Meskipun banyak aktivitas yang sudah kembali dilakukan, namun pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Sehubungan hal tersebut, masyarakat pun diimbau agar tidak mudah lengah, sekaligus tetap menjalani protokol kesehatan yang dianjurkan.

Ada pun salah satu aktivitas yang berjalan lagi, yaitu bekerja di kantor. Beberapa perusahaan memang telah menerapkan kebijakan work from office, namun sayangnya tidak semua kantor menerapkan aturan tersebut. Ternyata, masih banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya untuk tetap bekerja di rumah.

Bekerja di rumah bisa dibilang cukup aman dari paparan infeksi virus, tetapi dari kegiatan tersebut ada risiko penyakit yang mengintai – atau disebut juga sebagai WFH disease. Apakah penyakit yang dimaksud?

Berikut ini ulasannya.

 

 

WFH: Kelebihan dan Kekurangannya

Credit Image - kumparan.com

Salah satu keunggulan bekerja di rumah, yaitu efisien dari segi waktu. Para pekerja tidak perlu menghabiskan waktu puluhan menit, maupun berjam-jam untuk pergi ke tempat kerja.

Tentunya, hampir setiap pekerja setuju dengan hal tersebut, sebab, tak semua orang tinggal dekat dengan kantornya. Masih ada pekerja yang bekerja di kantor dengan jarak jauh dari tempat tinggal. Untuk itu, banyak sekali yang harus berangkat 1 sampai 2 jam sebelum waktu masuk kerja.

Selain itu, work from home pun dapat membantu menghemat pengeluaran, seperti uang untuk transportasi, membeli bensin, maupun membayar parkir. Bahkan, kamu juga dapat menghemat anggaran makan, karena bisa masak sendiri di rumah.

Waktu bekerja di rumah menjadi lebih fleksibel, lho. Ketika work from home, pekerja bisa mulai bekerja lebih pagi atau siang. Secara tempat, pekerja juga lebih fleksibel dalam mengerjakan tugas-tugasnya tanpa harus terpaku di meja kerja.

Dan, work from home dapat meminimalisir risiko tertular virus. Karena, pekerja tak perlu bepergian ke luar rumah, termasuk harus bertemu banyak orang di kantor, atau transportasi umum. Mudahnya, kamu tak perlu berada di kerumunan – yang bisa meningkatkan kemungkinan tertular virus.

Tapi, metode bekerja ini juga punya kekurangan yang mesti diketahui. Ketika bekerja di rumah, frekuensi komunikasi tatap muka antar pekerja pun menurun. Sebagai gantinya, komunikasi dilakukan menggunakan berbagai perangkat percakapan.

Komunikasi dapat terganggu apabila koneksi internet bermasalah. Selain itu, komunikasi dengan perangkat teknologi memungkinkan terjadinya kesalahpahaman atau salah persepsi.

Tak hanya itu, bekerja di rumah juga dapat membuat mudah terdistraksi – yang ditimbulkan oleh anggota keluarga. Hal ini kerap menjadi tantangan tersendiri bagi pekerja, di mana harus membagi waktu antara pekerjaan dan urusan domestik secara bersamaan.

Kelemahan tersebut pun akhirnya menyebabkan tercampurnya waktu pribadi – dengan urusan kantor. Misalnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan tugas, justru dipakai untuk menyelesaikan urusan pribadi, dan begitu pula sebaliknya.

Yang paling berbahaya, yakni bekerja di rumah pun bisa menimbulkan risiko penyakit fatal, termasuk berkaitan dengan urusan jantung – maupun pembuluh darah.

 

WFH Disease, Kondisi yang Wajib Diwaspadai!

Credit Image - honestdocs.id

Dilansir dari CNN Indonesia, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay menyebutkan ada risiko yang mengintai individu selama bekerja di rumah. Ternyata, di era pandemi, tak hanya Covid-19 saja yang berisiko fatal terhadap tubuh, namun begitu pula dengan penyakit lainnya, seperti penyakit jantung.

Penyakit tersebut bisa dibilang sebagai WFH disease, karena selama di rumah jam kerja pun menjadi tidak menentu. Belum lagi, orang cenderung banyak ngemil – bahkan, jam makan kerap berantakan, seseorang bisa makan kapan saja semau yang diinginkan.

Selain itu, jam kerja yang kurang menentu, seperti tiba-tiba ada rapat di tengah malam, atau banyak pekerjaan menumpuk juga dapat membuat pekerja lupa waktu, sehingga tidak banyak bergerak. Waktu hanya dihabiskan untuk duduk di depan laptop saja. Bisa dipastikan, hal tersebut tidak baik bagi kesehatan jantung.

Rutinitas buruk yang terus-menerus dilakukan akan memengaruhi bioritme tubuh. Perlu diketahui, setiap orang memiliki irama tubuh masing-masing – yang mewakili berbagai kebiasaan yang harus dilakukan organ tubuh.

Ketika irama tersebut tidak berjalan dengan baik, maka akan muncul kekacauan di dalam tubuh. Misalnya, malam hari yang seharusnya digunakan untuk tidur, justru kamu malah terjaga semalaman. Ini menyebabkan hormon kortisol yang aktif di siang hari harus keluar lagi. Jadi, keesokan harinya tubuh pun menjadi tidak segar, karena kurang istirahat.

Kalau kebiasaan tersebut terus dilakukan, maka penyakit jantung pun dapat muncul. Hal sederhana yang dilakukan selama bekerja di rumah, justru memengaruhi sesuatu yang krusial di dalam tubuh, yaitu jantung.

Bekerja di rumah bukan berarti boleh kerja sepenuhnya – alias seharian penuh. Pastikan tetap beristirahat sesekali, menjaga selalu asupan makanan, sekaligus tetap rajin bergerak. Ingat, tidak ada yang salah dengan aturan WFH, yang menjadi masalah adalah bagaimana seseorang menyikapinya.

 

Tetap Jaga Stamina Selama WFH, Biar Makin Produktif!

Credit Image - oranyedevelopment.com

Baik bekerja di rumah maupun di kantor, stamina mesti selalu dijaga – hal tersebut tentunya bisa sering begadang, serta mengonsumsi makanan tidak sehat. Hal ini bisa menurunkan stamina, dan buruk bagi kesehatan.

Apalagi, jika kamu tidak rutin melakukan olahraga – maka, tubuh pun menjadi kurang gerak, mengakibatkan aliran darah tidak lancar, sehingga timbul rasa lesu dan lemas sepanjang hari. Untuk itu, mulai sekarang, perhatikan kembali asupan makanan, istirahat yang cukup, dan olahraga secara teratur!

Untuk mengoptimalkan energi dan stamina tubuh, kamu juga dianjurkan untuk mengonsumsi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Dari penjelasan di atas, tetap menerapkan pola hidup sehat selama bekerja di rumah memang penting dilakukan. Dengan demikian, risiko penyakit jantung dapat dihindari, dan tubuh semakin bugar!

 

 

Featured Image – pfimegalife.co.id

Source – cnnindonesia.com