Seperti diketahui, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia menggunakan beberapa jenis vaksin, yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer – yang baru diberikan pada masyarakat sejak akhir Agustus silam. Dengan adanya sejumlah jenis vaksin yang tersedia, tak sedikit orang yang akhirnya memilih-milih vaksin. Perlu diketahui, vaksin terbaik merupakan vaksin yang bisa segera didapatkan, ya.

Selain itu, pakar juga tidak menganjurkan untuk pilih-pilih vaksin, kecuali punya kondisi medis tertentu. Misalnya, orang dengan immunocompromised – yang memang tidak bisa mendapat jenis yang hanya bisa menerima jenis vaksin tertentu. Begitu juga dengan ibu hamil yang disarankan mendapatkan jenis vaksin mRNA dan inactivated virus.

Adanya lima jenis vaksin di Indonesia, masing-masing punya kelebihan dan peruntukan yang berbeda. Sebagai bahan perbandingan, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui. Tapi ingat, semua vaksin sama baiknya!

 

 

#1 – Vaksin Sinovac

Credit Image - rappler.com

Vaksin yang satu ini merupakan jenis vaksin pertama yang tiba – dan digunakan di Indonesia. Sinovac dibuat dengan metode inactivated virus, yang artinya virus dalam vaksin sudah dimatikan, serta tidak mengandung virus hidup maupun yang sudah dilemahkan. Metode tersebut merupakan cara paling umum dalam pembuatan vaksin.

Saat ini, Sinovac sudah bisa diberikan kepada anak remaja, mulai dari usia 12 tahun ke atas. Selain itu, vaksin tersebut juga aman digunakan bagi seseorang dengan kondisi medis, seperti pengidap gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas. Atau, seorang penyintas Covid-19, pengidap HIV positif, pemilik gangguan imun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Namun, bagi yang memiliki sejumlah kondisi medis di atas, pemberian vaksin tetap harus berdasarkan anjuran dari tenaga kesehatan.

 

#2 – Vaksin Sinopharm

Berikutnya, ada pula vaksin Sinopharm yang dibuat dengan metode virus yang sudah dimatikan – sama seperti Sinovac. Metode ini merupakan pemberian injeksi patogen virus yang telah dimatikan sehingga tidak dapat menyebabkan sakit, tetapi mampu menginduksi respons imun.

Vaksin Sinopham baru boleh didapatkan bagi orang berusia 18 tahun ke atas. Untuk target penerimanya, vaksin ini bisa diperoleh bagi seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19, pengidap HIV positif, serta ibu menyusui. Tapi, pastikan sudah memeriksa kondisi terlebih dahulu sebelum mendapatkan dosis vaksin.

 

#3 – Vaksin AstraZeneca

Credit Image - forbes.com

Berbeda dengan dua vaksin sebelumnya, AstraZeneca menggunakan teknologi vektor virus dalam pengembangannya. Vaksin yang satu ini memakai platform Adenovirus atau merekayasa virus agar menjadi vaksin sehingga mampu menginfeksi virus lain.

Sampai saat ini, vaksin AstraZeneca baru direkomendasikan untuk diperoleh bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas saja. Sementara itu, AstraZeneca bisa digunakan bagi penderita gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas. Bisa pula didapatkan oleh penyintas Covid-19, pengidap HIV positif, pengidap gangguan imun, ibu hamil, dan menyusui.

Tapi, lagi-lagi, pastikan sudah mendapat anjuran dari nakes, atau dokter yang merawat sebelum mendapatkan dosis vaksin.

 

#4 – Vaksin Moderna

Vaksin yang satu ini awalnya memang diperuntukan bagi nakes sebagai dosis vaksin ketiga – alias booster. Namun sekarang, masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin Moderna, ya. Vaksin ini dibuat dengan metode mRNA, yang tergolong jenis vaksin baru untuk melindungi dari penyakit menular. Moderna pun baru boleh digunakan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas.

Untuk rekomendasi penerima vaksin Moderna, antara lain penderita gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas. Bisa pula diterima penyintas Covid-19, penderita HIV positif, penderita gangguan imun, ibu hamil, dan juga ibu menyusui.

 

#5 – Vaksin Pfizer

Credit Image - bbc.com

Sema seperti Moderna, jenis vaksin yang belum lama tiba di Indonesia ini juga mRNA. Namun ingat, jenis vaksin tersebut tidak menggunakan virus hidup penyebab Covid-19, ya. Untuk itu, masyarkat tak perlu khawatir.

Vaksin Pfizer pun sudah boleh diberikan kepada masyarakat berusia 12 tahun ke atas. Selain itu, yang punya kondisi medis, seperti gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas. Atau, penyintas Covid-19, penderita HIV positif, penderita gangguan imun, serta ibu hamil dan ibu menyusui juga sudah boleh menerima jenis vaksin ini.

Namun, yang perlu diketahui bahwa sudah divaksinasi, bukan berarti akan kebal 100 persen dari paparan virus corona. Belum lagi, respon imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Maka tidak menutup kemungkinan bahwa penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Setelah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

Dan, masyarakat juga diimbau tetap menjaga imunitas setelah vaksinasi. Kekebalan yang kuat dapat diperoleh dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Dari penjelasan di atas, semua vaksin yang tersedia di Indonesia memang sama baiknya, yaitu untuk membentuk antibodi, serta bantu melindungi tubuh dari paparan virus. Jadi, tak perlu lagi pilih-pilih vaksin, ya!

 

 

Featured Image - healthdirect.gov.au

Source - detik.com