Dalam dunia kerja mungkin tidak sedikit orang yang memilih untuk memiliki mentor. Sudah tak perlu diragukan, bimbingan mentor merupakan salah satu cara menuju bisnis, lho. Wah, bidang pekerjaan apa yang tengah kamu geluti, nih? Apakah dirimu juga memiliki mentor?

Memiliki mentor adalah suatu hal yang wajar dalam urusan pekerjaan. Masalahnya, menemukan mentor yang tepat bukan hal yang mudah. Artinya, selain cocok dalam segi visi dan misi, namun kamu juga harus memiliki chemistry dengan mentor, sehingga mampu bekerja sama dengan baik.

Nah, kalau kamu juga setuju kalau punya mentor adalah hal yang penting dalam urusan karir. Lalu, bagaimana ya cara mencari mentor yang tepat? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

 

 

Manfaat Memiliki Mentor dalam Berkarir

Credit Image - ekrut.com

Mentor adalah seseorang yang punya pengalaman dan kecakapan dalam bidang tertentu – dan pastinya bersedia untuk memberikan dukungan serta bimbingannya, sehingga kamu bisa meraih tujuan yang diinginkan, yaitu kesuksesan baik dalam hidup, bisnis maupun karir.

Mentor yang baik bisa membawa sangat banyak perubahan dan mengakselerasi perkembanganmu, baik secara kepribadian, kemampuan, serta dukungan networking yang luas. Nantinya, sejumlah hal tersebut mesti mentor bagikan kepadamu sang mentee – alias anak didiknya..

Bersama-sama, sang mentor dan mentee akan membangun sebuah hubungan yang dilandasi saling hormat, saling percaya dan saling pengertian. Menjadi mentor maupun mentee bisa memberikan pengalaman berharga bagi kedua pihak, lho. Apalagi, bila kamu sebagai mentee kelak sukses, mentormu akan jadi orang yang paling bangga atas pencapaian yang kamu dapatkan. 

 

Bagaimana Cara Menemukan Mentor yang Tepat?

Untukmu yang berminat mencari mentor dalam urusan karir dan bisnis. Nah, ada sejumlah hal yang penting diperhatikan, nih.

Pertama-tama, carilah calon mentor yang bekerja di bidang karir atau bisnis yang sama denganmu. Idealnya, calon mentor harus memiliki pengalaman, kecakapan serta skill yang kamu idamkan. Mentor yang baik juga biasanya punya kemampuan komunikasi yang hebat dan penuh dengan inspirasi.

Meskipun calon mentor semestinya bekerja di industri serupa, sebaiknya jangan meminta bos atau manajer yang langsung berada di hierarki sebagai atasanmu untuk jadi mentor. Jangan pula mencari mentor dari perusahaan saingan atau kompetitor bisnismu, ya. Karena hal ini berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.

Lebih baik, carilah mentor yang bisa bersikap netral dan adil, tidak bias alias tidak memihak, dan tidak punya kepentingan bisnis atau pengaruh langsung yang bisa bersinggungan dengan kepentinganmu sendiri sebagai sang calon mentee.

Arahkan pandanganmu kepada seseorang yang dihormati di bidang pekerjaan atau bisnismu, yang sebaiknya sudah pensiun atau sudah mendekati masa pensiun setelah menikmati karir panjang yang sukses.

Siapapun calon mentor yang kamu pilih, yang paling penting adalah bahwa orang tersebut harus punya kecocokan denganmu, bisa menginspirasi rasa hormat dan keinginan untuk belajar bersamanya dari hatimu yang terdalam.

 

Dekati Calon Mentor dengan Baik – Wajib Diterapkan!

Credit Image - economy.okezone.com

Kalau kamu sudah mengenal calon mentor secara pribadi, maka mulailah menghubungi ia melalui telepon, WhatsApp, maupun bertemu secara langsung.

Kemudian, gunakan langkah pendekatan pertama ini untuk minta waktu duduk bersama supaya kamu bisa diskusikan keinginanmu minta bimbingan mentorship kepada sang calon mentor saat bertemu langsung.

Namun, jika kamu belum kenal sang calon mentor, email adalah cara pendekatan pertama yang terbaik, lho. Atau bila memungkinkan, mintalah untuk dipertemukan secara langsung oleh kenalanmu yang juga mengenal calon mentor tersebut.

Sebelum bertemu, catat poin-poin yang akan dibicarakan, seperti mengapa kamu butuh bimbingan dan apa yang kamu kagumi dari sang calon mentor, sehingga agenda meeting pun jelas dan tidak bertele-tele.

Setelah itu, beri waktu untuk mempertimbangkan permohonan mentorship darimu. Bila ditolak, tak perlu berkecil hati. Hal ini wajar dialami, kok. Mungkin saja sang calon mentor luar biasa sibuk sehingga tidak punya cukup waktu. Jadi, penolakan ini jangan terlalu diambil hati, ya.

Ada baiknya, sejak awal carilah beberapa calon sekaligus yang sekiranya pas menjadi mentormu, dan beri urutan, mentor yang mana yang akan dihubungi pertama, kedua, dan seterusnya. Perlu diperhatikan pula, hindari menghubungi semua calon mentor sekaligus, karena mentorship pun ada etikanya. Bila calon mentor pertama menolak, barulah kamu bisa menghubungi calon mentor yang kedua.

 

Kalau Sudah Disetujui jadi Mentee, Apa yang Perlu Dilakukan?

Setelah ada persetujuan bersama untuk mentoring, cobalah untuk lebih saling mengenal dengan mentormu. Sebelum memulai program mentoring, ada baiknya bertemu dua atau tiga kali dalam suasana yang tak formal, seperti ngopi-ngopi atau makan siang bersama, supaya bisa mengobrol dalam suasana santai dan kamupun bisa lebih kenal sang mentor.

Bila semuanya mengarah ke jawaban yang positif, maka secara resmi sudah jadi mentor dan mentee. Lantas, kamu bisa mulai mengatur jadwal pertemuan reguler untuk sesi sharing. 

Namun, pastikan sebelum pertemuan pertama, kamu sudah harus mulai membuat daftar apa saja permasalahan yang akan dibahas, bagaimana memonitor kemajuan dan apa saja tolok ukur keberhasilan bimbingan antara sebagai mentor dan mentee.

Tulis dengan jelas semua tujuan dan cita-cita, misalnya dalam jangka pendek ingin naik jabatan, mendapat komisi lebih banyak dari berbagai proyek, atau target realistis lainnya. Dengan memiliki tujuan, maka akan lebih mudah bagi mentor dan mentee untuk membuat strategi dalam mencapai tujuan tersebut.

 

Biar Kegiatan Mentoring Berjalan Maksimal, Pastikan Selalu Menjaga Stamina

Credit Image - cermati.com

Kamu pasti tahu bahwa menjaga stamina tubuh, lho.

Kalau stamina tubuh sudah terjaga dengan baik, maka tingkat produktivitas pun bisa jalan terus, termasuk urusan mentoring. Nah, dalam hal ini, kamu direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active – multivitamin tepat untuk menemani berbagai rutinitas harian, dan pastinya nyaman di lambung!

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan pastinya produktivitas tidak akan terganggu, ya.

 

Wah, gimana, nih? Punya mentor adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam meraih kesuksesan berkarir maupun bisnis, lho. Lantas, apakah kamu tertarik memiliki mentor?

 

 

Featured Image – qubisa.com