Belum lama ini, datang kembali kabar baik mengenai vaksin Covid-19. Disebut-sebut vaksin Sputnik-V sudah mendapatkan izin penggunaan darurat – atau disebut juga sebagai Emergency Use Authorization (UEA) dari BPOM.

Sejatinya, izin tersebut pun sudah diberikan sejak 24 Agustus 2021 silam, berdasarkan pengkajian intensif oleh BPOM dengam Tim Komite Nasional penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group in Immunization. Penelitian terhadap mutu vaksin Sputnik-V juga sudah mengacu pedoman evaluasi vaksin yang berlaku secara internasional.

Dengan kehadiran vaksin yang satu ini, berarti menambah jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah telah mendatangkan Pfizer.

Namun, informasi vaksin Sputnik-V sepertinya masih belum terlalu diketahui oleh banyak masyarakat. Untuk itu, berikut ini 5 fakta yang wajib diketahui.

 

 

#1 – Diberikan Untuk Usia 18 Tahun ke Atas

Credit Image - bloomberg.com

Perlu diketahui, vaksin Sputnik-V baru boleh diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin ini baru akan digunakan dalam program vaksinasi orang dewasa.

Sementara itu, vaksin yang telah digunakan oleh berbagai negara di dunia ini akan diberikan dalam dua dosis – sama seperti jenis vaksin lainnya, dengan dosis masing-masing sebesar 0,5 ml. Dan penyuntikan dilakukan dalam rentang waktu tiga minggu.

 

#2 – Punya Efikasi Tinggi

Hal mengenai efikasi mungkin yang paling sering dipertanyakan oleh masyarakat. Untuk vaksin Sputnik-V ditemukan efikasi yang cukup tinggi, bahkan mencapai 91,6 persen.

Sejak tahun lalu, memang vaksin ini sudah menjadi daya tarik dunia, termasuk kontroversinya di kalangan komunitas ilmiah. Sebab, vaksin Sputnik-V tiba-tiba diumumkan mulai digunakan di Rusia sejak 11 Agustus 2020 silam, padahal saat itu, hasil uji klinik fase 1 dan 2 belum dipublikasikan.

Namun, di bulan Februari lalu, pengembang vaksin Sputnik-V mempublikasikan hasil uji fase ketiga, yang menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sputnik-V mencapai angka 91,6 persen efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 bergejala, dan 100 persen efektif mencegah infeksi parah.

Perlu diketahui bahwa vaksin ini menggunakan adenovirus yang direkayasa, yaitu keluarga virus yang umumnya hanya menyebabkan penyakit ringan.

 

#3 – Efek Samping yang Mungkin Dialami

Credit Image - yesdok.com

Setiap vaksin memang dapat menyebabkan efek samping – atau disebut juga sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Begitu pula dengan vaksin Sputnik-V yang bisa menyebabkan reaksi terhadap penerimanya. Namun, KIPI yang dialami cenderung ringan hingga sedang. Hal ini berdasarkan uji klinik vaksin, dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya.

Ada pun keluhan yang umum dirasakan, seperti gejala menyerupai flu – ini ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, dan badan lemas. Selain itu, ada juga risiko munculnya rasa tidak nyaman, misalnya sakit kepala, hipertemia, atau reaksi lokasi pada lokasi penyuntikan.

 

#4 – Proses Pengembangan dan Penyimpanan Vaksin

Vaksin Sputnik-V termasuk kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu suhu -20 derajat Celcius, hingga 2 derajat Celcius. Sementara itu, untuk pengembangan vaksin ini dilakukan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia menggunakan Non-Replicating Viral Vector.

Kombinasi kedua platform tersebut diharapkan dapat menghindari situasi di mana sistem kekebalan dapat belajar mengenai vaksin sebagai benda asing yang perlu dihancurkan. Uji klinis vaksin ini sudah dilakukan pertama kali pada Juni 2020 silam, setelah serangkaian uji coba, vaksin Sputnik-V sudah digunakan di bulan November 2020 lalu.

 

#5 – Akan Segera Masuk ke Indonesia

Credit Image - ft.com

Seperti yang sudah disebutkan, vaksin Sputnik-V memang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM Indonesia. Ini berarti vaksin asal Russia tersebut akan segera masuk ke Indonesia – dan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19.

Sampai sekarang, pihak pemerintah masih harus melakukan inspeksi, karena belum adanya pengalaman impor vaksin dari Russia. Diharapkan, tidak lama lagi vaksin ini sudah bisa diberikan kepada masyarakat umum di Indonesia.

Mendapatkan dosis vaksinasi memang penting untuk membantu proses pembentukan antibodi agar perlindungan terhadap Covid-19 semakin maksimal. Namun, jangan sampai lengah, sehabis vaksin kamu juga mesti tetap mematuhi prokes – dan pastinya menjaga sistem imun tubuh, termasuk memenuhi asupan vitamin dengan mengonsumsi suplemen.

Untuk jenis suplemen, kamu dianjurkan memilih dengan kandungan vitamin bersifat imunomodulator, yaitu dapat membantu meningkatkan, sekaligus menjaga kekebalan tubuh. Lantas, apa suplemen yang sebaiknya dikonsumsi?

Direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra bagi tubuh, terutama bagi yang masih harus melakukan aktivitas di luar rumah.

Bagi yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga sistem kekebalan, sekaligus mempertahankan stamina tubuh biar tidak mudah lelah.

Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Jadi, itulah kelima fakta mengenai vaksin Sputnik-V. Lantas, sudahkah kamu mendapatkan vaksinasi secara lengkap? Jika belum, yuk jangan ditunda lagi. Nantinya, sehabis vaksin pastikan tetap menjalani prokes, serta menjaga kesehatan tubuh agar tetap terlindungi dari paparan virus.

 

 

Featured Image - reuters.com

Source - kompas.com dan cnnindonesia.com