Hingga kini, kasus positif virus corona varian Omicron masih terus meningkat di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Meski hanya menyebabkan gejala ringan, namun masyarakat tidak boleh lengah begitu saja, pasalnya WHO menyebut bahwa varian ini bisa menyebabkan tsunami Covid-19.

Dilansir dari IDN Times, Dirjen World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkhawatirkan bahwa varian Omicron bisa menyebabkan kenaikan kasus positif secara drastis. Ini didasari oleh bukti Omicron yang memiliki pertumbuhan lebih unggul dibanding Delta.

Sebagai resolusi di tahun 2022, WHO juga terus mendukung penerapan protokol kesehatan, sekaligus menggencarkan vaksinasi agar kekebalan kelompok dapat tercapai.

 

 

Kasus Infeksi Omicron Sudah Mengalami Kenaikan 11 Persen Secara Global

Credit Image - abc.net.au

Berdasarkan catatan WHO, kasus Covid-19 di seluruh dunia dalam sepekan terakhir naik 11 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Kasus baru di Eropa menyumbang lebih dari setengah total penambahan dan di AS naik sekitar 39 persen. Adapun di Afrika infeksi mengalami kenaikan 7 persen.

Dilansir Reuters, Tedros mengatakan bahwa varian Delta dan Omicron sekarang menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka rekor, menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian. Jadi, ditakutkan bahwa Omicron bisa menyebabkan tsunami Covid-19 seperti Delta.

 

Diharapkan Target Vaksinasi Bisa Mencapai 70 Persen dari Populasi Negara

WHO telah menargetkan 194 negara anggotanya untuk memvaksinasi 40 persen dari populasi di setiap negara di akhir tahun ini. Tapi, dari jumlah negara itu, sebanyak 92 negara telah melewatkan target tersebut.

Dilansir Associated Press, Tedros mendesak semua orang untuk membuat resolusi tahun baru guna mendukung kampanye vaksinasi 70 persen populasi negara pada awal Juli tahun 2022.

Dalam laporan epidemiologi mingguannya, risiko keseluruhan terkait varian Omicron dilaporkan tetap sangat tinggi. Hal itu berdasarkan bukti yang konsisten bahwa varian tersebut memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta.

 

Keadilan Vaksin untuk Negara Berpenghasilan Rendah

Credit Image - bbc.com

Bagi WHO, target vaksinasi yang tidak tercapai pada 2021 merupakan pukulan moral, sebab hal itu berdampak terhadap kematian banyak orang dan memberi kesempatan bagi virus untuk terus bermutasi. 

Menurut Al Jazeera, Tedros mengecam sikap negara-negara kaya dan menuduh mereka telah memonopoli vaksin untuk memerangi Covid-19, serta membiarkan pintu belakangnya terbuka untuk virus.

Populisme, nasionalisme yang sempit, dan penimbunan alat kesehatan, termasuk masker, terapi, diagnostik, dan vaksin, oleh sejumlah kecil negara, menggerogoti pemerataan, dan menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian baru.

Selain itu, WHO juga turut kembali menyerukan desakan lama, agar negara berbagi vaksin secara adil, supaya virus corona dapat diatasi secara global.

Pada 2021, WHO mencatat telah terjadi kenaikan jumlah kematian jika dibandingkan dengan tahun 2020. WHO pun menyesalkan hal tersebut. Pada 2020, ada 1,8 juta kematian dan pada 2021 meningkat menjadi 3,5 juta kematian. Bahkan, jumlah sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi dari data yang ada.

 

Omicron Sudah Ditemukan di Indonesia, Mari Giatkan Langkah Pencegahan!

Sampai saat ini, Omicron sudah ditemukan di Indonesia, bahkan angka kasus positifnya terus meningkat. Demi menghindari risiko paparannya, penerapkan protokol kesehatan – sekaligus menjaga kondisi tubuh agar tetap prima masih harus digencarkan.

Pastikan kamu sudah disiplin dalam menggunakan masker, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, bagi yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, bisa kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Guna menghindari risiko infeksi varian Omicron, yuk, terus giatkan protokol kesehatan dan jaga selalu imunitas tubuh agar tidak mudah sakit.

 

 

Featured Image – scotsman.com

Source – idntimes.com