Moms, jika dulu kamu lebih mengenal slogan “Buanglah sampah pada tempatnya” kini ungkapan tersebut sudah berganti menjadi “Sampahku, tanggung jawabku”. Untuk itu, sejak dini, anak mesti dibiasakan untuk memilah sampah.

Persoalan sampah memiliki kaitan dengan kultur, perilaku, dan kesadaran. Sejak kecil, anak perlu diajarkan berbagai kebiasaan baik terkait sampah, termasuk memilah sampak, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga menghabiskan makanan – agar menjadi limbah makanan.

Lalu, bagaimana caranya untuk mengajari Si Kecil memilah sampah? Berikut ini tips yang dapat moms terapkan. Yuk, simak informasinya sampai habis!

 

 

1. Ajak Si Kecil Mengenal Benda Sekitar

Credit Image - momsindonesia.com

Mengajak anak untuk memilah sampah bisa dimulai sejak ia berusia satu tahun, lho, moms. Usia 1-3 tahun pun kerap dianggap sebagai tumbuh kembangnya.

Nah, cobalah ajak Si Kecil untuk mengenali perbedaan antara daun, kertas, batuk, dan pasir. Dengan demikian, ia pun lebih mudah untuk memilah sampah di kemudian hari. Beri tahu anak soal bentuk dan teksturnya, sehingga lebih gampang dimengerti, moms.

 

2. Beri Petunjuk Verbal atau Visual

Saat masuk usia TK, anak mulai memiliki inisiatif. Berkaitan dengan sampah, anak ingin buang sampah sendiri. Namun, orangtua perlu memberikan bimbingan dengan menyediakan tempat sampah berbeda menurut jenis dan mengolah sampah menjadi benda baru. Moms pun bisa membantu anak dengan memberikan petunjuk verbal maupun visual.

Si Kecil masih harus diberikan pentunjuk yang dapat membantu mengingatkannya, baik secara visual maupun verbal, moms. Ingatkan jenis-jenis sampah – dan di mana sampah tersebut harus ditempatkan. Cara ini efektif untuk membantu Si Kecil dalam memilah sampah.

 

3. Berikan Apresiasi

Credit Image - popmama.com

Saat anak mulai praktik dan bisa melakukan secara berulang misal 2-3 kali benar memasukkan sampah sesuai jenis, berikan apresiasi. Berikan pujian yang spesifik seperti, 'Wah hebat ya sudah betul masukan sampahnya’ – atau 'Terima kasih ya sudah buang sampah kertas ke tempatnya'.

Selain itu, ketika anak sudah beranjak SD, moms juga bisa mengajaknya untuk berdiskusi, lho. Orangtua tetap bisa menanamkan nilai positif lewat sarana diskusi. Anak diajak diskusi mengenai memilah sampah, membuat kompos, juga aktivitas-aktivitas sederhana demi kelestarian lingkungan hidup.
 

4. Ajari Konsekuensi, Bukan Hukuman

Biasanya orangtua mengajarkan reward and punishment – atau hadiah dan hukuman. Akan tetapi, moms disarankan, sebaiknya anak juga diberitahu konsekuensi, bukan serta merta menghukum akibat melakukan kesalahan. Konsekuensi yang perlu diajarkan meliputi konsekuensi logis dan natural.

Misalnya, kalau ada air tumpah, kamu lari-lari nanti bisa jatuh. Nah, hal ini termasuk konsekuensi natural. Lalu untuk konsekuensi logis, kalau kamu enggak bawa minum, nanti haus, belum tentu di sana ada yang jual. Bisa saja terjadi, tapi belum tentu demikian.

Sebaiknya, moms menjelaskan pada anak mengenai konsekuensi ketika sampah bercampur, seperti menjadi susah diolah menjadi kompos, kertas susah didaur ulang karena sudah bercampur dengan sampah organik, dan lain sebagainya.
 

5. Terapkan Rumus 3R

Credit Image - alvawater.co.id

Dalam mengajari anak soal memilah sampah, moms juga dapat menggunakan rumus 3R – yakni, routine, ritual, dan rule.

Routine, meski sederhana, mulai dari hal-hal kecil, lakukan secara rutin dan terus-menerus. Sebelum buang sampah anak diingatkan untuk melihat gambar petunjuk pada tempat sampah atau diingatkan langsung bahwa sampah kertas dimasukkan ke tong sampah warna tertentu.

Ritual, mirip dengan routine tetapi bedanya ritual berarti sudah ada keterlibatan emosional. Tiap ada acara ulang tahun, misalnya, anak diajak donasi tanam pohon atau kegiatan lain yang sesuai dengan nilai yang ingin ditanamkan.

Rule, saat sudah rutin, orangtua dan anak bisa berdiskusi 'do and don'ts' terkait nilai. Untuk memilah sampah, misal, ada kesepakatan warna tong sampah sesuai jenis sampah, libatkan anak untuk memberikan pendapat, membuat visual prompt atau poster yang menarik buat anak.

Nah, biar kegiatan memilah sampah dapat dilakukan dengan maksimal, moms mesti memastikan bahwa kebutuhan nutrisi anak sudah terpenuhi dengan baik, ya. Hal ini tentu dapat menjaga energi Si Kecil, sehingga aktivitas bisa dilakukan secara optimal.

Moms, direkomendasikan untuk memberi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak.

Selain itu, sejumlah vitamin tersebut juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan Si Kecil, mengoptimalkan tumbuh kembangnya, memperkuat tulang dan gigi, sekaligus membantu penuhi kebutuhan nutrisi harian.

 

Jadi, apakah moms sudah mulai mengajari Si Kecil untuk memilah sampah? Nah, deretan tips di atas bisa kamu terapkan sekarang juga, lho. Selamat mencoba!

 

 

Featured Image – siedoo.com