Munculnya varian Covid-19 terbaru, yaitu Omicron memang menjadi kekhawatiran tersendiri. Apalagi, varian ini sudah terdeteksi di Indonesia. Untuk itu, melakukan langkah pencegahan secara optimal sangat diperlukan – hal ini termasuk penggunaan masker.

Selain dengan mendapat vaksinasi, penerapan protokol kesehatan dengan menggunakan masker yang tepat merupakan hal yang dianjurkan, sehingga perlindungan ekstra bisa diperoleh. Pemakaian masker juga tidak boleh sembarangan, jika tidak maka risiko paparan virus pun sulit untuk diminimalisir.

Melansir dari CNN Indonesia, ada berbagai panduan dan syarat memakai masker yang tepat untuk menghindari risiko infeksi varian Omicron. Apa saja?

Simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Rutin Mengganti Masker

Credit Image - health.detik.com

Hal pertama yang perlu diperhatikan, yaitu rutin mengganti masker. Apalagi, kalau memakai masker rangkap dua – ini terdiri dari masker kain di bagian dalam dan masker medis di bagian luar. Jenis masker ini sebaiknya tidak digunakan dalam waktu yang terlalu lama.

Disarankan, penggunaan masker double maksimal hanya digunakan selama 6 jam dan harus segera diganti. Tak hanya itu, saat masker terasa lembab, basah, atau sedang batuk dianjurkan segera mengganti masker meski belum 6 jam.
 

Menyilangkan Tali Masker

Ketika digunakan, tali masker juga sebaiknya disilang. Hal ini dapat memperkuat dan meminimalisir celah – serta lubang yang bisa menjadi jalan masuknya virus ke dalam tubuh. Pastikan mulut, hidung, dan dagu sudah tertutup. Dan, besi bagian atas masker juga sebaiknya dieratkan.

Untuk penggunaan di dunia medis, double mask sebenarnya sudah cukup, tetapi bisa juga ditambahkan dengan knot and tuck. Pinggirannya disimpul maupun diikat. Jika digunakan dengan baik, maka cara ini bisa meningkatkan filtrasi hingga 85,6 persen.

Namun, jika menggunakan masker KN94 – yang artinya memiliki kemampuan 94 persen filtrasi, maka masker tersebut tidak perlu didobel lagi.

 

Masker Kain Untuk Bagian Luar

Credit Image - kompas.com

Masker kain hanya disarankan digunakan ketika kamu menggunakan masker rangkap – atau double saja. Ini artinya, penggunaan masker kain saja sangat tidak dianjurkan, karena efektivitas dalam menghindari paparan virus terbilang cukup rendah.

Selain itu, dalam memakai masker kain, kamu juga harus rutin mencuci masker kain setiap kali habis digunakan. Hindari membiarkan masker kain basah, karena bisa meningkatkan risiko tumbuhnya jamur yang tentu berbahaya untuk kesehatan.
 

Hindari Merangkap Masker Medis

Penggunaan masker medis rangkap – alias menggunakan masker dobel dengan masker medis saja justru tidak lebih efektif, dibanding dengan rangkap masker medis dan masker kain.

Menggunakan masked medis di dalam, kemudian masker kain di luar – dapat meningkatkan efektivitas filtrasi masker, serta dpat memblokir sebesar 80 persen partikel. Memakai dua rangkap masker medis, termasuk disposable mask tidak dapat memberikan perlindungan efektif, sebab masker bedah masih memiliki area open face di sisi samping – dan berpotensi menyebabkan kebocoran.

Dengan kata lain, penggunaan masker bedah secara berlapis tidak akan meningkatkan kemampuan filtrasi, maupun kesesuaian masker. Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan kombinasi masker KN95 atau N95 dengan masker lainnya.

 

Menjaga Kebersihan Ketika Memasang Masker

Credit Image - humas.wonogirikab.go.id

Ketika hendak memasang masker, pastikan tangan sudah dalam keadaan bersih. Kemudian, kamu juga dilarang menyentuh masker yang digunakan, tidak menyentuh bagian depan masker ketika membukanya – dan bukalah masker dari belakang.

Setelah membuka masker, segera cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau bisa juga memakai hand sanitizer. Dan, mengganti masker secara rutin juga dianjurkan – sebelum menggantinya kamu juga harus mencuci tangan terlebih dahulu.

Tak hanya menggunakan masker saja – dan menghindari sejumlah kesalahan ketika memakai masker, namun agar semakin maksimal dalam menghindari paparan virus, kamu juga harus melakukan langkah pencegahan lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan kurangi bepergian – kecuali karena hal penting.

Lalu, jaga terus kesehatan tubuh – dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini bisa dioptimalkan dengan rutin mengonsumsi suplemen, terutama vitamin C. Kamu direkomendasikan minum multivitamin dari Enervon setiap hari yang dapat bantu tingkatkan imun tubuh.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Bagi yang menginginkan perlindungan ekstra, bisa mengonsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg. Cocok diminum bagi masyarakat yang sudah sering beraktivitas di luar rumah!

Selain itu, direkomendasikan pula untuk minum Enervon Active – mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh tetap optimal agar tak mudah lelah, sekaligus menjaga imunitas tubuh.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.



Itulah deretan rekomendasi menggunakan masker yang bisa membantu menghindari risiko paparan virus corona varian Omicron. Diterapkan, ya!

 

 

Featured Image – voi.id

Source – cnnindonesia.com