Meski sudah banyak masyarakat yang memperoleh vaksinasi Covid-19, namun, tingkat penularan virus tersebut masih terus meningkat. Apalagi, sejak dideteksinya varian Omicron – kasus positif di Indonesia pun kembali mengalami kenaikan.

Beberapa kasus infeksi virus corona, termasuk Omicron dialami oleh beberapa orang yang sudah mendapat vaksinasi. Namun, mengapa virus masih bisa menyerang meskipun sudah diberikan vaksin dosis penuh?

Berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Positif Covid-19 Meski Sudah Vaksin, Bisakah Hal Ini Terjadi?

Credit Image - medicine.missouri.edu

Menurut keterangan di laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), perlindungan maksimal vaksin baru akan terbentuk beberapa minggu setelah mendapatkan dosis vaksin penuh. Dalam rentang waktu tersebut, tubuh masih bisa terinfeksi karena sistem pertahanan tubuh yang terbentuk belum maksimal.

Selain itu, risiko terinfeksi Covid-19 tetap ada meskipun sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Vaksin yang tersedia efektif mencegah penyakit yang lebih parah, tetapi tidak mencegah terkena infeksi hingga 100 persen, dilansir Johns Hopkins Medicine.

 

Tingkat Keparahan Pasien yang Sudah Divaksinasi

Infeksi virus corona penyebab Covid-19 dapat dialami bagi yang telah divaksinasi dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang. Meski demikian, risiko terjadi infeksi yang serius sangat rendah jika telah divaksinasi.

Vaksinmenurunkan risiko terjadinya infeksi yang parah, rawat inap, menggunakan ventilator, hingga kematian akibat virus corona SARS-CoV-2. Maka, para ahli dan berbagai organisasi kesehatan di dunia merekomendasikan untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19, apabila sudah tersedia dan memenuhi syarat. Ini juga termasuk booster, ya.

 

Mengapa Masih Bisa Positif Meski Telah Vaksin?

Credit Image - usnews.com

Dalam uji klinis, banyak vaksin Covid-19 yang mempunyai efektivitas 80 sampai 90 persen, tetapi tidak ada yang efektif hingga 100 persen. Tidak ada vaksin yang memberi perlindungan 100 persen dari penyakit. Jadi, tetap masih ada risiko terjadinya kasus corona, meskipun sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau sebagian.

Adanya kasus tersebut bukan berarti vaksin tidak bekerja dengan baik, tetapi karena tidak semua orang yang mendapatkan vaksin akan memiliki perlindungan 100 persen. Yang harus ditekankan adalah vaksin dapat mencegah dari kondisi penyakit yang lebih berat. Ungkapan ini pun telah disebutkan oleh WHO.

 

Gejala Covid-19 Bagi yang Sudah Vaksinasi

Gejala yang dialami apabila telah divaksinasi sama dengan gejala Covid-19 pada umumnya, tetapi keluhan yang dirasakan kemungkinan besar akan lebih ringan. Pada beberapa kasus bahkan tidak merasakan keluhan sama sekali, mengutip Johns Hopkins Medicine.

Yang perlu diingat, meskipun keluhan yang dirasakan ringan atau bahkan tidak mengeluhkan apa pun, tetap dapat menularkan virus ke orang lain. Maka, jika belum melakukan pengecekan atau masih menunggu hasil, ada baiknya melakukan karantina mandiri sebagai langkah pencegahan.

 

Untuk Itu, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan

Credit Image - klikdokter.com

Risiko terjadinya infeksi meskipun sudah divaksinasi tidak hanya pada kasus Covid-19 saja, tetapi juga terjadi pada semua vaksin. Orang yang sudah divaksinasi jika terinfeksi cenderung akan mengalami gejala yang lebih ringan dibanding jika belum melakukan vaksinasi.

Meskipun sudah mendapatkan vaksin lengkap, harus tetap dibarengi protokol kesehatan, yaitu dengan menjaga jarak, pakai masker, menjauhi tempat yang berventilasi buruk dan kerumunan, mencuci tangan, dan tetap di rumah jika merasa kurang sehat. Bila disiplin dipraktikkan, maka dapat menurunkan risiko terinfeksi virus corona.

Meski sudah divaksinasi, risiko terinfeksi virus tetap ada karena perlindungan maksimal vaksin terjadi beberapa minggu setelah vaksin lengkap. Selain itu, vaksin juga tidak bisa melindungi infeksi sampai 100 persen, tetapi tetap bermanfaat karena mampu menurunkan risiko penyakit parah dan rawat inap.

Selain dengan tetap menjalani protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga harus dilakukan. Terapkan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat bergisi seimbang – dan kamu juga masih perlu mengonsumsi suplemen. Dengan demikian, manfaat vaksin untuk perlindungan tubuh pun bisa dirasakan secara maksimal.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi setelah vaksin, yaitu suplemen jenis imunomodulator – merupakan jenis yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Kamu direkomendasikan untuk  Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan 1000 mg Vitamin C yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap tubuh!

Atau, bisa juga minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

 

Itulah ulasan mengenai mengapa seseorang masih bisa terinfeksi virus corona meskipun sudah divaksinasi. Yuk, terus gencarkan langkah pencegahan agar tetap terlindungi dari risiko Covid-19!

 

 

Featured Image – voi.id

Source – idntimes.com