Selama pandemi Covid-19, sebagian besar orang mungkin masih sering risiko paparan virus bisa menurun, namun berada di rumah saja juga bisa menyebabkan sejumlah hal negatif, seperti makan berlebihan – atau dikenal juga sebagai overeating.

Tanpa disadari, merasa bosan selama di rumah, membuat banyak orang lebih sering jajan, mulai dari makanan ringan, minuman manis, hingga makanan berat sekalipun. Dalam hal ini, banyak yang merasa masih ingin terus mengunyah, padahal sudah menyantap banyak makanan.

Dilansir dari CNN Indonesia, sejumlah ahli mengungkapkan, selama pandemi Covid-19 memang banyak yang melaporkan keluhan mengenai sering merasa lapar. Hal tersebut didasari oleh sejumlah alasan yang perlu segera diatasi, lho. Sebab, terlalu banyak makan, bisa menyebabkan obesitas – dan akhirnya menimbulkan sejumlah risiko penyakit berbahaya.

Lantas, apa saja alasan yang menyebabkan overeating selama pandemi? Berikut ini 6 hal yang perlu diketahui.

 

 

1. Makanan Karena Emosi

Credit Image - opini.id

Berada di situasi yang tidak menentu memang dapat menyebabkan rasa stres dan cemas berlebihan. Apalagi, kalau hal tersebut diperburuk dengan peristiwa lainnya, seperti kehilangan pekerjaan, atau terpisah dari orang tersayang. Tentunya, hal ini dapat membuat suasana hati menjadi naik-turun. Kemudian, menjadikan makanan sebagai media pelampiasan emosi tersebut.

Kondisi yang juga dikenal sebagai emotional eating ini sering dirasakan selama pandemi. Dikutip dari Very Well Mind, disebutkan bahwa emotional eating dapat menjadi masalah jika terus-menerus diterapkan. Studi pun telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami kondisi ini justru tidak memperoleh asupan gizi dan energi yang cukup.

 

2. Lingkungan Kerja yang Berbeda

Bekerja di rumah selama pandemi membuat lingkungan menjadi berubah drastis. Tanpa disadari, kamu pun lebih dekat dengan dapur – tempat di mana semua makanan disimpan. Kalau sudah begini, akses terhadap makanan menjadi lebih dekat, bahkan lebih mudah. Berbeda halnya ketika bekerja di kantor, pekerja harus bepergian untuk membeli makanan atau camilan.

Hal ini semakin berbahaya, apalagi jika orang yang tinggal di tempat berukuran lebih kecil. Langkah menuju dapur pun tidak sampai sepuluh langkah. Seorang ahli diet dari Australia, Leanne Ward menyarankan agar setiap orang tidak tergoda dan bergerak ke dapur untuk mengambil makanan.

Sebaiknya, tetap menerapkan jadwal makan seperti biasanya. Dan, batasi konsumsi camilan berat agat tidak memengaruhi waktu makan yang sudah ditentukan.

 

3. Lebih Banyak Olahraga

Credit Image - liputan6.com

Berolahraga memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan tubuh. Selama pandemi, aktivitas yang satu ini juga semakin gencar dilakukan, termasuk berolahraga di rumah saja. Tetapi, perlu diketahui bahwa olahraga teatur juga memiliki kaitan dengan peningkatan nafsu makan, mengingat ada banyaknya energi yang sudah dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik.

Berada di rumah saja memaksa banyak orang untuk melakukan olahraga, tentunya hal ini tidak salah sama sekali. Tetapi, jangan lupa, ketika lebih banyak berolahraga, maka energi yang dikeluarkan pasti lebih banyak. Jadi, tidak heran kalau lebih merasa lapar, dibanding ketika sedang tidak berolahraga.

 

4. Kurang Waktu Tidur

Selama pandemi, banyak pula yang kehilangan waktu tidur. Biasanya, hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan begadang – dan akhirnya mengacaukan jadwal tidur. Selain dapat melemahkan imun tubuh, kekurangan waktu istirahat juga bisa meningkatkan nafsu makan, bahkan membuat seseorang menjadi overeating.

Perlu diketahui bahwa tidur dapat berkontribusi pada tingkat rasa lapar. Dengan mendapatkan cukup tidur, maka asupan makanan bisa lebih terjaga. Sebaliknya, kurang tidur berkontribusi terhadap suasana hati yang tidak teratur, sehingga meningkatkan rasa lapar. Untuk itu, usahakan beristirahat di malam hari selama 7 sampai 8 jam.

 

5. Asupan Makronutrien yang Tidak Tepat

Credit Image - jovee.id

Memenuhi kebutuhan makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak merupakan hal yang penting. Selain dapat menjaga tubuh tetap bugar, kebutuhan nutrisi yang tercukupi juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh. Diketahui, imun punya peran penting dalam menghindari tubuh terserang berbagai macam penyakit, termasuk Covid-19.

Tidak hanya itu, asupan makronutrien yang tepat juga memegang andil dalam mengontrol nafsu makan. Jika semuanya sudah terpenuhi, maka perut terasa kenyang dan tidak gampang lapar. Tapi, dengan catatan semuanya harus sudah pas.

Jika kebutuhan makronutrien tidak dipenuhi secara tepat, maka perut menjadi lebih mudah lapar. Akhirnya, hal tersebut membuat seseorang lebih mudah ngemil – atau mencari makanan lagi setelahnya.

 

6. Menjauhi Makanan Tertentu

Sebagian darimu mungkin ada yang tengah menjauhi sejumlah jenis makanan tertentu, hal ini tidaklah salah. Namun yang perlu diperhatikan, yaitu semakin dijauhi, maka keinginan untuk mendapatkan makanan tersebut pun semakin tinggi. Untuk itu, ada baiknya tidak menghindari suatu jenis makanan tertentu, melainkan batasi konsumsinya.

Tidak perlu khawatir, mengonsumsi suatu makanan, seperti cake bukanlah suatu masalah yang besar. Tetapi ingat, tetap konsumsi secukupnya, jangan berlebihan. Selain itu, imbangi pula dengan asupan makanan yang sehat lainnya.

 

Jadi, itulah keenam alasan overeating selama pandemi Covid-19. Jika kamu mengalami kondisi yang satu ini, coba kenali kembali penyebabnya, kemudian segera diatasi, ya!

 

 

Featured Image - jefit.com

Source - cnnindonesia.com