Usai teridentifikasinya Omicron disebut lebih menular.

Pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, sebenarnya varian Omicron memiliki gejala yang tidak beda jauh dengan varian virus lainnya. Bahkan, ada pula yang menyebut kalau gejala dari varian ini tidak terlalu berat.

Benarkah hal tersebut? Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Hati-Hati, Varian Omicron Punya Mutasi yang Tinggi

Credit Image - tribunnews.com

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan – tepatnya tanggal 9 November silam. Dengan teridentifikasinya varian tersebut, maka WHO pun memasukan Omicron ke dalam variant of concern.

Disebut juga sebagai VoC, ini merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan yang tinggi, virulensi tinggi, serta disebut bisa menurunkan efektivitas diagnosis, serta vaksin yang tersedia.

Berdasarkan informasi dari CDC di Eropa, varian Omicron berpotensi dapat lolos dari kekebalan vaksin, bahkan disebut lebih mudah menular dibanding varian Delta – yang sebelumnya sempat mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

Yang menjadi kekhawatiran saat ini, yakni varian Omicron diketahui memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, hingga melebihi 30 sel kunci protein spike.

Jumlah mutasi tersebut tidak biasa, apalagi kalau dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya yang sudah bermunculan. Dengan tingginya jumlah mutasi, para ilmuwan pun khawatir bahwa Omicron bisa mudah menular – dan mengurangi kekebalan imun.

 

Punya Gejala yang Lebih Ringan

Credit Image - halodoc.com

Dilansir dari CNN Indonesia, seorang dokter spesialis anak yang juga tergabung dalam IDAI, Anggraini Alam mengatakan bahwa varian Omicron bisa menyebar dengan sangat cepat, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.

Untuk gejalanya, sebenarnya hampir mirip dengan varian lainnya, seperti kelelahan, sakit kepala, dan illness lainnya. Namun, yang membedakan dengan gejala Covid-19 varian lainnya adalah gejala yang ditimbulkan tidak terlalu berat.

Sebelumnya, seorang dokter di Afrika Selatan juga mengungkapkan kalau gejala varian Omicron memang sangat ringan – atau tidak parah, sehingga pasien yang terjangkit masih dapat melakukan perawat di rumah.

Dikatakan bahwa pasien yang terinfeksi varian Omicron mengalami gejala sangat lelah selama dua hari disertai dengan nyeri tubuh dan sakit kepala. Gejala tersebut terbilang normal terjadi pada infeksi karena virus.

Berbeda dengan gejala Covid-19 pada umumnya, Omicron juga disebut tak menghilangkan indera perasa dan penciuman seperti yang umumnya dialami oleh penderita Covid-19 varian lainnya.

 

Penerapan Prokes dan Menjaga Imun Mesti Makin Digencarkan!

Credit Image - klikdokter.com

Diketahui, varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia, meski demikian bukan berarti masyarakat tidak boleh bersantai, atau justru lengah, apalagi dalam urusan penerapan protokol kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati, lho.

Pastikan kamu sudah disiplin dalam rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk Enervon-C.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.



Bisa disimpulkan bahwa varian terbaru Covid-19 ini tidak menimbulkan gejala yang berat, apalagi dibandingkan dengan varian virus lainnya. Namun, agar tetap terhindar dari infeksi virus, serta risiko berbahayanya – pastikan kamu terus menjalani protokol kesehatan dan jaga selalu imunitas tubuh!

 

 

Featured Image – health.detik.com

Source – cnnindonesia.com