Seperti diketahui, penyakit cacar air adalah infeksi menular yang dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering dialami oleh anak-anak. Gejala cacar air pada anak biasanya diawali dengan kemunculan ruam – atau bintik-bintik merah yang terletak di bagian wajah dan badan.

Cacar air pada anak disebabkan oleh virus varicella zoster yang termasuk dalam kelompok virus herpes. Gejala penyakit kulit ini biasanya juga disertai dengan tubuh lemas, sakit kepala, hingga nyeri pada bagian sendi dan otot.

Selain itu, gejala cacar air pada anak pun bisa diperhatikan melalui fasenya, lho, moms dan dads. Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Gejala Awal Cacar Air pada Anak

Credit Image - alodokter.com

Seperti yang telah dijelaskan, bintik-bintik kemerahan atau ruam cacar bukanlah gejala cacar air yang pertama kali muncul. Satu hingga dua hari sebelum ruam muncul, penderita cacar air biasanya lebih dulu mengalami gejala umum seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Nyeri sendi dan otot
  • Kelelahan dan perasaan tidak enak badan

Meskipun begitu, CDC menjelaskan bahwa gejala awal cacar air kebanyakan baru muncul setelah 10-21 hari terpapar virus.

Demam yang dialami biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 hari, tapi tidak naik sampai melebihi 39º Celsius. Selain gangguan kesehatan seperti di atas, penderita juga bisa mengalami batuk dan bersin. Hal ini menunjukkan virus yang semula tinggal di bagian tubuh yang diinfeksi, kini telah menyebar ke dalam aliran darah.

Penting diketahui, penyakit ini bersifat sangat menular di tahap gejala awal. Artinya, anak yang menderita cacar air sudah bisa menularkan ke orang lain 48 jam sebelum ruam cacar air mulai muncul.

 

Gejala Lenting Cacar Air pada Anak

Ruam kulit kemerahan cacar air pada anak biasanya akan muncul seiring demam mulai mereda. Satu atau dua hari setelahnya, ruam akan mulai berkembang menjadi lenting. Lenting merupakan benjolan kecil yang melepuh dan terisi cairan.

Kemunculan lenting menandakan virus yang bergerak dalam aliran darah kini telah masuk ke dalam jaringan kulit, yaitu epidermis. Lenting cacar air terasa sangat gatal yang sampai dapat menggangu aktivitas, termasuk saat tidur.

Mulanya gejala ini muncul pada bagian wajah dan tubuh bagian depan, biasanya diawali dari area perut. Selama infeksi terus berlangsung, dalam waktu sekitar 10-12 jam lenting akan muncul pada beberapa bagian tubuh lainnya, seperti pada kulit kepala, tangan, bawah ketiak, dan kaki.

Penyebaran lenting ini akan lebih luas dan cepat pada saat anak-anak terinfeksi cacar air dibandingkan pada orang dewasa. Pada kasus yang lebih parah, lenting juga bisa muncul pada bagian dalam tenggorokan, selaput mata, dan membran mukus di saluran kencing.

 

Fase Perkembangan Gejala Lenting

Credit Image - klikdokter.com

Dilansir dari Mayo Clinic, lenting cacar air selanjutnya akan melewati 3 fase perkembangan gejala cacar air, yaitu:

  • Lenting berwarna merah atau merah muda (papula) muncul dan menghilang dalam waktu beberapa hari (7 hari).
  • Lenting terisi cairan (vesikular) yang terbentuk dalam satu hari dan kemudian pecah dan mengeluarkan cairannya.
  • Lenting berubah mengerak dan mengering dan dalam beberapa hari akan berubah menjadi keropeng.

Selama beberapa hari, lenting-lenting yang baru tetap akan terus bermunculan, sehingga anak bisa mengalami 3 fase gejala lenting ini dalam waktu yang bersamaan.

Ketika lenting mengering menjadi keropeng, biasanya infeksi sekunder paling berisiko terjadi. Pada fase ini, lenting biasanya belum benar-benar kering sehingga apabila digaruk bisa menimbulkan luka terbuka.

Luka terbuka dapat menjadi pintu bagi bakteri seperti Streptococcus untuk menginfeksi kulit. Penyakit komplikasi yang ditimbulkannya adalah:

  • Impetigo
  • Selulitis
  • Sepsis

Di luar infeksi sekunder pada kulit, infeksi bakteri juga bisa ikut menyerang pernapasan sehingga menyebabkan pneumonia. Kondisi ini basanya terjadi pada orang-orang yang baru saja mengalami cacar air saat sudah dewasa.

 

Ketika Anak Alami Cacar Air, Pastikan Tetap Asupan Makanan

Saat anak mengalami cacar air, biasanya Si Kecil suhu tubuh menjadi tinggi, rasa nyeri, dan tidak nyaman yang disebabkan oleh ruam kemerahan. Hal ini tentu bisa membuat anak menjadi sulit makan. Apalagi saat lenting cacar air pada anak juga muncul di dalam mulut dan tenggorokan. Si Kecil tentunya akan semakin kesulitan untuk menelan makanan.

Oleh karena itu, dalam mengobati cacar air pastikan moms dan dads sudah memenuhi kebutuhan cairan pada anak dengan banyak minum air untuk menghindari dehidrasi. Jika kamu memiliki bayi yang masih aktif menyusui, terus beri mereka ASI secara teratur.

Air putih lebih baik daripada minuman bergula, bersoda, atau asam. Mengemut es batu juga bisa digunakan untuk menenangkan mulut dan tenggorokan anak yang sakit karena cacar air. Hindari memberikan makanan yang memiliki rasa kuat, asin, asam, atau pedas pada anak karena bisa membuat mulut terasa sakit selama menerapkan cara mengobati cacar air ini.

Makanan yang lembut, halus, dan dingin, seperti sup, es krim bebas lemak, puding, agar-agar, kentang tumbuk, dan bubur bisa jadi pilihan terbaik ketika anak cacar air.

Selain itu, agar kebutuhan nutrisinya, termasuk vitamin dan mineral anak tetap terjaga, moms dan dads juga dapat memberikan asupan suplemen multivitamin agar kebutuhan vitamin tetap terpenuhi.

Moms dan dads, dapat memberi anak Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang dapat memaksimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, hingga menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia.

 

Jadi, itulah deretan fase gejala cacar air pada anak yang mesti moms dan dads ketahui. Jika Si Kecil mengalaminya, pastikan sudah diberi perawatan yang tepat, ya!

 

 

Featured Image – haibunda.com