu kamu menghilangkan stress, seperti yoga atau meditasi.
  • Berolahraga. Olahraga secara rutin bisa membantu kamu mengurangi stress, bahkan hal ini juga dapat mengalihkan pikiranmu.
  • Tidur cukup. Istirahat yang cukup bisa membuat tubuhmu lebih bugar dan kesehatan pun tetap terjaga.

 

Featured Image - Bustle.com