Diberikan pekerjaan di luar dari jobdesk, pernahkah kamu berada menghadapi situasi yang satu ini? Ya, mungkin situasi yang satu ini seringkali dihadapi oleh para karyawan, termasuk dirimu. Kalau sudah begini, apakah harus diterima atau ditolak?

Jobdesk merupakan tugas-tugas atau tanggung jawab serta kualifikasi yang diisyaratkan untuk suatu jabatan atas dasar informasi yang diperoleh dari proses analisis jabatan. Jobdesk berfungsi untuk mengidentifikasi jabatan, memberikan batasan-batasan yang jelas, dan menguraikan cakupan serta isi jabatan tersebut.

Nah, jobdesk pun berperan untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dalam organisasi, membantu karyawan memahami tugasnya, hingga dapat dijadikan pedoman dalam evaluasi jabatan.

Lalu, jika kamu diminta untuk mengerjakan pekerjaan di luar jobdesk, apa yang harus dilakukan? Ditolak atau justru menerimanya?

 

 

Diminta Mengerjakan Tugas di Luar Jobdesk, Tak Selalu Negatif, Kok!

Credit Image - tribunnews.com

Mendapatkan pekerjaan di luar jobdesk tentunya bikin kamu bingung, mau menerima sebenernya ada rasa terbebani tersendiri. Jadi, mau tidak mau kamu mempertaruhkan profesionalitas.

Tetapi, bekerja di luar jobdesk itu tidak selalu merugikan, lho. Jangan ambil dari sisi negatifnya, namun cobalah kamu ambil dari sisi positifnya. Saat kamu diminta untuk bekerja di luar jobdesk, tandanya atasan kamu itu percaya dengan apa yang kamu kerjakan – dan hasilkan, makanya ia percaya memberikan pekerjaan tersebut padamu.

Selain itu, hal positif lainnya adalah kamu dapat mengasah kemampuan. Misalnya, jika diawal kamu tidak mahir menggunakan Microsoft Excel jadi paham cara pakainya, yang awalnya tidak tahu edit foto di Adobe jadi paham sedikit juga tentang design grafis.

Hal tersebut tentu bisa menjadi bekalmu di kemudian hari. Tidak hanya di kantor yang sekarang, namun juga menjadi bekal untuk karirmu mendatang.

 

Bagaimana Cara Menghadapinya?

Credit Image - ekrut.com

Ingat, tidak perlu dibawa ribet ketika kamu menghadapi situasi ini, ya. Pertama yang bisa kamu lakukan adalah bertanya kepada atasan mengenai urgensi dari pekerjaan tersebut. Karena pastinya kamu punya tugas utama yang menjadi tanggung jawab utama dan tentunya tidak boleh ditinggalkan.

Jadi, tanyakan pekerjaan mana yang harus diselesaikan dahulu. Jika ada pekerjaan utama yang harus diselesaikan duluan, maka selesaikan tugas tersebut, barulah pekerjaan di luar jobdesk. Tapi, jika atasan berkata harus menyelesaikan yang di luar jobdesk, ya, selesaikan pekerjaan tersebut, ya.

Kedua, tentunya harus bisa mengatur waktu untuk bisa menyelesaikan pekerjaan. Buat skala prioritas dari pekerjaan – dan tentukan deadline untuk dirimu sendiri supaya bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan tersebut tanpa harus meninggalkan satu pekerjaan dan tanpa harus mengurangi waktu istirahat.

Ketiga, pahami bahwa bekerja di luar jobdesk tidak selalu merugikan, lho. Ada dua istilah dalam pengembangan karir, yaitu job enrichment dan job enlargement

Job enrichment sendiri contohnya, kamu adalah seorang jurnalis dan diminta untuk menulis artikel tentang tips karir dan kuliah. Terus kamu diminta untuk mengulas seputar teknologi. Sedangkan job enlargement, misalnya kamu seorang jurnalis yang biasa menulis artikel diminta untuk membuat ilustrasi artikelnya atau videonya.

Jadi, di saat kamu diminta untuk bekerja di luar jobdesk, coba kamu liat dari dua sisi tersebut, karena kamu bisa memanfaatkan pekerjaan tersebut untuk menambah pengetahuan dan kemampuan.

 

Pastikan Tetap Menjaga Kesehatan

Credit Image - rumahsakitislam.com

Menyelesaikan tugas utama – dan pekerjaan di luar jobdesk bisa memakan banyak energi, lho. Untuk itu, pastikan kamu tetap menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah lemas dan justru jatuh sakit ketika bekerja.

Kurangi makan makanan berlemak, istirahat yang cukup, hindari begadang jika tidak mendesak, dan olahraga rutin minimal 3 kali seminggu. Dengan cara ini, tubuh pun menjadi lebih bugar – dan aktivitas bisa dilakukan dengan maksimal.

Dan jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral – yang dapat membantu proses metabolisme dan membantu pembentukan energi tubuh agar kamu tidak gampang lemas ketika melakukan aktivitas.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan bisa semakin produktif dalam menjalani aktivitas harian.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, gimana? Kalau kamu diminta untuk mengerjakan pekerjaan di luar jobdesk, hal ini sah-sah saja selama kamu masih bisa menyelesaikan semua tugas tepat waktu. Ingat, bekerja di luar jobdesk bukan hal negatif, kok!

 

 

Featured Image – buddies.co.id