Tak bisa dipungkiri, lebih sering berada di rumah selama pandemi Covid-19 membuat pola tidur berubah. Hal ini pun menjadi permasalahan yang kerap dialami banyak orang, bahkan dirasakan dalam waktu yang cukup lama.

menurunnya sistem kekebalan, sehingga proses pemulihan ketika sedang sakit pun dapat terhambat. Lantas, bagaimana bisa kondisi tersebut terjadi?

Berikut ini informasi lengkap yang perlu diketahui.

 

 

Durasi Tidur Ideal yang Wajib Diterapkan

Credit Image - alodokter.com

Sebenarnya, setiap orang membutuhkan durasi tidur yang berbeda-beda, bergantung terhadap usia maupun jenis aktivitas yang dijalani setiap harinya. Meski demikian, orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama 7 sampai 8 jam setiap malamnya. Diketahui, durasi tidur tersebut sudah cukup membantu memelihara imunitas tubuh.

Tetapi, kalau tidak bisa memenuhi waktu tidur tersebut, misalnya akibat aktivitas yang padat. Maka, bisa digantikan dengan tidur siang, maksimal 30 menit dalam sehari. Mendapati mengurangi rasa stres dan meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini bisa dilakukan di sela-sela waktu istirahat selama bekerja.

 

Kurang Tidur Bisa Menghambat Proses Pemulihan

Credit Image - emc.id

Kekurangan waktu tidur sering dianggap sebagai masalah yang sepele, mengingat masih banyak orang yang mengalaminya. Mulai dengan adanya tuntutan pekerjaan, urusan rumah tangga, terlalu lama bermain game – hingga terlalu asyik bercengkarama dengan teman juga bisa menjadi penyebab waktu tidur berkurang.

Terlalu sering kekurangan waktu tidur akan menyebabkan berbagai dampak berbahaya, seperti proses pemulihan menjadi lebih lama ketika sedang sakit. Berdasarkan data dari Hari Tidur Sedunia, masalah tidur merupakan epidemi global yang mengancam kesehatan – dan kualitas tidur hingga 45 persen populasi dunia.

Ketika sedang tidur, tubuh akan melepaskan protein sitokin yang sangat diperlukan, terlebih ketika sedang mengalami stres, infeksi, maupun peradangan di dalam tubuh. Saat waktu tidur tidak tercukupi, maka proses produksi protein sitokin dapat terganggu – hal inilah yang menyebabkan antibodi dan sel untuk melawan infeksi ikut berkurang.

Tak hanya itu, kurang tidur dalam jangka waktu lama juga dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan jantung.

Lalu, ada pula studi yang menyatakan bahwa tiga belas orang berusia 20-an yang waktu tidurnya kurang 30 persen – dari waktu tidur yang dibutuhkan selama 10 malam, belum sepenuhnya berhasil memulihkan proses kognitif, meskipun sudah diberikan kesempatan tidur 7 malam tanpa batasan waktu.

Dari penelitian, waktu reaksi dari peserta mengalami peningkatan selama 7 hari – dan kembali ke tingkat dasar. Sementara, proses kognitif lainnya, termasuk akurasi tidak sepenuhnya pulih. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa beberapa hal, seperti memori dan kecepatan pemrosesan mental juga tidak bisa dipulihkan secara cepat, ketika kurang waktu tidur.

Studi lain juga mendukung temuan tersebut. Dikatakan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam di malam hari selama dua minggu, memiliki proses kognitif dan refleks yang sama buruknya dengan orang yang kurang tidur selama dua malam penuh.

Otak membutuhkan siklus tidur yang cukup untuk menyerap keterampilan baru, menyimpan ingatan penting, dan memperbaiki tubuh di tingkat sel. Kekurangan tidur kronis berdampak pada kemampuan seseorang untuk memperhatikan, mempelajari hal baru, menjadi kreatif, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
 

Penuhi Waktu Tidur Berkualitas Dengan Cara Ini

Credit Image - cantik.tempo.co

Dikutip dari CNN Indonesia, disebutkan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas tidur tetap baik, sehingga sistem imun tubuh semakin terjaga. Apa saja? Yang pertama, dianjurkan untuk pergi tidur sebelum pukul 23.00.

Selain itu, direkomendasikan pula untuk bangun sebelum jam 05.00 – atau setidaknya jam 5 pagi tersebut. Dengan cara ini, tubuh pun dapat memperoleh tidur yang cukup, yaitu 7 jam per hari seperti yang sudah dianjurkan berbagai pihak.

Pergi tidur jam 11 malam – dapat membantu tubuh melakukan proses detoksifikasi yang baik untuk memelihara kesehatan tubuh dan mempertahankan fungsi organ secara maksimal. Sementara, bangun sebelum – atau pukul 5 pagi akan memancing nitrit yang membuat pembuluh darah menjadi elastis.

Agar kualitas tidur dapat terjaga dengan baik, jangan lupa untuk memerhatikan asupan makanan, seperti menghindari makan terlalu berat di malam hari, menghindari makanan tinggi gula – yang bisa memicu adrenalin, membatasi asupan kafein, serta tidak makan makanan yang asam maupun pedas.

Namun, kalau mengalami masalah susah tidur – atau disebut juga sebagai insomnia, ada baiknya lakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Mendapatkan paparan sinar matahari – yang dapat memberikan tubuh jam biologis, misalnya memberi kode kapan harus bangun dan pergi tidur. Sinar matahari juga dapat membuat tubuh terasa lebih rileks di malam hari.
  • Kurangi paparan sinar biru dari gadget yang dapat mengganggu siklus tidur.
  • Perhatikan asupan makanan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hindari makan terlalu berat di malam hari, sebab hal ini bisa menyebabkan tubuh lebih sering terbangun.
  • Mandi sebelum tidur.
  • Membuat suasana kamar menjadi lebih nyaman.

 

Tak Hanya Tidur Cukup, Ini Kebiasaan Sehat Lain yang Bisa Jaga Imun Tubuh

Credit Image - happyfresh.id

Mendapatkan waktu tidur yang cukup memang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Tetapi, jangan lupakan berbagai kebiasaan sehat lainnya yang juga dapat menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan, ya.

Ada pun berbagai hal lainnya yang juga penting dijadikan sebagai kebiasaan, yaitu stres juga dapat melemahkan kekebalan tubuh.

Selain itu, lengkapi pula hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin yang kaya akan kandungan vitamin C, vitamin B kompleks, maupun zinc. Kombinasi vitamin dan mineral tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit.

Untuk multivitamin yang direkomendasikan, kamu dapat mengonsumsi  Enervon Active – yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat  yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C yang lebih tinggi, serta mampu memberikan perlidungan ekstra terhadap tubuh, sekaligus membuat tubuh terasa segar sepanjang hari!

Untuk kamu yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, multivitamin Enervon-C dan Enervon Active juga dapat menjaga metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya. Dengan manfaat ini, tubuh pun bisa lebih produktif dalam menjalani rutinitas harian.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon Active, kamu bisa kunjungi official store Enervon di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, dapatkan di drug store dan apotek terdekat di daerahmu!

 

Mendapatkan waktu tidur yang cukup memang berperan penting terhadap kesehatan tubuh, mulai dari menjaga imunitas, sampai membantu proses pemulihan ketika sedang sakit. Jadi, pastikan kamu sudah memperoleh tidur yang berkualitas, ya!



 

Featured Image - idntimes.com

Source - cnnindonesia.com