Istilah gaslighting mungkin seringkali terdengar di telingamu. Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosi berupa perlakuan memanipulasi dalam sebuah hubungan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan bisa mengontrol orang lain.

Nah, perlakuan tersebut akan membuat korban merasa ragu, bahkan tidak yakin dengan penilaian ataupun dirinya sendiri. Gaslighting adalah hal yang juga bisa terjadi dalam hubungan anak dan orangtua, moms dan dads.

Lantas, apa saja contoh gaslighting yang sering terjadi dalam hubungan anak dan orangtua? Berikut ini informasi lengkapnya.

 

 

Membicarakan Kekurangan Tubuh atau Fisik Anak di Depan Orang Lain

Credit Image - merahputih.com

Gaslighting adalah hal yang masih sering dilakukan – bahkan, tanpa sadar, lho. Hal ini juga kerap berkaitan dengan urusan fisik Si Kecil.

Yang namanya membicarakan kekurangan fisik anak saja sudah terdengar tidak benar, ya? Ditambah lagi dengan melakukannya di depan orang lain. Tapi hal ini menjadi salah satu yang kadang dilakukan orangtua tanpa sadar, lho, moms dan dads.

Bisa jadi orangtua melakukan hal itu untuk bercanda saja atau menegur anak agar memperbaiki diri. Namun, apa yang dirasakan anak? Tentu saja malu. Memang rasa malu bisa menjadi pecutan agar anak berubah, tapi mempermalukan bukanlah cara yang baik untuk memotivasinya.

Misalnya di depan orang lain, ada orangtua mengatakan kepada anaknya, “Ah, kamu susah makan sayur gini ya pantes aja kurus kering.” Apa efeknya? Mungkin memang benar Si Kecil akan berusaha makan sayur yang tidak disukainya. Tapi ia juga akan mulai kehilangan kepercayaan diri dan merasa seleranya tidak dihargai.

Lalu, bisa saja anak jadi terbiasa menuruti kata-kata orang dan tidak menghiraukan keinginannya sendiri karena ia menilai keinginannya tidak penting, moms dan dads.

 

Orangtua Tidak Menepati Janji dan Tak Terima Kalau Anak Protes

Rasanya kesal, ya, kalau orang lain punya janji dengan kita, tapi tidak ditepati. Nah, ini juga termasuk bentuk gaslighting, lho.

Apa pun alasannya, seharusnya janji tetap harus ditepati. Kalau dirasa akan sulit menepati janji, lebih baik tidak memberi janji sejak awal. Kalau janji dilanggar, sudah wajar kalau orang yang bersangkutan akan kesal.

Begitu juga dengan Si Kecil, moms dan dads. Ia pun merasa kesal kalau ada janji yang tidak ditepati dan itu adalah hal yang wajar. Tapi kadang orangtua tidak terima ketika anak protes.

Alih-alih berbicara dengan baik ketika diprotes, biasanya orangtua berkata “Duh, Mama dan Papa kan sibuk. Ngertiin dong, Nak.” Kata-kata seperti ini kadang diucapkan agar anak tidak marah lagi. Tapi apa rasanya jadi anak yang janjinya dilanggar dan masih disuruh untuk mengerti?

Perlakuan seperti ini sama saja dengan tidak mengizinkan anak untuk merasa marah, lho. Akibatnya, ia akan menekan perasaan marahnya. Bisa juga anak justru merasa dirinyalah yang bersalah karena tidak mengerti keadaan orangtua. Padahal mau bagaimanapun, si pelanggar janjilah yang salah.

Jika moms dan dads masih suka bersikap demikian, cobalah segera dihindari, ya!

 

Mengabaikan dan Membuat Perasaan Anak Menjadi Tak Valid

Credit Image - parenting.co.id

Biasanya, orangtua seringkali mengatakan “Tidak apa-apa” ketika anak jatuh agar tidak menangis. Apakah kamu masih melakukan hal ini? Nah, ternyata hal tersebut sama saja dengan tindakan mengabaikan perasaan anak lho, moms dan dads.

Wajar kalau anak merasa sakit dan menangis ketika jatuh dan terluka. Mengatakan, “Nggak apa-apa,” akan menahan anak untuk mengekspresikan yang ia rasakan.

Pada akhirnya, ini akan memengaruhi perkembangan mental anak, lho. Menyembunyikan atau mengubur perasaan akan menjadi respons otomatisnya ketika dewasa. Anak juga akan menjadi sulit mengekspresikan emosinya.

Bisa bahaya, lho, kalau anak terbiasa menutupi masalah atau perasaannya yang serius seperti rasa sedih dan cemas.

 

Menyalahkan Si Kecil Atas Masalah yang Dialami Orangtua

Contoh gaslighting lainnya yang kerap dilakukan orangtua pada anak, yaitu menyalahkan Si Kecil atas masalah yang tengah dihadapi moms dan dads.

Tentu ada kalanya orangtua merasa stres karena sedang mengalami banyak masalah. Namun, hati-hati dengan perkataan moms dan dads, ya. Jangan sampai kamu menyalahkan anak dengan berkata, “Kamu nambah-nambahin pikiran Mama aja!” atau “Bisa diam nggak? Kamu bikin Mama tambah pusing.”

Perkataan seperti ini bisa membuat ia merasa jadi anak yang buruk dan beban orangtua. Lagipula, sudah seharusnya orangtua bertanggung jawab atas perasaan dan masalahnya sendiri serta tidak menyalahkan orang lain, termasuk kepada anak.

 

Membanding-Bandingkan Anak

Credit Image - haibunda.com

Perkataan seperti “Tuh kayak Si A dong. Penurut, baik, dan pinter” Apakah moms dan dads masih sering mendengar perkataan seperti ini keluar dari mulut orangtua kepada anaknya? Mungkin maksudnya baik, yaitu untuk memotivasi anak.

Tapi sebenarnya tidak ada seorang pun yang suka dibanding-bandingkan, kan? Moms dan dads pun juga pasti tidak suka diperlakukan demikian. Selain itu, tindakan membandingkan seperti ini juga bisa berakibat buruk bagi pertumbuhan mental anak, lho.

Anak bisa kehilangan kepercayaan diriinsecure, dan merasa tidak dicintai. Ini akan terbawa terus hingga ia dewasa.

Nah, menghindari tindakan gaslighting adalah hal yang perlu dilakukan orangtua. Pasalnya, hal tersebut pasti bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang Si Kecil. Selain menghindari tindakan tersebut agar pertumbuhan anak maksimal, pastikan pula moms dan dads juga memberikan asupan nutrisi lengkap, ya.

Selain dari menu makan bergizi seimbang, nutrisi anak juga dapat dipenuhi dengan memberinya multivitamin dengan kandungan lengkap, lho. Tapi, seperti apa multivitamin yang direkomendasikan?

Moms dan dads, dapat memberi anak Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang dapat memaksimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, hingga menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Moms dan dads, gaslighting adalah sikap yang patut dihindari agar pertumbuhan anak serta kondisi mentalnya tetap terjaga. Jika kamu masih melakukannya, taka pa-apa, masih ada waktu untuk memperbaikinya, kok. Yang penting moms dan dads mau belajar dan mengoreksi kesalahan.

 

 

Featured Image – berkeluarga.id