Sebelum direkrut oleh sebuah perusahaan, setiap kandidat pasti diminta untuk mengikuti kegiatan psikotes kerja. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kepribadian, sehingga dapat dinyatakan layak tidaknya untuk diterima bekerja.

Meski terdengar mudah dilakukan, tapi banyak orang yang justru merasa kesulitan dalam mengikuti psikotes kerja, lho. Bahkan, tak sedikit pula yang akhirnya gagal dalam kegiatan yang satu ini. Apakah kamu juga pernah gagal?

Nah, biar kejadian tersebut tidak terulang untuk kedua kalinya, maka kamu wajib mengetahui 6 kesalahan yang perlu dihindari. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

 

 

#1 – Tak Melakukan Persiapan yang Matang

Credit Image - cariduit.id

Karena terlalu fokus ingin bekerja di sebuah perusahaan yang dicita-citakan, maka dari itu banyak yang hanya fokus untuk mempelajari berbagai macam soal tes psikotes saja. Padahal, persiapan ini belum cukup, lho. Kamu juga masih harus mempersiapkan mindset.

Banyak yang terjebak pada jawabannya yang sempurna untuk bisa menyelesaikannya. Padahal psikotes tersebut untuk mengetahui kepribadian. Hal ini dibentuk dari mindset, sehingga saling berhubungan dan mempengaruhi jawaban yang kamu tulis ketika mengikuti psikotes kerja.

Misalnya, kalau kamu punya pikiran curiga terhadap orang lain, ketika dirimu bekerja bersamanya, pasti akan sulit menyatu, kan? Begitu juga dengan psikotes kerja, jika pikiran mengarah pada hal negatif, sudah pasti hal tersebut akan memengaruhi hasil tes tersebut.

 

#2 – Datang Terlambat

Kalau kamu tidak datang tepat waktu, wah hal ini juga mampu memengaruhi hasil psikotes kerja kamu, lho. Bakal ada banyak kemungkinan yang terjadi, mulai dari pihak panitia mencoret nama tanpa wawancara terlebih dahulu, atau hanya diizinkan mengikuti tes dengan waktu yang tersisa.

Bila kamu termasuk yang diizinkan untuk tetap mengerjakan masih dianggap beruntung, namun harus bisa mempersiapkan mental. Pasalnya, salah satu faktor gagal tersebut dikarenakan tidak datang tepat waktu dan mengerjakan soal harus terburu-buru.

Jika sudah begitu, konsentrasi bisa terpecah dan tidak bisa menyelesaikan psikotes kerja dengan baik.

 

#3 – Mengalami Psikosomatis

Credit Image - alodokter.com

Kondisi yang satu ini melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiranmu bakal memengaruhi kondisi fisik, kemudian menyebabkan penyakit muncul – atau bertambah parah. Istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres dan rasa cemas.

Dalam hal ini, tidak sedikit orang yang merasakan cemas dan stres ketika harus mengikuti psikotes kerja. Jika kamu mengalaminya, bisa saja ketika sedang tes kamu malah sering ke kamar mandi, merasa pusing, atau kondisi lainnya.

Nah, kondisi tersebut akan membuatmu susah berkonsentrasi untuk mengerjakan soal psikotes kerja, kan? Kalau sudah begini, potensi gagal pun bisa bertambah, lho. Jadi, pastikan kamu sudah menenangkan diri sebelum mulai melalukan psikotes, ya!

 

#4 – Kurang Beristirahat

Ketika kualitas tidur menurun, ada kemungkinan tubuh merasa lelah keesokan harinya. Begitu juga ketika akan menjalani psikotes kerja. Hati-hati, penyebab kegagalan ini sering dialami, namun paling disepelekan juga, lho.

Saat mengantuk, kemampuanmu dalam mengambil sebuah keputusan akan menurun. Padahal, dalam psikotes kerja tentang pengambilan keputusan sangat diperlukan. Selain itu, ngantuk juga bisa menyebabkan kemampuan otak menurun – dan ingatan juga berkurang.

Untuk itu, sebelum mengikuti psikotes kerja pastikan kamu sudah beristirahat yang cukup, serta menghindari begadang, ya.

 

#5 – Terlalu Fokus Mengerjakan Soal yang Sulit

Credit Image - cnnindonesia.com

Kalimat “silahkan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu” tentu saja sudah tidak terasa asing, kan? Di bangku sekolah, guru-guru pun menyarankan hal serupa, sehingga waktu tidak habis, hanya karena terlalu fokus mengerjakan soal yang sulit.

Nah, hal ini juga berlaku pada psikotes kerja, lho. Ada baiknya selesaikan dahulu soal-soal yang menurutmu lebih mudah. Ingat, kamu hanya memiliki waktu yang singat, sehingga manfaatkan durasi yang tersedia.

Jika kamu terlalu fokus pada soal yang sulit saja, maka waktu akan habis terbuang. Dan akhirnya kamu tidak punya waktu untuk menyelesaikan tugas yang lainnya. Kalau begini, potensi lolos psikotes kerja bisa menurun, lho.

 

#6 – Kurang Mempersiapkan Diri dengan Baik

Selain kurang tidur, psikotes kerja berpotensi gagal ketika tubuh tak dalam kondisi sehat, lho. Hal ini juga bisa berkaitan dengan energi dan stamina tubuh yang kurang memadai ketika melakukan kegiatan tersebut.

Untuk menghindarinya, pastikan kamu sudah sarapan terlebih dahulu di pagi harinya, ya. Dengan demikian, energi tubuh tetap terjaga. Dan yang tidak kalah pentingnya, penuhi juga asupan vitamin dan mineral – yang bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan pastinya kegiatan harian, termasuk psikotes kerja tidak akan terganggu, ya.

 

Wah, gimana, nih? Sekarang kamu sudah tahu ya beragam penyebab gagal dalam melakukan psikotes kerja. Jika dalam waktu dekat akan segera melakukan kegiatan ini, pastikan kamu sudah menghindari beragam faktor kegagalan di atas, ya!

 

 

Featured Image – halodoc.com