Hingga kini, program vaksinasi Covid-19 masih terus berlangsung – dan menyasar masyarakat umum. Langkah tersebut merupakan salah satu cara mengatasi pandemi dengan membentuk herd immunity, sehingga rantai penularan dapat segera dikendalikan.

Setiap lapisan masyarakat memang antibodi terhadap virus corona Covid-19.

Lebih lengkap mengenai hasil studi tersebut, berikut ini ulasannya.

 

 

Bolehkah Ibu Hamil Divaksinasi?

Credit Image - alodokter.com

Saat ini, ibu hamil sudah diperbolehkan, malah diwajibkan mendapatkan vaksinasi. Meski demikian, sebelum divaksin, ibu hamil wajib mendapatkan persetujuan dari dokter dahulu. Sebab, dokter mengetahui kondisi dan seluk beluk kehamilan. Setelah mengetahui kondisi – barulah dapat diputuskan apakah sang ibu boleh mendapat vaksin, atau justru tidak.

Faktanya, Covid-19 berisiko menyebabkan gejala yang lebih parah pada ibu hamil – bahkan, sampai harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU), menggunakan ventilasi mekanis (ventilator), hingga kematian.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Society of Maternal-Fetal Medicine (SMFM), dan American Society for Reproductive Medicine (ASRM) – telah merekomendasikan agar ibu hamil dan menyusui memiliki akses ke vaksin Covid-19.

Seperti diketahui, kehamilan membuat perempuan berisiko lebih tinggi terinfeksi virus corona – dengan gejala parah. Dan, hingga kini belum ada masalah yang ditimbulkan – ketika vaksin diberikan pada ibu hamil.

Vaksinasi yang dilakukan pada ibu hamil di Amerika Serikat – memberikan data yang cukup bagus, yaitu sebagai berikut:

  • Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), mengatakan tidak ada "tanda bahaya" terkait dengan 20.000 ibu hamil yang telah menerima vaksin Covid-19 pada pertengahan Februari.
  • Penelitian menunjukkan bahwa antibodi yang diproduksi untuk melindungi tubuh terhadap Covid-19 dapat diturunkan dari ibu ke janin di dalam rahim atau bahkan diteruskan melalui ASI ke bayi. Seorang bayi di Florida lahir dengan antibodi virus corona setelah ibunya menerima vaksin selama kehamilan.
  • Pfizer-BioNTech, produsen obat yang vaksinnya pertama kali disetujui untuk diluncurkan di Amerika Serikat juga memulai uji klinis pada ibu hamil.

 

Vaksin Membuat Bayi Lahir Dengan Antibodi

Credit Image - halodoc.com

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari New York University, ditemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu penerima vaksin dapat memiliki antibodi. Misalnya, dalam penelitian tersebut memerhatikan ibu hamil yang mendapat vaksin Pfizer dan Moderna – hasilnya, bayi memiliki tingkat antibodi yang tinggi.

Hasil tersebut diperoleh setelah peneliti mengukur tingkat antibodi terhadap 36 bayi yang baru lahir dari ibu yang telah mendapatkan vaksin berjenis messenger RNA. Peneliti mendapati semua bayi tersebut memiliki tingkat antibodi tinggi.

Selain itu, disebutkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang divaksinasi 13 minggu sebelum melahirkan memiliki antibodi lebih tinggi, dibandingkan ibu yang menerima vaksin 20 minggu sebelum melahirkan. Meski demikian, peneliti masih memerlukan banyak data untuk memahami perlindungan pada bayi – dan juga menganalisis waktu suntikan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh.

Namun, hal penelitian di atas semakin memperkuat anjuran ibu hamil untuk segera mendapat vaksin Covid-19. Pasalnya, ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa kehamilan dapat menurunkan kondisi imunitas, sehingga ibu hamil yang terinfeksi virus corona berisiko mengalami rawat inap, preeklamsia, kelahiran prematur, hingga kematian.

 

Sebelum Vaksin, Ibu Hamil Perlu Lakukan Hal Ini!

Credit Image - sehatnegeriku.kemkes.go.id

Agar vaksinasi yang akan dilakukan bisa berjalan dengan baik dan bekerja secara maksimal, berikut ini deretan hal yang perlu diterapkan sebelum mendapat suntikan vaksin.

1. Pastikan tubuh dalam keadaan prima

Sebelum memulai vaksinasi, baiknya memastikan kondisi tubuh sedang berada dalam keadaan prima. Hal ini bisa dipastikan dengan minum air yang cukup untuk menjaga hidrasi dalam tubuh, tidur nyenyak selama delapan jam, serta makan dalam porsi ringan sebelum divaksin.

Kondisi tubuh yang prima ini dapat meminimalkan efek samping yang akan muncul setelah vaksinasi. Meskipun efek di setiap tubuh berbeda, ada baiknya untuk tetap menjaga kondisi tubuh sebelum memulai vaksinasi.

 

2. Menggunakan pakaian tepat

Ketika ingin melakukan vaksinasi, disarankan untuk menggunakan pakaian nyaman yang longgar, serta berbahan sejuk, dan juga mudah untuk dilipat atau dibuka ketika akan disuntik. Kamu bisa menggunakan baju lengan pendek atau baju lengan mengatung yang dibalut dalam jaket atau outer.

Selain itu, disarankan untuk mengindari pakaian terlalu ketat atau tebal yang dapat membuat gerah, ataupun sesak – karena nantinya akan membuat sulit tenaga kesehatan yang akan menyuntikmu.

 

3. Komunikatif dengan kondisi tubuh

Sebelum memulai vaksinasi, ada baiknya kamu lebih komunikatif terhadap kondisi tubuh. Hal ini sering terlewati untuk dilakukan karena merasa tidak enak hati, malu, atau bingung untuk mengungkapkannya.

Menjadi komunikatif sebelum memulai vaksinasi merupakan hal yang penting, karena mengomunikasikan kondisi kesehatan seperti alergi terhadap obat-obatan atau vaksinasi tertentu akan vaksin yang diberikan terasa lebih aman dan juga yakin.

 

4. Mengatasi efek samping dengan baik

Setelah vaksinasi dilakukan, normal untuk mengalami efek samping ringan seperti pegal-pegal atau sakit kepala. Untuk mengatasi rasa pegal di tempat suntik, kamu bisa menaruh kantung penghangat di area yang terasa pegal untuk mengurangi rasa tersebut.

Sedangkan untuk meredakan sakit kepala, bisa mengonsumsi parasetamol yang aman bagi ibu hamil dan sudah disetujui oleh dokter. Akan lebih baik lagi untuk berkonsultasi dengan dokter yang biasa menanganimu – agar jika dirasa terdapat efek samping yang mengkhawatirkan, dapat ditangani dengan baik.

 

5. Mengonsumsi makanan sehat

Mengonsumsi makanan sehat merupakan hal yang sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang – bukan hanya untuk kamu yang baru saja melakukan vaksinasi. Namun yang harus ditekankan, ada baiknya setelah vaksinasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.

Nutrisi tersebut bisa berupa makanan yang mengandung zat besi, kalsium, vitamin E, D, dan B12 yang baik untuk membantu tubuh lebih cepat untuk pulih pasca vaksinasi. Jangan lupa untuk istirahat cukup dan menjaga kadar konsumsi air agar tubuh terhidrasi dengan baik.

 

Dari penjelasan di atas, ibu hamil memang dianjurkan, bahkan diwajibkan mendapat vaksinasi Covid-19. Tak hanya dapat melindungi sang ibu, namun vaksin bisa membantu memberikan antibodi kepada bayi yang baru lahir.

 

 

Featured Image – mediaindonesia.com

Source – cnnindonesia.com