Di masa pandemi Covid-19, tak sedikit orang yang langsung merasa panik ketika mengalami demam, mengingat ini merupakan salah satu gejala virus corona. Namun jangan langsung khawatir, karena masih ada beragam penyebab demam lainnya, lho.

Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh mencapai atau melebihi 38°C. Sebenarnya, demam bukanlah suatu penyakit yang datang dengan sendirinya. Demam merupakan gejala yang menyertai beberapa penyakit, seperti flu dan pilek. Karena itu, demam bisa sembuh saat penyakit yang mendasarinya juga sembuh.

Selain itu, demam juga menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tengah melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Nah, agar demam segera mereda, sebaiknya kamu menghindari dahulu kelima hal berikut ini.

Apa saja? Yuk, simak informasi lengkapnya sampai habis, Enervoners!

 

 

#1 – Kompers dan Mandi Dengan Air Dingin

Credit Image - health.detik.com

Apakah kamu menanggap bahwa mandi – atau mengompres dengan air dingin bisa membantu menurunkan suhu tubuh? Wah, anggapan tersebut ternyata salah, lho. Menurut IDAI, mengompres dengan air dingin dapat membuat pembuluh darah mengecil, bahkan suhu tubuh makin meningkat.

Selain itu, kompres menggunakan air dingin akan menyebabkan terjadinya peningkatan pusat pengatur suhu hipotalamus, sehingga badan menggigil dan semakin panas.

Begitu juga dengan mandi air dingin yang tak dianjurkan selama demam. Cara tersebut akan membuat tubuh mengganggap bahwa air dingin sebagai ancaman terhadap proses melawan infeksi. Sehingga suhu tubuh akan semakin meningkat dan demam menjadi semakin parah. Air dingin juga dapat menutup pori-pori kulit, yang dapat menghambat perpindahan suhu tubuh.

 

#2 – Pakai Selimut Tebal

Demam membuat tubuh menjadi menggigil, ya. Jadi, memang tak jarang orang memilih istirahat di dalam selimut sepanjang hari agar tidak semakin menggigil karena udara. Padahal, menurut Suranjit Chatterjee, seorang konsultan senior pengobatan dalam di Indraprastha Apollo Hospitals New Delhi, selimut tebal dapat memerangkap panas dalam tubuh sehingga suhu badan sulit turun dengan cepat, lho.

Hal tersebut juga bisa dialami ketika kamu menggunakan pakaian tebal dan panjang. Bahkan, tubuh dapat menjadi kejang, karena demam yang semakin meningkat akibat dari suhu panas yang dikeluarkan tubuh tidak dapat menguap dengan baik.

 

#3 – Terlalu Sering Menggunakan Smartphone

Credit Image - alodokter.com

Saat demam, bukan hanya menggigil yang dirasakan tubuh, melainkan juga sakit kepala dan telinga, keringat dingin, dehidrasi, bahkan diare dan muntah-muntah. Untuk itu, kamu tidak dianjurkan terlalu sering menatap layar ponsel ketika sedang demam.

Adanya radiasi dikhawatirkan dapat semakin membuat sakit kepala – serta mata pun menjadi lelah. Dengan demikian, proses sembuh bakal terhambat, lho. Apalagi, kalau kamu memutar musik menggunakan earphone, tidak hanya menambah pusing tetapi juga membuat telinga semakin tidak nyaman.

Selain itu, cahaya biru dari smartphone dapat menganggu kerja sinyal di otak, sehingga menyebabkan stres yang dapat berujung pada migrain.

 

#4 – Pijat

Pijat memang dapat membuat badan kembali segar, terutama ketika sedang sakit. Namun, pijat tidak bisa dilakukan setiap sedang sakit, salah satunya ketika demam. Pijat saat demam sangat tidak dianjurkan, karena aliran darah yang sebenarnya sudah cepat akan terus meningkat sehingga suhu tubuh pun semakin tinggi.

Bahkan, pada kasus DBD, pijat berisiko mengakibatkan pembuluh darah pecah. Adanya penurunan kadar trombosit yang signifikan mempengaruhi kondisi pembuluh darah, bila dalam keadaan demikian tetap pijat maka pembuluh darah bisa pecah dan memicu pendarahan di dalam yang menjadi sangat berbahaya.

 

#5 – Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula

Credit Image - orami.co.id

Hal terakhir yang perlu dihindari ketika sedang demam, yakni asupan makanan dan minuman tinggi gula. Ada pun sejumlah jenis asupan tersebut, seperti roti tawar, permen, minuman berenergi, bahkan jus buah sekalipun, lho.

Menurut studi di American Journal of Clinical Nutrition, kandungan gula dapat mengurangi efektivitas kinerja sel darah putih dalam menghancurkan sel bakteri di dalam tubuh. Selain itu, gula tambahan pada minuman berenergi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengalami peradangan. Yang semua itu membuat terhambatnya proses penyembuhan demam.

Selama demam justru kamu dianjurkan untuk mengonsumsi sejumlah asupan makanan sehat dan bergizi seimbang, apalagi yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks. Pasalnya, kombinasi kedua vitamin tersebut akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga infeksi pun dapat segera dilawan.

Tak hanya dari makanan, kedua vitamin ini dapat diperoleh dari asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan 1000 mg Vitamin C yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap tubuh!

Kamu juga direkomendasikan untuk mengonsumsi minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Dan tentunya, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon-C maupun Enervon Active dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi dapat diubah menjadi sumber energi – lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Itulah kelima hal yang wajib kamu hindari ketika sedang demam. Kalau suhu tubuh tak kunjung menurun, segera periksakan ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh tindakan lebih lanjut!

 

 

Featured Image – halodoc.com

Source – idntimes.com