Selama puasa, makan saat sahur sangat dianjurkan agar tubuh tetap gampang lemas.

Asupan ketika sahur pun juga harus diperhatikan, lho. Dalam hal ini, ada beragam kesalahan makan sahur yang harus dihindari. Apa saja?

Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

 

 

Lebih Banyak Mengonsumsi Karbohidrat

Credit Image - jovee.id

Persepsi bahwa makanan mengandung karbohidrat bersifat mengenyangkan sehingga harus dikonsumsi lebih banyak saat sahur telah berkembang luas. Padahal, faktanya tidak demikian. Asupan karbohidrat berlebihan justru dapat mengganggu kadar gula darah sehingga kita cepat merasa lapar.

Dalam hal ini, protein dan serat justru merupakan dua nutrisi yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama. Dilansir Healthline, protein dapat menghambat pembentukan hormon grelin yang bertanggung jawab terhadap rasa lapar sekaligus meningkatkan produksi hormon peptida YY yang menimbulkan rasa kenyang.

Sementara itu, serat mampu mempertahankan rasa kenyang lantaran pencernaannya memerlukan waktu yang lebih lama. Mengutip Mayo Clinic, beberapa jenis serat juga bisa memenuhi saluran cerna. Ini memicu otak untuk mengeluarkan hormon peptida YY yang memberi persepsi rasa kenyang.

 

Konsumsi Makanan Tinggi Gula, Garam, dan Lemak

Kesalahan lain yang banyak dilakukan saat sahur ialah mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak. Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, makanan tinggi gula yang notabene mengandung karbohidrat sederhana akan lebih cepat dicerna, sehingga kita lebih cepat merasa lapar.

Sementara itu, makanan tinggi garam berpotensi menciptakan rasa haus yang berlebihan. Sebuah studi dalam jurnal Current Sports Medicine Reports tahun 2008 melaporkan bahwa haus merupakan tanda peningkatan konsentrasi natrium sebesar 2 hingga 3 persen di plasma darah.

Karenanya, Kementerian Kesehatan RI menganjurkan pembatasan gula dan garam masing-masing sebanyak 4 sendok makan dan 1 sendok teh dalam sehari. Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan bahan dan rempah alami untuk meningkatkan cita rasa makanan.

 

Langsung Mengonsumsi Makanan Manis ketika Berbuka

Credit Image - jogja.tribunnews.com

Usai menahan lapar dan haus seharian, kita jelas tergoda untuk "balas dendam" saat berbuka puasa. Tak jarang kita jadi kalap dengan melahap semua makanan yang ada di depan mata. Sayangnya, ini bukan hanya berisiko menaikkan berat badan, tetapi juga dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes melitus.

Beberapa makanan dan minuman dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang signifikan. Seperti yang dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ini bisa memperberat kinerja pankreas dan memicu resistansi insulin yang merupakan tahap awal perkembangan diabetes melitus.

 

Langsung Berbuka dengan Makanan Berat

Poin yang satu ini mirip dengan penjelasan sebelumnya. Alih-alih langsung berbuka dengan makanan berat, coba konsumsi makanan secara bertahap. Saat berbuka, upayakan konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah agar tidak memicu kenaikan gula darah yang berlebihan.

Berbeda ketika sahur, kita justru dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana saat berbuka. Sebab, makanan jenis ini lebih mudah dicerna sehingga tubuh bisa mendapat energi lebih cepat. Makanan ini meliputi buah beri, apel, pir, kurma, atau pepaya. Namun, tetap perhatikan porsinya.

 

Minum Kopi dan Teh Usai Makan

Credit Image - food.detik.com

Orang-orang yang berpuasa rentan mengalami kekurangan nutrisi. Ini lantaran frekuensi dan porsi makan berkurang secara signifikan. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan beragam saat sahur dan berbuka, kita dianjurkan untuk mengurangi asupan teh dan kopi setelah makan.

Bukan tanpa alasan, kedua minuman tersebut mengandung zat antigizi seperti tanin, yang bisa menghambat penyerapan zat gizi di dalam usus. Konsekuensinya, risiko defisiensi gizi meningkat dan memicu beberapa gangguan kesehatan.

Nah, selain menghindari kesalahan ketika sahur dan berbuka puasa di atas, yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga kesehatan selama Ramadan, yakni mengonsumsi suplemen multivitamin untuk mengoptimalkan pemenuhan nutrisi – termasuk vitamin dan mineral.

Untuk orangtua – maupun dewasa, disarankan rutin mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Kamu dapat mengonsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, serta dapat memberikan rasa segar sepanjang hari, lho.

Dan, untuk kamu yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Pastinya, kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan fungsi otakmu, ya. Selain itu, kandungan Vitamin B Kompleks pada  membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat kamu semakin produktif.

 

Jadi, itulah deretan kesalahan ketika sahur dan berbuka puasa yang wajib kamu hindari. Agar tubuh makin bugar, imbangi dengan pola hidup sehat lainnya, seperti rutin berolahraga dan istirahat yang cukup!

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – idntimes.com