Angka positif Covid-19 varian Omicron masih terus melonjak. Saat ini, varian tersebut pun mulai mendominasi kasus virus corona di Indonesia. Bahkan, penularan Omicron diprediksi akan lebih tinggi dibanding varian Delta.

Berbeda dengan gejala varian lainnya, termasuk Delta, pasien yang terinfeksi Omicron kerap tidak menunjukkan gejala klasik Covid-19, seperti kehilangan kemampuan indera penciuman – atau anomsia. Biasanya, varian ini hanya menyebabkan gejala batuk dan pilek yang mirip dengan biasanya.

Meski demikian, agar kamu bisa lebih waspada, berikut ini 5 gejala varian Omicron yang paling umum. Pastikan kamu memerhatikannya, ya. Yuk, simak selengkapnya sampai habis!

 

 

#1 – Sakit Kepala

Credit Image - sehatq.com

Berdasarkan penelitian dari Zoe, sakit kepala menjadi gejala Omicron yang lebih umum dibandingkan gejala klasik dari Covid-19, yaitu demam dan kehilangan kemampuan indra penciuman – atau disebut juga anosmia.

Studi tersebut menunjukkan bahwa sakit kepala akibat Covid-19, termasuk varian Omicron, cenderung terasa nyeri sedang hingga berat. Rasanya seperti ditekan, berdenyut, atau menusuk yang terjadi di kedua sisi kepala. Kondisi ini bisa terjadi selama lebih dari tiga hari dan cenderung menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.
 

#2 – Pilek

Kemudian, pilek juga menjadi salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan pasien Covid-19, terutama yang terinfeksi varian Omicron. Menurut studi dari yang sama, yakni Zoe, ketika angka Covid-19 tinggi kemungkinan pilek akibat infeksi virus juga terbilang tinggi.

Namun, pilek juga mungkin disebabkan oleh virus lainnya, seperti akibat alergi. Hal inilah yang membuat banyak pasien Covid-19 kesulitan membedakan apakah itu pilek biasa – atau justru akibat infeksi virus corona.

 

#3 – Bersin

Credit Image - hellosehat.com

Yang masih jarang diketahui, bersin juga termasuk sebagai gejala Covid-19 virus Omicron yang kerap dialami. Sebelumnya, bersin sendiri kurang umum dikeluhkan pasien sebagai gejala dari virus tersebut. Jadi, jika bersin terjadi terus-menerus mungkin kamu harus waspada.

Berdasarkan penelitian Zoe, bersin ternyata menjadi salah satu gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. Meski banyak orang dengan Covid-19 yang mungkin bersin, tetapi itu bukan gejala yang pasti karena bersin sangat umum.

 

#4 – Sakit Tenggorokan

Gejala yang satu ini juga sebenarnya termasuk umum – dan sering dialami. Banyak pasien Covid-19 varian Omicron juga mengeluhkan gejala sakit tenggorokan. Ini mirip ketika seseorang akan mengalami pilek atau sedang radang tenggorokan.

Sakit tenggorokan akibat Covid-19 cenderung ringan dan berlangsung tidak lebih dari lima hari. Menurut data Zoe, hampir setengah dari pasien Covid-19 mengalami sakit tenggorokan. Gejala ini lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia antara 18-65 tahun.
 

#5 – Batuk Terus-Menerus

Credit Image - orami.co.id

Batuk juga menjadi gejala Covid-19 yang paling sering dialami. Kondisi ini merupakan batuk yang terjadi secara terus-menerus. Dalam konteks tersebut, terus-menerus berarti batuk yang terjadi berkali-kali sehari, selama setengah hari atau lebih.

Batuk akibat Covid-19 biasanya tergolong batuk kering, tidak mengeluarkan dahak atau lendir. Batuk terus-menerus ini cenderung muncul sekitar beberapa hari setelah sakit dan biasanya berlangsung selama sekitar empat atau lima hari.

 

#6 – Yuk, Terus Lakukan Langkah Pencegahan!

Cara terbaik untuk mengindari risiko paparan virus corona varian Omicron, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan – mulai dari menjaga jarak, memakai masker, menjaga tangan tetap bersih, hingga segera memperoleh vaksinasi.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Multivitamin Enervon-C memiliki berbagai kandungan, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Nah, kamu bisa minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C dan Enervon Active imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

 

Jadi, itulah kelima gejala yang paling sering dialami oleh pasien Omicron. Yuk, waspadai deretan tanda-tanda di atas!

 

 

Featured Image – yesdok.com

Source – detik.com