Penyebaran penyakit, termasuk virus corona, hingga hepatitis akut misterius masih terus terjadi hingga kini. Meski angka penularan Covid-19 sudah mulai menurun, namun bukan berarti kamu boleh lengah begitu saja, lho.

Untuk itu, kamu diimbau sebisa mungkin tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker – apalagi di dalam ruangan, rutin mencuci tangan, dan usahakan tetap menjaga jarak aman. Hal ini bisa menghindarimu dari risiko infeksi.

Selain protokol kesehatan yang membantu mengurangi risiko penularan, antibodi juga berperan penting dalam melawan infeksi. Lalu, bagaimana cara kerja antibodi dalam melawan virus? Berikut informasinya.

 

 

Cara Kerja Antibodi Melawan Virus

Credit Image - alodokter.com

Ketika virus masuk dan menginfeksi tubuh, segera tubuh akan menciptakan antibodi untuk melawan virus tersebut. Lalu, bagaimana sebenarnya antibodi ini bekerja dalam melindungi tubuh dan melawan infeksi virus yang masuk?

Sistem imunitas tubuh ternyata tersusun atas beberapa bagian. Ini termasuk pula respons dari garda atau lini pertama yang melibatkan sel-sel kekebalan tubuh, sebagai pengingat tubuh akan bagian sel yang diserang dan memicu infeksi.

Respons yang muncul ini mengarah pada proses aktivasi yang kemudian dikenal dengan sistem kekebalan adaptif. Sistem ini ternyata sangat penting untuk masa berikutnya. Sistem kekebalan adaptif ini ternyata memiliki ciri khas yang kemudian dimanfaatkan dalam pembuatan vaksin.

Sementara itu, sel kekebalan adaptif sendiri bekerja dengan melibatkan dua jenis limfosit atau sel darah putih, yaitu sel T dan sel B. Sel T bertugas untuk membunuh sel tubuh yang terinfeksi oleh virus dan menghasilkan sejenis protein yang disebut dengan sitokin.

Sedangkan sel B, akan bertugas untuk membuat protein antibodi yang bisa menempel pada virus, sehingga tidak masuk ke dalam sel. 

Selanjutnya, sitokin akan menjalankan tugasnya untuk mengubah sel B menjadi sel dengan usia yang lebih panjang dan bisa menghasilkan antibodi yang lebih baik lagi. Nantinya, sel B inilah yang akan menjadi memori pada imunitas tubuh, sehingga akan dengan cepat merilis antibodi khusus apabila tubuh terkena paparan virus kembali.

Umumnya, kekebalan sel B berikut kekebalan sel T dan antibodi akan bersama-sama melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

 

Apa yang Terjadi Ketika Infeksi Usai?

Credit Image - ayosemarang.com

Setelah infeksi terjadi, tingkat antibodi akan mulai menurun, tetapi sel T dan sel B akan bertahan lebih lama. Dalam kasus Covid-19, penelitian menunjukkan bahwa antibodi akan mengalami penurunan selama tiga bulan. Bahkan, dalam beberapa kondisi antibodi menjadi tidak bisa dideteksi. Lalu, kecepatan dan skala penurunan antibodi ini ternyata berbeda pada pria dan wanita. 

Sementara tingkat antibodi yang dibuat dan berapa lama akan bertahan dipengaruhi oleh seberapa parah infeksi dan paparan terjadi.

Meski begitu, kabar baru menunjukkan bahwa antibodi untuk penyakit Covid-19, hanya akan mengalami penurunan kecil selama enam bulan setelah infeksi terjadi. Sel T akan mengalami penurunan selama tiga hingga lima bulan dan menjadi lebih stabil setelah enam bulan. Sementara itu, sel B memori akan lebih berlimpah. 

Pun, jika infeksi nantinya terjadi kembali, kemungkinan tidak akan separah ketika infeksi pertama, bahkan bisa terjadi tanpa adanya gejala meski hal ini pun tak selalu terjadi. Meski begitu, seseorang yang sudah kebal terhadap virus tetap bisa menularkannya pada orang lain. Ingat bahwa kekebalan tubuh pada setiap orang berbeda.

 

Untuk Menghindari Risiko Infeksi, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Credit Image - tokopedia.com/blog

Meskipun tubuh akan memiliki antibodi setelah terinfeksi, maupun usai mendapatkan vaksinasi, namun pastikan kamu tetap menjalani protokol kesehatan. Ingatlah, risiko infeksi – meskipun angka penularan sudah mulai menurun.

Terapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti menjalani pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur berkualitas, hingga mengelola stres dengan baik. Dan, yang tak boleh dilupakan – memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk menjaga imun tubuh.

Sejumlah jenis vitamin, termasuk Vitamin C memiliki peran penting dalam membantu memperkuat serta menjaga kekebalan tubuh. Dengan demikian, tubuh pun tidak mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.

Tak hanya dari makanan, Vitamin C juga bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, itulah ulasan mengenai cara kerja antibodi dalam melawan virus. Untuk menghindari risiko infeksi penyakit, terus lakukan langkah pencegahan dan jaga kekebalan tubuhmu.

 

 

Featured Image – moffitt.org

Source – halodoc.com