Tak bisa dipungkiri, sebagian masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 mungkin lebih mudah risiko penularan virus. Sebab, vaksin bukanlah jaminan seseorang bisa kebal dari infeksi Covid-19.

Di dunia, memang ada berbagai penyakit atau wabah yang berhasil diatasi penggunaan vaksin. Misalnya, flu, hepatitis A dan B, campak, maupun difteri – tetapi, berbeda dengan vaksin Covid-19 yang memerlukan pemahaman lebih jauh, mengingat virus yang satu ini terbilang sebagai penyakit baru.

Sejumlah epidemiolog mengingatkan bahwa dimulainya pemberian vaksinasi bukanlah berarti pandemi akan segera berakhir. Pasalnya, proses vaksin pun membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dalam hal ini, vaksin akan membantu membentuk herd immunity untuk memutus mata rantai penularan.

Selama risiko penularan masih tinggi, masyarakat yang sudah mendapat vaksin masih harus menjalani protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. Berdasarkan informasi dari ilmuwan yang mempelajari pandemi Covid-19 di Massachusetts, Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang sudah vaksin dapat membawa jumlah virus yang sama – dengan orang yang tidak divaksinasi.

 

 

Usai Vaksin, Masyarakat Masih Harus Memakai Masker!

Credit Image - review.bukalapak.com

Dilansir dari CNN Indonesia, pejabat kesehatan Massachusetss telah merilis rincian penelitian yang menjadi rujukan dalam keputusan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Dalam rujukan disebutkan bahwa penduduk yang sudah divaksin direkomendasikan untuk memakai masker di dalam ruangan.

Rekomendasi tersebut pun ditujukan ke sebagian wilayah – di mana varian Delta memicu lonjakan infeksi. Sebelumnya, Amerika Serikat telah menerapkan aturan bebas masker, terutama di luar ruangan. Namun sayangnya, panduan memakai masker harus dijalani kembali, termasuk di luar zona yang rawan akan risiko penularan.

Panduan ini juga memperbaharui laporan sebelumnya yang menyebutkan orang yang sudah divaksin dianggap memiliki tingkat penularan virus lebih rendah – bahkan, tidak mungkin menularkan ke orang lainnya. Namun, data terbaru menunjukkan kalau data tersebut tidak berlaku usai ditemukannya varian Delta.

Disebutkan pula bahwa orang yang sudah divaksin masih tetap berisiko menularkan virus, termasuk varian Delta ke orang di sekitarnya – hal ini sama seperti orang yang belum mendapatkan vaksinasi. Seperti diketahui, varian Delta dapat meningkatkan terjadinya peningkatan porsi rawat inap, sekaligus risiko kematian.

 

Sebaiknya Gunakan Masker Dobel Untuk Tingkatkan Perlindungan

Credit Image - indiatoday.in

Beberapa penelitian membuktikan bahwa menggunakan masker ganda dapat meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap penggunanya dari paparan virus corona. CDC pun sudah melaporkan hasil uji laboratorium pengendalian Covid-19 melalui optimalisasi penggunaan masker.

Salah satu hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa masker medis yang dilapisi dengan masker kain dapat memberikan perlindungan sebesar 85,4 persen terhadap risiko penularan virus. Efektivitas tersebut mendekati perlindungan yang diberikan masker N95 – atau respirator yang filtrasinya mencapai 95 persen.

Agar fungsi masker dobel dapat semakin efektif dalam melindungi dari penularan virus, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Berikut ini di antaranya:

  • Hindari menggabungkan masker KN95 dengan masker lainnya. Jenis masker KN95 sebaiknya digunakan sendiri, dan tidak diperuntukkan melapisi masker apapun.
  • Pilih masker yang memiliki beberapa lapisan untuk mencegah droplets.
  • Masker medis harus digunakan secara tepat, yaitu menutupi area hidung hingga dagu – tanpa ada celah di bagian kedua sisi wajah.
  • Pilih masker medis yang dilapisi dengan masker kain katun – pastikan bersifat breathable.
  • Hindari menggunakan masker yang memiliki katup udara, karena berpotensi menjadi celah masuknya virus.

Selain itu, gunakan masker yang terdapat kawat untuk menyesuaikan bentuk hidung. Penyangga tersebut bisa digunakan agar masker dapat digunakan secara sempurna dan menyesuaikan bentuk wajah.

Kemudian, pengguna juga dapat mengikat karet telinga dan melipat sisa masker – jika ukuran masker lebih besar dari ukuran wajah. Dengan demikian, masker dapat menutupi bagian hidung dan mulut secara sempurna.

 

Namun, Hindari Merangkap Dua Masker Medis

Credit Image - medicalnewsbulletin.com

Dalam menggunakan masker dobel, sayangnya masih banyak masyarakat yang keliru akan anjuran tersebut. Pasalnya, tak sedikit orang yang justru menggunakan dua rangkap masker medis. Padahal, dalam aturan masker ganda – sebaiknya pakai masker medis sebagai lapisan dalam, kemudian masker kain untuk bagian luarnya.

Merangkap dua masker medis justru tidak lebih efektif, jika dibandingkan dengan rangkap masker medis dan masker kain. Ketika memakai dua masker medis, masih ada potensi kebocoran, sebab ada area open face di sisi samping.

Dengan kata lain, penggunaan masker bedah secara berlapis tidak akan meningkatkan kemampuan filtrasi, maupun kesesuaian masker. Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan kombinasi masker KN95 atau N95 dengan masker lainnya.

 

Maksimalkan Perlindungan Dengan Langkah Lainnya

Credit Image - motherandbaby.co.id

Selain menggunakan masker, baik satu maupun ganda – beragam upaya lainnya juga perlu turut diterapkan untuk menghindari penyebaran virus corona. Bagaimana caranya? Pastikan rutin mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan kurangi bepergian – kecuali karena hal penting.

Lalu, jaga terus kesehatan tubuh – dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan Enervon Active setiap harinya.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Bagi yang menginginkan perlindungan ekstra, bisa mengonsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi masyarakat yang sudah sering beraktivitas di luar rumah. Multivitamin dalam bentuk tablet Effervescent juga bisa memberikan rasa segar sepanjang hari.

Untuk yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active – mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh tetap optimal agar tak mudah lelah, sekaligus menjaga imunitas tubuh.

Selain dapat menjaga daya tahan tubuh, multivitamin Enervon-C dan Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh memiliki energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini dapat diperoleh berkat kandungan Vitamin B Kompleksnya.

 

Jadi, itulah ulasan mengenai penggunaan masker yang masih penting dilakukan usai vaksinasi. Yuk, tetap jalani prokes untuk minimalisir risiko penularan virus!

 

 

Featured Image - rd.com

Source - cnnindonesia.com