Saat ini, risiko paparan virus sangat tinggi.

Ada pun jenis vaksin yang digunakan sebagai dosis ketiga, yaitu Moderna – yang belum lama ini tiba di Indonesia. Selain dijadikan booster, kabarnya vaksin Moderna juga akan segera diberikan kepada masyarakat umum yang belum mendapat dosis vaksin sama sekali.

Dengan adanya penyuntikan booster untuk nakes, tak sedikit masyarakat yang menginginkan hal tersebut. Sebagian besar orang berharap dapat memiliki imunitas yang lebih kuat lagi dalam melawan virus corona – usai mendapat vaksin dosis ketiga.

Namun, apakah masyarakat memang perlu mendapatkan booster vaksin Covid-19? Lebih lanjut, yuk segera simak ulasannya di bawah ini!

 

 

Siapa Saja yang Membutuhkan Vaksin Dosis Ketiga?

Credit Image - health.clevelandclinic.org

Sejauh ini, vaksin dosis ketiga Covid-19 memang baru diberikan untuk tenaga kesehatan saja. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kekebalan para nakes yang harus berjuang di garda depan dengan risiko paparan virus yang sangat besar.

Menurut eorang pakar penyakit menular ternama di Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci menyebut bahwa suntikan vaksin dosis ketiga juga perlu diberikan kepada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan lebih lemah. Pendapat ini dicetuskan karena adanya varian Delta yang lebih mudah menular – serta membutuhkan strategi penanganan khusus.

Jadi, seharusnya booster mesti diberikan kepada kelompok rentan. Hal ini pun dianjurkan dilakukan sebelum memberikan dosis ketiga pada populasi masyarakat umum – yang sebelumnya sudah mendapat vaksin dua dosis.

Namun, sejauh ini Dr Fauci menekankan bahwa vaksin Covid-19 hingga dua dosis terbukti efektif mencegah gejala berat, rawat inap, serta risiko kematian. Sehingga, meskipun belum ada kepastian mengenai efektivitas dosis ketiga, tetapi fungsi dua dosis vaksin tetap dapat diandalkan.

 

Kapan Masyarakat Umum Bisa Dapatkan Booster?

Credit Image - cbc.ca

Sampai saat ini, memang vaksin dosis ketiga belum diperlukan untuk masyarakat umum. Di masa mendatang, mungkin bisa saja diberikan, namun pemberian booster bagi masyarakat akan dilakukan setelah semua orang sudah mendapat vaksin Covid-19 secara merata. Pasalnya, angka vaksinasi di Indonesia masih terbilang rendah – dan masih banyak daerah yang kekurangan stock vaksin.

Hal tersebut pun disetujui oleh seorang Ahli Epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman yang mengatakan hal serupa. Menurutnya, dosis ketiga memang seharusnya hanya diberikan kepada para tenaga kesehatan.

Pihak WHO pun belum memberi rekomendasi terkait dengan pemberian dosis vaksin ketiga pada populasi masyarakat umum. Terlebih, masih banyak orang yang belum menerima dosis vaksin sama sekali.

Tetapi, vaksin booster diberikan mengingat adanya laporan bahwa efikasi vaksin Sinovac dapat menurun. Selain itu, varian Delta dari Covid-19 juga membuat para nakes harus mendapatkan perlindungan ekstra dalam melawan paparan virus tersebut.

Sehingga, masyarakat umum yang bekerja dalam situasi relatif aman masih belum memerlukan suntikan vaksin ketiga.

 

Jangan Lengah, Risiko Paparan Virus Akan Tetap Ada!

Credit Image - kompas.com

Pada dasarnya vaksin bekerja dengan cara mengenalkan sebagian dari virus – untuk dikenali oleh imunitas tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi yang perlu diketahui, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif – terhadap 100 persen penerimanya. Artinya, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Kemudian, kenapa ada orang tertentu yang masih bisa terinfeksi walaupun sudah vaksin? Kondisi ini disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Sebagian besar alasannya berkaitan dengan seberapa besar paparan seseorang terhadap patogen. Mungkin saja ada yang sudah terpapar, tapi hanya dosis kecil patogen saja.

Dalam proses imunitas mengenai virus penyebab penyakit, tubuh bisa saja membutuhkan paparan dosis yang lebih banyak dan konstan. Meski akhirnya vaksin bukanlah kunci utama tubuh terhindar dari Covid-19 – namun, dengan mendapat vaksinasi tetap bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit. Jadi, bisa tetap terinfeksi, namun dengan gejala yang ringan.

Jadi, setelah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

 

Tetap Jaga Daya Tahan Tubuh Untuk Optimalkan Perlindungan

Credit Image - news-medical.net

Selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak.

 

Itulah ulasan mengenai pemberian vaksin dosis ketiga selain untuk petugas kesehatan. Saat ini, vaksin dua dosis masih cukup untuk melindungi masyarakat umum, tapi pastikan tetap menjalani protokol kesehatan – dan jaga selalu sistem imun tubuh agar terhindar dari risiko paparan virus!

 

 

Featured Image - reuters.com

Source - cnnindonesia.com